34 3.
Komplemen Komplemen adalah protein yang bekerja dengan antibodi untuk
mengopsonisasi eritrosit yang terinfeksi parasit sehingga kadarnya dapat menurun sesuai dengan keparahan penyakit. Komplemen terutama
diaktifkan melalui jalur klasik pada malaria. 4.
Limpa Limpa merupakan organ pertama dan terpenting yang melindungi tubuh
terhadap malaria. Limpa berfungsi sebagai tempat filtrasi eritrosit yang terinfeksi parasit dan mengalami deformitas serta eritrosit yang terikat
pada antibodi dan komplemen yang untuk selanjutnya dihancurkan oleh makrofag. Selain itu, limpa merupakan tempat untuk mempertahankan
antigen parasit dengan sistem imun, dan diduga limpa adalah tempat utama pengaturan sistem imun untuk menentukan bagian komponen
imunitas yang diaktifkan, seperti menagktifkan subset limfosit Th-1 atau Th-2.
2.3.3 Imunitas Spesifik
Tanggapan sistem imun spesifik terhadap infeksi malaria mempunyai beberapa ciri khusus, yaitu spesies spesifik, strain spesifik, dan spesifik terhadap
stadiun siklus parasit. 1.
Spesies Spesifik Dahulu Plasmodium vivax digunakan sebagai terapi demam untuk
pengobatan neurosifilis. Ternyata penderita yang pernah terinfeksi Plasmodium vivax masih dapat terinfeksi P.falciparum, namun tahan
Universitas Sumatera Utara
35 terhadap infeksi ulang dengan Plasmodium vivax. hal ini menunjukkan
bahwa kekebalan terhadap malaria bersifat spesies spesifik. Akan tetapi, hasil penelitian di Vanuatu dan Thailand menunjukkan bahwa
kemungkinan adanya imunitas silang antara Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum. infeksi Plasmodium vivax di masa anak-anak
dapat menimbulkan respon kekebalan yang dapat melindungi tubuh terhadap malaria berat, jika terinfeksi Plasmodium falciparum protective
parsial. 2.
Strain atau Varian Spesifik Berdasarkan percobaan individu yang pernah terinfeksi oleh strain parasit
akan kebal bila terpajan ulang dengan strain homolog, namun jika terpajan dengan strain heterolog, dapat terjadi infeksi walaupun mungkin lebih
ringan. Demikian pula individu yang sudah kebal disuatu daerah endemis masih dapat jatuh sakit bila ia bepergian ke daerah endemis lainnya karena
mungkin orang tersebut terinfeksi oleh Plasmodium pembawa galur-galur yang berbeda, sehingga orang tersebut terkena sakit di daerah baru itu.
3. Imunitas Spesifik Terhadap Siklus Hidup Plasmodium
Kekebalan tubuh pada stadium aseksual ekstraeritrosit berbeda dengan stadium eritrositer, demikian pula dengan stadium seksual. Kekebalan
terhadap stadium sporozoit atau merozoit bukan berarti tubuh kebal juga terhadap stadium gametosit, demikian sebaliknya. Kekebalan spesifik ini
timbul karena parasit menghasilkan antigen yang berbeda-beda pada masing-masing siklus yang selanjutnya dapat merangsang produksi jenis
Universitas Sumatera Utara
36 antibodi spesifik atau mengaktifkan komponen kekebalan seluler
Sorontou, 2013.
2.4. Iklim