57 Pemaparan hasil wawancara disusun secara berurutan menurut urutan
informan yang diwawancarai, diawali Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga informan kunci, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Kepala Seksi
Pengembangan Jasa, Kepala Seksi Promosi,Masyarakat pengelola dan Wisatawan yang berkunjung pada objek wisata Rumah Bolon Purba, hasil yang
diperoleh dibagi menjadi 2 dua bagian yaitu mengenai karakteristik informan dan pendapat informan mengenai strategi pengembangan sektor pariwisata objek
wisata Rumah Bolon Purba dalam meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Simalungun.
a. Karakteristik Informan
Informan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun: 1.
Resman Saragih, S.Sos, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun
2. Zulpanuddin Dalimunthe SH, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana
3. Herry Sudrajat, SE, Kepala Seksi Pengembangan Jasa
4. Tumbur H. Hutabarat, Kepala Seksi Promosi
Informan tambahan ada 3 orang dilapangandilokasi objek wisata Rumah Bolon Purba:
1. Pengelola keturunan raja purba, Bapak Jaipin Purba
2. Wisatawan Lokal, Bapak Japamin Purba
3. Wisatawan Lokal, Bapak Riski Siregar
Universitas Sumatera Utara
58
b. Pendapat Informan Tentang Strategi Pengembangan Pariwisata
Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kabupaten Simalungun Studi Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba Di
Kecamatan Purba
Dalam mencapai visi yaitu,
Mewujudkan Kabupaten Simalungun sebagai tujuan wisata yang aman, nyaman dan menarik serta memiliki daya saing yang tinggi
untuk dikunjungi sebagai Destinasi Wisata terkemuka di Indonesia. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan seluruh SKPD di Kabupaten Simalungun,
Sehingga melatarbelakangi penulis untuk melihat bagaimana Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Kabupaten Simalungun
dengan Studi Kasus Objek Wisata Rumah Bolon Purba.
1. Strategi Pengembangan Obejek Wisata Rumah Bolon Purba
Dalam meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Simalungun, perumusan strategi sangatlah penting, berikut adalah beberapa strategi yang telah
dilakukan dan yang akan dilakukan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dalam meningkatkan kunjungan wisata, Argumen pertama yang penulis peroleh
yaitu dari bapak Resman Saragih, S.Sos informan kunci selaku kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Pertanyaan yang diajukan ialah, Jika
diperhatikan komplek Rumah Bolon Purba adalah satu – satunya sisa peninggalan kerajaan purba yang perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan, Apa strategi
dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dalam pengembangan objek wisata Rumah Bolon Purba ?
Universitas Sumatera Utara
59 Beliau Menjawab :
“Strategi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga berlaku sama untuk semua objek wisata yang ada di Kabupaten Simalungun sesuai dengan Visi dan Misi
Dinas Pariwisata yang merupakan turunan dari Visi dan Misi Kabupaten Simalungun, namun dalam teknis operasionalnya atau rencana aksi untuk setiap
objek wisata itu bisa berbeda” Berdasarkan jawaban bapak kepala dinas tersebut, dapat diketahui bahwa
visi dan misi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga mengacu pada visi dan misi Kabupaten Simalungun, yaitu Mewujudkan Kabupaten Simalungun sebagai
tujuan wisata yang aman, nyaman dan menarik serta memiliki daya saing yang tinggi untuk dikunjungi sebagai Destinasi Wisata terkemuka di Indonesia.
Kemudian untuk mengetahui apa saja yang menjadi program atau kebijakan Dinas Pariwisata dalam rencana aksi ataupun teknis operasional dari
Strategi yang ada, penulis kembali bertanya kepada bapak kepala dinas dengan pertanyaan, Apa saja yang termasuk dalam rencana aksi Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga pada objek wisata Rumah Bolon Purba ? Beliau menjawab:
“rencana aksi Dinas Pariwisata pada objek wisata Rumah Bolon Purba yang masuk dalam program kerja tahun 2016,Dinas Pariwisata bekerja sama dengan
Balai Cagar Budaya Di Aceh dan juga Yayasan Rumah Bolon, pembangunanpengembangannya
sedang dalam tahap penyelesaian pengerjaannya, berupa Lanjutan pembangunan jalan setapak keliling komplek
Rumah Bolon sepenjang ± 200 m. Pembangunan gapurapimtu masuk
Universitas Sumatera Utara
60 pelebaran. Pembangunan kios wisatapusat kuliner disekitar lapangan parkir.
