22 1.
Allocentris yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi tempat – tempat yang belum diketahui, kunjungannya bersifat
pertualangan, dan mau memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat setempat.
2. Psycocentris yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi
daerah tujuan wisata yang sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan di negaranya.
3. Mid – centris yaitu kelompok wisatawan yang terletak diantara kedua
tipologi perilaku Allocentris dan Psycocentris. Dalam proses pembangunan kepariwisataan, khususnya dalam
perencanaan pengembangan destinasi wisata, pemahaman mengenai tipologi wisatawan mendasarkan kepada perilaku pilihannya terhadap produk pariwisata
yang akan dibeli dan jenis destinasi yang akan dikunjungi seperti telah diuraikan diatas, menjadi sangat perlu untuk dicermati dan khususnya sebagai bahan
masukan informasi dan basis data yang sangat penting dalam rangka merencanakan produk kepariwisataan , sehingga produk wisata yang dihasilkan
akan menjadi mudah untuk dipasarkan.
1.5.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah analisis yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada tahun 1960 – 1970-an. Analisis SWOT merupakan salah satu
metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dalam yaitu Strengths
kekuatan, Weakness kelemahan dan faktor eksternal luar yaitu, Opportunity peluang dan Threats ancaman.
Universitas Sumatera Utara
23 Menurut Sudarmo analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu
18
1. Strengths kekuatan merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. :
2. Weakness kelemahan merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianaliasis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri. 3.
Opportunity peluang merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah dan kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats ancaman merupakan kondisi yang mengancam dari luar.
Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Analisis SWOT merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan manajerpimpinan strategis untuk menemukan
kesesuaian strategis antara peluang eksternal dan kekuatan internal,disamping memperhatikan ancaman eksternal dankelemahan internal. Mengingat bahwa
SWOT adalah akronim untuk Strengths, Weakness, Opportunity dan Threats dari organisasi yang semuanya merupakan faktor – faktor strategis. Matriks SWOT
dapat dilihat pada Tabel 1.1.
18
Sudarmo dalam Indriyo Gito. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE, hal 115.
Universitas Sumatera Utara
24 Tabel 1.1
Matriks SWOT
KEKUATAN S Identifikasi Kekuatan
KELEMAHAN W Identifikasi Kelemahan
PELUANG O Identifikasi Kesempatan
STRATEGI SO Menggunakan kekuatan
untuk menangkap kesempatan
STRATEGI WO Mengatasi kelemahan
dengan mengambil kesempatan
ANCAMAN T STRATEGI ST
Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
STRATEGI WT Memininal kelemahan
dengan menghindari ancaman
Hasil dari analisis SWOT ini akan memberikan sebuah arahan ke arah mana organisasi akan memberikan perumusan strategi, implementasi bahkan
evaluasi yang dapat mendukung keunggulan organisasi dan kesempatan yang ada untuk perkembangan sebuah organisasi dan rumusan strategi yang dapat
memperkecil kelemahan bahkan memprediksi ancaman di masa depan serta menghasilkan cara-cara untuk mengantipasinya.
Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi relasi – relasi sumber daya pariwisata dengan sumber daya lain. Jadi kekuatan dan kelemahan sumber
daya tersebut perlu ditegaskan sejak awal. Didalam analisis SWOT ada sejumlah unsur dan variabel yang mutlak menjadi fokus kajian seperti dalam Tabel 1.2
berikut ini
19
19
Gunn, Clare A. dan Var, Turgut. 2002. Tourism Planning : Basics, Concepts, Case, Fourth Edition. New York: Routledge, hal 246.
:
Universitas Sumatera Utara
25 Tabel 1.2
Beberapa unsur dan variabel dalam analisis SWOT pariwisata UNSUR
VARIABEL Atraksi alam
Lokasi,jenis,jumlah,mutu, masalah dan daya tarik Atraksi budaya
Lokasi,jenis,jumlah,mutu, masalah dan daya tarik. Dampak lingkungan
yang potensial Perubahan lingkungan fisik, ekologis dan daya
dukung. Aksesibilitas
Daya angkut, akses, mutu, frekuensi dan ongkos. Pasar
Daerah asal, tipe perjalanan dan tipe kegiatan. Usaha jasa
Mutu, kesesuaian dengan pasar dan masalah lain. Informasi wisata
Mutu peta, buku panduan wisata, pemaparan, akurasi dan autentitas informasi.
Promosi Efektivitas advertensi, publisitas, kehumasan,
insentif, mode dan promosi. Organisasi
Organisasi terkait, hubungan kerja, kemitraan, team work pengembangan pariwisata.
Komitmen pelaku wisata
Dukungan rill berbagai sektor, sikap publik dan masyarakat lokal terhadap pengembangan
pariwisata Sumber :Gunn, Clare A. dan Var, Turgut. 2002. Tourism Planning : Basics,
Concepts, Case, Fourth Edition. New York: Routledge, hal 246.
Universitas Sumatera Utara
26 Didalam hasil analisis SWOT sebaiknya harus menggambarkan hal – hal
berikut ini: 1.
Perkembangan produk dan pasar pariwisata itu sendiri. 2.
Organisasi dan kelembagaan pariwisata. 3.
Peluang – peluang pengembangan inti kegiatan pariwisata. 4.
Jasa – jasa kegiatan lain yang mungkin dikembangkan. Melalui analisis SWOT kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
akan dapat diketahui isu ataupun faktor – faktor strategis yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan pada waktu yang akan datang dalam rangka
pengembangan daerah tujuan wisata.
1.6 Definisi Konsep