68 Berdasarkan jawaban dari bapak Riski Siregar tersebut, dapat dipahami
bahwa permasalahan pada rumah bolon terletak pada minimnya layanan,seperti kebersihan dan gaet pemandu wisata sehingga para wisatawan keliru untuk
mengetahui sejarah dan kegunaan dari bangunan dan peralatan yang ada di komplek Rumah Bolon Purba.
b. Fasilitas Destinasi Wisata
Pengembangan fasilitas destinasi wisata mencakup unik akomodasi penginapan, restoranbarcafe kualitas makanan dan minuman, transportasi dari
destinasi taxi, mobil rental, bus pemandu wisata, olahraga dan aktivitas golf, memancing, berburu, retail outlets agen travel lokal, toko obat, pelayanan
lainnya pusat informasi wisata, kantor polisi, fasilitas lainnya suvenir, seni, dll, inilah yang menjadi dasar pertanyaan penulis kepada para informan yang sudah
ditentukan. Argumen pertama yang penulis peroleh dari bapak Zulpanuddin Dalimunthe SH, selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun dengan pertanyaan, Apakah tersedia fasilitas penginapan, restoran, dan transportasi khusus pada objek wisata ?
lalu bagaimana dengan pusat informasi wisata, kantor polisi, dan pusat lokasi penjualan suvenir di objek wisata ?
Beliau menjawab: “Dalam hal akomodasi, memang disekitar objek wisata belum ada, tapi
untuk informasi sudah ada kantor pusat informasi di objek wisata, kantor polisi sekitar 3-5 kilometer dari objek wisata, masalah penginapan dan
restoran atau rumah makan yang ada palinglah sekitar rumah bolon,
Universitas Sumatera Utara
69 untuk pusat penjualan suvenir dulu pernah ada, dan saat ini sedang
dibangun yang baru, untuk seni pemerintah kabupaten sudah menyiapkan dan sedang direnovasi lagi untuk lebih baik.”
Berdasarkan jawaban dari bapak kepala bidang sarana dan prasarana tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam hal fasilitas destinasi wisata,
objek wisata Rumah Bolon Purba sudah cukup baik, namun ada persoalan dimana tidak tersedianya rumah makan nasional dan penginapan yang terletak disekitar
objek wisata. Selanjutnya penulis bertanya kepada bapak Herry Sudrajat SE, selaku Kepala Seksi Pengembangan Jasa dengan pertanyaan, Apakah tersedia
fasilitas penginapan, restoran, dan transportasi khusus pada objek wisata ? lalu bagaimana dengan pusat informasi wisata, kantor polisi, dan pusat lokasi
penjualan suvenir di objek wisata ? Beliau menjawab:
“Untuk sementara penginapan belum ada, itupun sesuai dengan program pemerintah masih dikaji ulang, masih mencoba pendekatan dengan
homestay, karena permasalahan pelanggan, Masalah pusat informasi masih pada polsek terdekat, kalau transportasi khusus objek wisata ada
narasindo travel, Masalah penjualan suvenir, berapa tahun yang lalu tempat suvenir itu ada, entah apa sebab musababnya kiosnya tertutup, dan
akhir 2016 kami usahakan untuk ada, termasuk lah ini lagi ada pembangunan suvenir disana, dan masalah kesenian juga ada lagi di
renovasi, diusahakan secepatnya bisa digunakan kembali untuk
Universitas Sumatera Utara
70 penampilan tari – tarian daerah simalungun dan lain – lain, jadi
menambah minat wisatawan untuk berkunjung.” Berdasarkan jawaban dari bapak kepala seksi pengembangan jasa tersebut,
dapat dipahami bahwa persoalan fasilitas pada objek wisata terletak pada ketidaktersediaannya penginapan, namun saat ini masih dalam proses pengkajian
pada Pemerintah Kabupaten untuk mengadakan homestay. Untuk melhat kebenarannya penulis bertanya pada wisatawan dan petugas yang ada di objek
wisata Rumah Bolon Purba yaitu, bapak Jaipin Purba dengan pertanyaan, bagaimana menurut anda ketersediaan fasilitas pada objek wisata Rumah Bolon
Purba ? dalam hal penginapan, restoran, pusat suvenir, transportasi khusus objek wisata, pusat informasi wisata, dan kantor polisi.
Beliau menjawab: “Fasilitasnya sudah bagus, tahun 2016 ini sudah banyak renovasi, toilet,
panggung seni, renovasi bangunan sejarah yang ada, penginapan belum ada,restoran atau rumah makan itu ya? Belum ada, pusat penjualan
suvenir baru dibangun lagi yang baru, namun kan kita selaku masyarakat juga perlu tau kemana nantinya pusat penjualan ini diserahkan, diberikan
pada masyarakat untuk mengelola atau disewakan, itu yang belum jelas, kalau pusat informasi ya ada sekaligus loketlah disini, kantor polisi sejauh
kurang lebih 4-5 kilometer lah dari sini objek wisata, transportasi khusus paling ini ajala narasindo travel.”
Berdasarkan jawaban dari bapak pengelola objek wisata tersebut, dapatlah dipahami bahwa benar belum tersedianya penginapan pada objek wisata atau
Universitas Sumatera Utara
71 disekitar objek wisata, begitu juga dengan restoran atau rumah makan nasional
disekitaran objek wisata. Selanjutnya penulis bertanya kepada bapak Riski Siregar selaku wisatawan yang mengunjungi objek wisata Rumah Bolon Purba dengan
pertanyaan, bagaimana menurut anda ketersediaan fasilitas pada objek wisata Rumah Bolon Purba ? dalam hal penginapan, restoran, pusat suvenir, transportasi
khusus objek wisata, pusat informasi wisata, dan kantor polisi. Beliau menjawab:
“sepertinya penginapan belum ada, restoran juga belum ada, kalau pusat penjualan suvenir sepertinya yang baru dibangun dibelakang loket masuk,
pusat informasinya ini juga belum jelas, karena ini pun kita bingung mau nanya siapa tentang bangunan – bangunan disini, petugasnya minim
sekali, fasilitas tempat sampahnya juga tidak ada, seperti tadi sampah banyak berserakan seperti tidak ada yang bertugas membersihkan,
transportasi khusus ada saya lihat di depan, cuman gak jelas juga bagaimana cara menghubunginya soalnya loketnya tutup, kantor polisi
tidak terlihat ya, mungkin jauh dari lokasi objek wisata ini ya.” Berdasarkan jawaban dari bapak Riski Siregar tersebut, diketahui bahwa
masih belum tersedia fasilitas penginapan, restoran, begitu juga fasilitas lainnya seperti pusat informasi dan kantor polisi, dimana pusat informasi wisatanya belum
beroperasi dengan baik, dan kantor polisi yang jauh dari objek wisata.
c. Daya Tarik Wisata