Pengembangan Masyarakat Kunjungan Wisata Di Kabupaten Simalungun

89 Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan temuan data oleh penulis dilapangan, objek wisata Rumah Bolon Purba dapatlah dikatakan sebagai objek wisata yang kompleks dalam hal daya tarik wisata, dimana objek wisata Rumah Bolon Purba memiliki daya tarik alam berupa pemandangan alam dan pemandangan pertaniannya yang indah. Daya tarik budaya objek wisata Rumah Bolon Purba juga lengkap, dimana terdapat sejarah dan cerita rakyat yang sampai saat ini masih dapat ditemui, dan seni yang tentu masih di miliki masyarakat sekitar objek wisata secara turun temurun. Begitu pula dengan daya tarik sosial yang dimiliki objek wisata Rumah Bolon Purba, peluang wisatawan untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat juga terbuka, keramah tamahan masyarakat sekitar dengan pengunjung juga masih terjaga pada objek wisata. Dan dalam hal daya tarik buatan, tentu objek wisata Rumah Bolon Purba memiliki daya tarik yang sangat besar, dimana Rumah Bolon Purba merupakan satu – satunya peninggalan komplek istana kerajaan di Kabupaten Simalungun. Namun kompleksitas daya tarik wisata Rumah Bolon Purba belum dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah Kabupaten Simalungun, promosi daya tarik wisata masih sebatas keikutsertaan pada kegiatan – kegiatan seperti PRSU Pekan Raya Sumatera Utara, Batam Fair, Jakarta Fair dan pemanfaatan Rumah Bolon Purba sebagai background video clip lagu, film Simalungun dan booklet. Pemanfaatan media online dalam mempromosikan daya tarik wisata belum berjalan, dimana penulis tidak menemukan sebuah situs resmi yang dimiliki Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga untuk mempromosikan daya tarik wisatanya.

5.3 Pengembangan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara 90 Pengembangan masyarakat tentu berpengaruh pada kualitas dan kuantitas produk wisata, dan dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan pada suatu objek wisata, berdasarkan hasil wawancara, observasi dan temuan penulis dilapangan, pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dengan melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan, pembuatan suvenir dan penjualannya. Namun menurut petugas pada objek wisata Rumah Bolon Purba, pengembanganpemberdayaan masyarakat sudah lama tidak berjalan lagi, terakhir pada tahun 90an, masyarakat diberdayakan dengan mengadakan tari – tarian Tor – Tor Simalungun sehingga kunjungan wisatawan mengalami peningkatan khususnya mancanegara, namun setelah revormasi kegiatan pemberdayaan masyarakat sudah tidak berjalan lagi dan kunjungan wisatawan menurun sangat signifikan, kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat berupa tari – tarian tersebut juga berhenti dikarenakan dana yang tidak lagi diterima dari Pemerintah Kabupaten Simalungun. Berdasarkan temuan – temuan diatas, menurut hemat penulis bahwa program pengembangan masyarakat pada objek wisata tidak berjalan, padahal jika mengacu pada Misi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga yang Ketiga yaitu “Mewujudkan citra budaya dan pariwisata Simalungun sebagai salah satu sektor andalan penghasil devisa negara, wahana pemberdayaan ekonomi rakyat, sarana untuk mendorong pemerataan pembangunan serta penciptaan kesempatan berusaha dan bekerja”, sudah seharusnya Dinas Pariwisata merumuskan program pengembangan masyarakat, bukan hanya sebatas pemberdayaan pada kesenian Universitas Sumatera Utara 91 masyarakat, namun pada pengembangan ekonomi kreatif masyarakat, sehingga tercapainya penciptaan kesempatan berusaha dan bekerja di masyarakat.

5.4 Kunjungan Wisata Di Kabupaten Simalungun

Kunjungan wisatawan nusantara Kabupaten Simalungun mulai tahun 2010 sampai 2015 seperti yang tertera pada tabel 4.1, dapat dilihat bahwa kunjungan wisata pada objek wisata Rumah Bolon Purba tidak stabil, dimana terdapat peningkatan pada tahun 2011 mencapai 2045 wisatawan, namun mengalami penurunan ditahun 2012 menjadi 1.223 wisatawan dan pada tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami penurunan yang sangat signifikan, begitu pula dengan kunjungan wisatawan mancanegara yang setiap tahunnya mengalami penurunan dan kenaikan, bahkan jumlah kunjungan wisman lebih tinggi pada 3 tahun terakhir dari wisatawan nusantara. Tentu jumlah kunjungan pada objek wisata Rumah Bolon Purba berdampak pada kunjungan wisata Kabupaten Simalungun yang juga mengalami penurunan setiap tahunnya. Berdasarkan penjelasan data kunjungan wisatawan tersebut diatas, pemerintah Kabupaten seharusnya lebih intens dalam melakukan kegiatan – kegiatan pengembangan wisata, sehingga rendahnya kunjungan wisata pasca reformasi bisa diatasi dengan baik. Visi dan Misi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sudah sangat baik, namun implementasi Visi dan Misi haruslah lebih baik lagi, karena penurunan jumlah kunjungan wisatawan tentu sangat erat kaitannya dengan belum maksimalnya pengembangan objek wisata yang ada, disamping itu perlu untuk mengikut-sertakan masyarakat dalam pengembangan Universitas Sumatera Utara 92 pariwisata sehingga pengembangan pariwisata tidak menghilangkan kearifan lokal masyarakat. Universitas Sumatera Utara 93 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan