89 Tingkat gas rumah kaca yang lebih tinggi menghasilkan suhu lebih tinggi.
Perbedaan antara tingkat karbon dioksida tinggi dan rendah tidak seperti diungkapkan di beberapa dekade mendatang karena akan menjelang akhir abad
kedua puluh satu. tahun 2010-an, suhu rata-rata global diperkirakan akan meningkat 0,5-1,0
C 0,9-1,8 F terlepas dari konsentrasi karbon dioksida itu
sendiri. Ada perbedaan yang jauh lebih tinggi suhu pada akhir abad untuk konsentrasi yang berbeda Silver, J. 2008 .
5.3 Kelembaban Udara
Hubungan kelembaban udara dengan kejadian malaria di Kabupaten Tapanuli Tengah perbulan periode tahun 2010-2014 memiliki korelasi yang
sangat lemah dan berpola positif artinya semakin tinggi kelembaban udara maka kasus malaria semakin tinggi juga atau sebaliknya. Berdasarkan tingkat signifikan
menunjukkan secara statistik tidak berkorelasi secara signifikan. Hasil analisis rata-rata kelembaban udara pertahun dengan kejadian
malaria di Kabupaten Tapanuli Tengah dari tahun 2010 sampai 2014, diketahui bahwa kelembaban udara dengan kejadian malaria memiliki korelasi yang sangat
lemah dan berpola negatif yang berarti semakin tinggi kelembaban udara maka semakin rendah kejadian penyakit malaria atau sebaliknya. Berdasarkan tingkat
signifikan menunjukkan bahwa secara statistik tidak berkorelasi sihnifikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Suwito,dkk pada tahun 2010. Jika dilihat dari data geografisnya. Kabupaten Tapanuli Tengah adalah daerah pantai yang memiliki kelembaban udara yang
Universitas Sumatera Utara
90 tinggi rata-rata kelembaban udara tiap bulannya adalah 82,66, sehingga pada
kelembaban ini bukan merupakan kelembaban optimum untuk pertumbuhan nyamuk Anopheles. Dengan demikian kelembaban udara tidak berhubungan
dengan kejdian malaria di Kabupaten tapanuli Tengah tahun 2010-2014. Menurut Sorontou 2013 kelembaban optimum untuk pertumbuhan
nyamuk Anopheles adalah antara 60-80. Sehingga perkembangan nyamuk bisa lebih banyak dan penularannya juga lebih tinggi karena kelembaban udara yang
rendah dapat memperpendek umur nyamuk Anopheles, kelembaban 63 adalah angka terendah yang memungkinkan adanya penularan, kecepatan berkembang
biak, dan mempengaruhi kebiasaan menggigit dari nyamuk.
5.4 Curah Hujan
Berdasarkan hasil uji korelasi curah hujan dengan kejadian malaria di Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2010-2014 apabila dilihat perbulannya
memiliki korelasi yang sedang dan berpola positif artinya jika curah hujan bertambah akan menambah kejadian malaria. Berdasarkan tingkat signifikansi
antara curah hujan dengan kejadian kasus malaria menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat korelasi yang signifikan p0,05. Hasil uji korelasi curah
hujan dengan kejadian malaria di Kabupaten Tapanuli Tengah dilihat dari rata-
rata pertahun periode tahun 2010-2014 tidak berkorelasi secara signifikan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marwiyah 2011, di Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara dimana
didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara curah hujan dengan kejadian
Universitas Sumatera Utara
91 malaria di daerah tersebut. Penelitian tersebut menggunakan Rank Spearman’s
dengan hasil hubungan curah hujan sangan lemah dan berpola negatif. Berdasarkan dara kasus malaria diketahui bahwa rata-rata kasus malaria
tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu 481,6 kasus sedangkan curah hujan pada bulan tersebut adalah tinggi yaitu 262,66 mm. Selain itu pada bulan April curah
hujan di Tapanuli Tengah sangat tinggi ini berpengaruh pada adanya tempat- tempat perindukan nyamuk dan kenapa pada bulan Juni terjadi peningkatan kasus
itu disebabkan masa inkubasi parasit Plasmodium malariae 18-40 hari. Selain itu parasit Plasmodium yang banyak ditemukan di daerah Tapanuli Tengah adalah
parasit Plasmodium falsiparum. Suhu yang normal di Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu dengan rata-rata 26,2
C Sehingga dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa hubungan antara curah hujan dengan kejadian malaria memiliki
hubungan yang lemah. Banyak faktor yang menyebabkan hasil penelitian antara hubungan curah
hujan dengan kejadian malaria di Kabupaten Tapanuli Tengah tidak terdapat hubungan yang signifikan baik itu data pertahunnya maupun data perbulannya.
Salah satu faktornya adalah adanya kegiatan yang dilakukan oleh setiap Puskesmas PembantuPoskesdesPolindes pada 4 tahun terakhir selalu melakukan
sosialisasi pencegahan penyakit malaria pada masyarakat ditambah dengan pembagian kelambu, sehingga walaupun persebaran nyamuk Anopheles tinggi
dan masih banyak kasus malaria yang terjadi tidak berhubungan secara signifikan dengan tingginya curah hujan yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah, 2014.
Universitas Sumatera Utara
92
5.5 Hari Hujan