45 Simalungun memiliki ciri khas pada dasar bangunan yaitu kontruksi bangunan
bawah atau kaki selalu berupa susunan kayu yang masih bulat dipasang dengan cara menyilang dari satu sudut kesudut lainnya. Ciri khas Rumah Bolon Purba
juga terletak pada atap yang diberi limasan berbentuk kepala kerbau lengkap dengan tanduknya, serta lukisan lukisan dengan warna merah, putih, hitam.
Ragam hias Rumah Bolon antara lain hiasan Selumpat pada tepian dinding bagian bawah, hiasan saling berkaitan, kemudian hiasan Hambing Marsibak yaitu
kambing berkelahi, hiasan Selumpat dan Hambing Marsibak menggambarkan kehidupan yang saling berkaitan sehingga melahirkan kekuatan dan kesatuan yang
tidak tergoyahkan. Hiasan pada bagian tutup keyong dengan motif segitiga, motif cicak, ipan – ipan serta motif ikal yang menyerupai tumbuhan menjalar, biasanya
pada bagian ini diberi hiasan kepala manusia yang disebut Bohi – Bohi, sebagai pengusir hantu, seperti halnya hiasan Ipan – Ipan yang menggambarkan segi –
segi runcing mempunyai maksud untuk menghambat hantu – hantu yang akan masuk rumah.
3.9.1 Lokasi Rumah Bolon
Rumah Bolon Pematang Purba terletak 54 Kilometer dari Pematang Siantar, merupakan istana peninggalan kerajaan purba, dibangun pada tahun 1864
oleh raja purba ke-XII Tuan Rahalim. Terbuat dari kayu keras dengan dinding papan yang unik serta ditopang oleh 12 penyangga, rumah ini dibangun dengan
arsitektur tradisional tanpa menggunakan kayu. Beberapa bangunan disekitar Rumah Bolon terdiri dari 8 tipe yang
memiliki fungsi tersendiri diantaranya : Rumah Bolon yang merupakan bangunan induk tempat raja dan keluarganya tinggal, Balei Bolon merupakan tempat
Universitas Sumatera Utara
46 mengadakan rapat, Jambur sebagai tempat para tamu menginap, Patangan Sada
bangunan tempat permaisuri bertenun, Losung tempat wanita atau istri dan selir raja menumbuk padi, Uttei Jungga tempat tinggal panglima dan keluarganya, dan
Balei Buttu sebagai tempat para penjaga istana. Raja Purba adalah seorang raja yang sangat terkenal dizamannya, memiliki 24 istri dan salah satu diantaranya
diangkat menjadi ratu.
3.9.2 Bentuk dan Bagian Rumah Bolon
Meski keturunan raja Purba tidak berkuasa lagi sejak tahun 1946, namun jejak kerajaannya masih tegak berdiri hingga hari ini, istana yang dikenal dengan
Rumah Bolon Rumah Besar menjadi saksi 14 keturunan raja purba yang memerintah di Simalungun, dan hingga saat ini Rumah Bolon dijadikan
Pemerintah sebagai salah satu objek wisata resmi. Rumah Bolon lebih mirip dengan komplek istana yang disekelilingnya
terdapat bangunan – bangunan pemerintahan dan pekuburan keluarga kerajaan, Rumah Bolon dikelilingi oleh juranglembah yang dulunya ditanami pepohonan
dengan rapat – rapat. hanya ada satu pintu masuk dan keluar di Rumah Bolon sehingga pada zaman kerajaan dulu musuh tidak mudah masuk kedalam komplek
istana raja. Rumah Bolon persis terletak dibagian tengah komplek kejaraan, dengan menggunakan arsitektur kuno Simalungun yang pembangunannya tidak
menggunakan paku melainkan kayu, bambu dan ijuk. Bagian dalam Rumah Bolon terdapat 12 tungku perapian untuk tempat
memasak, masing – masing isteri raja menggunakan 1 perapian dan disampingnya terdapat tempat tidur masing – masing isteri raja, sehingga Rumah Bolon
bukanlah seperti dalam cerita kemegahan kerajaan versi dongeng. Para isteri raja
Universitas Sumatera Utara
47 tidur diatas selembar tikar yang digelar disamping perapian, yang satu perapian
dengan perapian lainnya tidak memiliki sekat, dan raja sendiri hanya memiliki satu tempat tidur sempit dengan selembar tikar didalamnya, kamar raja pun harus
dibagi dua lagi, yang bagian bawahnya terdapat lorong kecil sebagai tempat tidur ajudan atau pesuruh raja, dan pada bagian atasnya tempat tidur raja.
Bila sang raja bersedia menerima salah seorang isteri dikamarnya, ia cukup menyuruh si ajudan menyiapkan sirih dan memberikannya kepada sang
isteri yang dikehendaki, setelah diberikan maka sang isteri langsung menuju kamar raja, sedang si ajudan mengawasi dibawah sambil menunggu perintah
selanjutnya untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, seperti halnya tradisi dinasti cina, seorang ajudan raja harus dikebiri terlebih dahulu, namun
tradisi seperti ini tidak jelas berlangsung sampai kapan, karena pada masa raja purba ke-XIII telah masuk ajaran agama, dan kemungkinan sejak itulah
pengkebirian sudah tidak diterapkan lagi terhadap ajudan raja, selain itu raja purba ke-XIII hanya memiliki satu isteri saja.
Puncak kejayaan raja purba disebut – sebut pada masa pemerintahan raja purba ke-XII, pada masa pemerintahannya Rumah Bolon diperbesar agar dapat
menampung isteri raja yang berjumlah 12 orang, Rumah bolon yang berdiri hingga saat ini merupakan finalisasi dari pembangunan yang diperakarsainya.
3.9.3 Bangunan – Bangunan Lain di sekitar Rumah Bolon