Penataan panggung kesenian di komplek Rumah Bolon. Pembuatan jalan setapak menuju tempat permandianmarangir raja sepanjang ± 500 m. Pembuatan jalan
setapak menuju lokasi hulu balang pengawal kerajaan sepanjang ± 100 m. Pengadaan sumur bor di komplek Rumah Bolon. Pengecetan relief yang ada di
terowongan dan lapangan parkir. Pembuatan parit pasangan kirikanan jalan mulai dari pintu gerbang sampai pada lapangan parkir sepanjang ± 400 m. dan
Pemanfaatan billiboard yang ada di lapangan parkir untuk tempat promosi objek – objek wisata se Kabupaten Simalungun”
Berdasarkan jawaban bapak kepala dinas tersebut, dapat diketahui bahwa secara teknis operasional Dinas Pariwisata sudah melakukan pembangunan
ataupun perbaikan yang disesuaikan dengan visi dan misi yang ada, kemudian untuk melakukan perbandingan penulis bertanya kepada bapak Zulpanuddin
Dalimunthe, SH selaku kepala bidang sarana dan prasarana dengan pertanyaan, Apa Strategi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dalam pengembangan objek
wisata Rumah Bolon Purba ? Beliau menjawab:
“pastinya strategi Dinas Pariwisata sesuai dengan visi dan misi Dinas Pariwisata, namun pengembangannya berbeda dengan objek wisata lainnya di
Simalungun, objek wisata Rumah Bolon Purba sampai saat ini masih dikelola oleh yayasan, dalam pembangunan atau renovasinya pemerintah kabupaten tidak
bisa sembarangan, karena ada balai cagar budaya di aceh yang memiliki kewenangan untuk cagar budaya, jadi harus dikoordinasikan kesana dan kepada
Universitas Sumatera Utara
61 pihak yayasan, dan saat ini ada sebanyak 10 program kerjasama dinas dengan
balai cagar budaya aceh di Rumah Bolon Purba, berupa renovasi dan pembangunan fasilitas yang lebih baik lagi”
Berdasarkan jawaban dari bapak kepala bidang sarana dan prasarana bahwa dalam pelaksanaan strategi pemerintah Kabupaten Simalungun tidak bisa
bertindak sendiri, harus melakukan koordinasi dengan pihak Balai Cagar Budaya Aceh dan Pihak Yayasan Rumah Bolon Purba. Selanjutnya penulis bertanya pada
bapak Herry Sudrajat SE, selaku Kepala Seksi Pengembangan Jasa mewakili kepala bidang pengembangan pariwisata dengan pertanyaan yaitu, Apa strategi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dalam pengembangan objek wisata Rumah Bolon Purba ?
Beliau menjawab: “Berbicara masalah strategi pastinya kita Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga berpedoman dengan Visi dan Misi Dinas Pariwisata, yaitu Mewujudkan Kabupaten Simalungun sebagai tujuan wisata yang aman, nyaman
dan menarik serta memiliki daya saing yang tinggi untuk dikunjungi sebagai Destinasi Wisata terkemuka di Indonesia, kalau dalam pelaksanaan strategi kita
juga terlebih dahulu berkoordinasi dengan Balai Cagar Budaya dan Yayasan” Berdasarkan jawaban dari bapak kepala seksi pengembangan jasa Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga tersebut, dipahami bahwa pengembangan objek wisata rumah bolon perlu partisipasi dari Balai Cagar Budaya dan Yayasan
Rumah Bolon Purba, sehingga dalam pengembangannya tidak menghilangkan kearifan lokal yang ada, selanjutnya penulis bertanya kepada bapak Tumbur H.
Universitas Sumatera Utara
62 Hutabarat SE, selaku Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga dengan pertanyaan yaitu, Apa yang menjadi strategi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dalam pengembangan objek wisata Rumah Bolon Purba ?
Beliau menjawab: “Rumah Bolon Purba itu masih menjadi milik dan juga dikelola oleh yayasan dan
juga menjadi kewenangan Balai Cagar Budaya Aceh, jadi Dinas Pariwisata dalam pengembangannya harus menunggu proposal dari yayasan, dan juga
berkoordinasi dengan Balai Cagar Budaya Aceh, namun Dinas Pariwisata tetap memastikan bahwa strategi pengembangan objek wisata rumah bolon purba
sesuai dengan Visi dan Misi Dinas dan juga Pemerintah Kabupaten Simalungun” Berdasarkan jawaban dari bapak kepala seksi promosi tersebut, dapat
dipahami bahwa strategi dinas selalu menyesuaikan dengan Visi dan Misi dinas pariwisata, dan juga Visi dan Misi Kabupaten Simalungun, jawabannya tetap
sama dengan informan lainnya, bahwa juga terdapat 3 instansiorganisasi yang memiliki kewenangan terhadap objek wisata Rumah Bolon Purba.
2. Pengembangan Amenitas
Pengembangan amenitas merupakan kunci dalam keberhasilan suatu objek pariwisata, dimana secara keseluruhan kebutuhan wisatawan sangat erat dengan
kualitas dan kuantitas pengembangan amenitas, dan di era globalisasi ini wisatawan tentu lebih memilih objek wisata yang memiliki daya tarik, fasilitas,
Universitas Sumatera Utara
63 dan akses yang lebih baik, sehingga para instansiorganisasi yang bergerak pada
bidang pariwisata harus meningkatkan kualitas produk dari objek wisatanya. Pengembangan Amenitas dalam pengertian Victor T.C Middleton, terbagi atas 3
tiga bagian yaitu, pertama, akses destinasi wisata, kedua, fasilitas destinasi wisata, dan ketiga, daya tarik wisata.
a. Accessibilities Of The Touist Destination Akses Destinasi Wisata