Kesimpulan Saran Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Pada Objek Wisata Budaya Rumah Bolon Purba di Kecamatan Purba)

93 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun memliki peranan yang penting dalam meningkatkan kunjungan wisata, sehingga income dari kunjungan wisata dapat dipergunakan bagi kesejahteraan masyarakat Simalungun. Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Strategi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dalam meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Simalungun masih belum maksimal, dapat dilihat dari kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Simalungun masih sangat rendah, untuk tahun 2010 sebanyak 345.311 wisatawan, tahun 2011 sebanyak 311.777 wisatawan, tahun 2012 sebanyak 325.063 wisatawan, tahun 2013 sebanyak 335.295 wisatawan, tahun 2014 sebanyak 348.765, tahun 2015 sebanyak 285.824 wisatawan. Jumlah ini sangatlah rendah mengingat Simalungun merupakan daerah dengan objek wisata yang banyak dan beragam. 2. Pengembangan Amenitas Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun masih belum maksimal, bahwa pengembangan Akses yang telah terbangun dan belum beroperasi dengan baik, beberapa fasilitas objek yang belum ada dan beberapa fasilitas masih belum di operasikan dengan baik, dan Daya Tarik Wisata yang juga belum dimaksimalkan baik dalam pengelolaannya dan juga promosinya. Universitas Sumatera Utara 94 3. Pemberdayaan Masyarakat oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga juga belum dilaksanakan kembali sejak berhentinya pada tahun 90an.

6.2 Saran

Adapun saran yang perlu disampaikan dalam meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Simalungun ialah : 1. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga harus melahirkan program kerja yang sesuai dengan Visi dan Misi khususnya pada objek wisata Rumah Bolon Purba, serta mengintensifkan program – program lainnya yang dapat meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Simalungun. 2. Memaksimalkan pengembangan amenitas dalam hal ini akses destinasi wisata, fasilitas destinasi wisata, dan daya tarik wisata, sehingga dapat memenuhi kebutuhan wisatawan selama perjalanan wisatanya, dan meningkatkan kunjungan wisatawan. 3. Melahirkan program mengenai pengembangan masyarakat yang berkesinambungan dan memperhatikan karakter masyarakat sekitar objek wisata, sehingga dalam pengembangan dan keberhasilannya tidak menyingkirkan kearifan lokal yang ada dimasyarakat. Universitas Sumatera Utara 31 BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian