Sejarah Simalungun Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba di Kecamatan Purba)

34 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Simalungun

Simalungun sebagai sebuah suku yang menetap di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya yang juga menjadi suku asli di Provinsi Sumatera Utara. Beberapa sumber megatakan bahwa leluhur suku Simalungun berasal dari India Selatan, dalam perkembangannya suku Simalungun terbagi dalam beberapa kerajaan, dan terdapat 4 empat marga nama keluarga asli suku Simalungun yang biasa disingkat sebagai SISADAPUR Sinaga, Saragih, Damanik, Purba. Nenek moyang Suku Simalungun berasal dari luar Indonesia dan kedatangan mereka terbagi dalam 2 gelombang. Gelombang pertama Protomelayu, datang sekitar 1000 tahun SM, diperkirakan menjadi penduduk nusantara dan mendiami pesisir pantai pulau nusantara. Kelompok ini antara lain adalah Batak termasuk Simalungun, toraja, dayak dan nias. Gelombang kedua Deuteromelayu, datang sekitar 500 tahun SM. Kelompok ini termasuk orang Jawa dan Madura dan Makassar. Pustaha Parpandanan Na Bolag pustaka Simalungun kuno mengisahkan bahwa Parpandanan Na Bolag cikal bakal daerah Simalungun merupakan kerajaan tertua di Sumatera Timur yang wilayahnya bermula dari Jayu pesisir Selat Malaka hingga ke Toba yaitu kerajaan nagur. Selama abad ke-13 hingga ke- 15, kerajaan ini mendapatkan serangan dari kerajaan-kerajaan lain seperti Singasari, Majapahit, Rajendra Chola India dan dari Sultan Aceh, Sultan – sultan Melayu hingga Belanda. Dan pada masa saat itu terdapat cerita “Hattu ni Universitas Sumatera Utara 35 Sapar” yang mencritakan kengerian keadaan masa itu di mana kekacauan diikuti oleh merajalelanya penyakit kolera yang menimpa masyarakat nagur, dan memaksa masyarakat nagur menyeberangi “Laut Tawar” sebutan untuk Danau Toba pada masa itu untuk pindah mengungsi ke pulau yang dinamakan Samosir yang merupakan singkatan dari Sahali Misir bahasa Simalungun, artinya sekali pergi. Saat pengungsi ini kembali ke tanah asalnya huta hasusuran, mereka menemukan daerah Nagur yang sepi, sehingga dinamakanlah daerah kekuasaan kerajaan Nagur itu sebagai Sima – sima ni Lungun, bahasa Simalungun untuk daerah yang sepi, dan lama kelamaan menjadi Simalungun. Daerah Simalungun pada awalnya terdiri dari empat kerajaan, yaitu Kerajaan Siantar, kerajaan Panei, kerajaan Dolog Silau dan kerajaan Tanah Jawa. Dan setelah kemerdekaan RI Simaungun menjadi sebuah kabupaten di Sumatera Utara.

3.2 Letak dan Luas Wilayah Simalungun