Konsistensi Internal Reliabilitas Data Skor Angket Kreativitas Belajar Matematika Data Skor Prestasi Belajar Matematika

commit to user 65 Validasi isi uji coba instrumen angket motivasi belajar matematika dilakukan oleh tiga orang guru, yaitu Drs. Subanrio dan Drs. Edy Saga dan Dagan, S.Pd. Dari hasil validasi diperoleh bahwa instrumen uji coba angket kreativitas belajar matematika siswa tersebut sudah sesuai dengan kriteria penelitian butir angket yang baik dan layak digunakan untuk penelitian. Hasil validasi angket kreativitas belajar matematika oleh validator pada Lampiran 8

2. Konsistensi Internal

Uji coba instrumen angket kreativitas belajar matematika yang diujicobakan sebanyak 40 butir, dari hasil ujicoba kemudian dilakukan analisis konsistensi internal butir diperoleh hasil rxy 0,3 sebanyak 37 butir, jadi 37 butir angket kreativitas belajar matematika dapat dipakai penelitian. Butir angket yang dibuang sebanyak 3 butir yaitu nomor 7, 19, dan 38. perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10.

3. Reliabilitas

Uji reliabilitas uji coba angket kreativitas belajar matematika siswa menggunakan rumus tehnik Alpha. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil r11 = 0,814. Karena r11 0,7 maka instrumen angket kreativitas belajar matematika tersebut dikatakan reliabel atau baik dan dapat digunakan dalam penelitian. Perhitungan selengkapnya lihat pada Lampiran 10.

2. Data Skor Angket Kreativitas Belajar Matematika

commit to user 66 Untuk memperoleh data tentang kategori kreativitas belajar matematika siswa diperoleh dari angket. Rata-rata nilai angket kreativitas belajar siswa adalah 97,7153 dan deviasi standar nilai angket kreativitas belajar siswa adalah 10,1125. Data hasil angket kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kategori berdasarkan jumlah skor angket perhitungan terperinci pada Lampiran 10c. Tabel 4.1 Kategari kreativitas berdasarkan Skor Kreativitas Skor Kreativitas Tinggi skor ≥ 102,7716 kreativitas Sedang 92,6591 skor 102,7716 Kreativitas Rendah skor ≤ 92,6591 Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh; perhitungan terperinci pada Lampiran 10d. Tabel 4.2 Rangkuman Jumlah Data dan Rataan Kreativitas Kreativitas SD Jumlah Siswa Tinggi Sedang Rendah N ܺ ഥ N ܺ ഥ N ܺ ഥ Kelas Eksperimen1 26 107,38 23 97,47 23 84,60 10,31 72 Kelas Eksperimen2 20 107,54 25 97,42 20 83,95 9,90 65 Jumlah Siswa 46 48 43 137

3. Data Skor Prestasi Belajar Matematika

Untuk memperoleh data skor prestasi belajar matematika siswa diperoleh dari tes prestasi. Rata-rata nilai prestasi untuk kelas eksperimen 1 adalah 64,99 dan rata-rata nilai prestasi kelas eksperimen 2 adalah 68,85. Sedangkan deviasi standar untuk kelas eksperimen 1 adalah 8,03 dan deviasi standar untuk kelas eksperimen 2 adalah 10,18. commit to user 67 Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh: perhitungan terperinci pada Lampiran 10a. Tabel 4.3 Rataan antar sel Model Pembelajaran Kreativitas Tinggi Sedang Rendah Rataan Marginal Kelas Eksperimen 1 66,5000 66,2609 62,0000 64,9861 Kelas Eksperimen 2 69,5500 69,2800 67,6000 68,8462 Rataan Marginal 67,8261 67,8333 64,6047

C. Pengujian Prasyarat untuk Anava 1.

Uji Normalitas Hasil uji normalitas dari tes prestasi belajar matematika dengan menggunakan uji Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk tingkat signifikansi 5 pada masing-masing sampel sebagai berikut: a. Analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok eksperimen 1, diperoleh Lmaks = 0,1039 Ltabel = 0,1044, sedangkan daerah kritik DK = {L | L 0,1044} sehingga Lmaks = 0,1044 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 15. b. Dari hasil analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok eksperimen 2, Lmaks = 0,0940 dan Ltabel = 0,1099, sedangkan daerah kritik DK = {L | L 0,1099} sehingga Lmaks = 0,0940 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 16. commit to user 68 c. Hasil analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok kreativitas tinggi, Lmaks = 0,1194 dan Ltabel = 0,1306, sedangkan daerah kritik DK = {L | L 0,1306} sehingga Lmaks = 0,1194 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 17. d. Hasil analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok kreativitas sedang Lmaks = 0,1260 dan Ltabel = 0,1279 , sedangkan daerah kritik DK = {L | L 0,1279 } sehingga Lmaks = 0,1260 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 18. e. Hasil analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok kreativitas rendah, Lmaks = 0,1092 dan Ltabel = 0,1351 , sedangkan daerah kritik DK = {L | L 0,1351} sehingga Lmaks = 0,1092 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 19. Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Uji Normalitas Lobs LTabel Keputusan Kesimpulan Kelompok Eksperimen 1 0,1039 0,1044 H0 diterima Normal Kelompok Eksperimen 2 0,0940 0,1099 H0 diterima Normal kreativitas tinggi 0,1194 0,1306 H0 diterima Normal kreativitas sedang 0,1260 0,1279 H0 diterima Normal kreativitas rendah 0,1092 0,1351 H0 diterima Normal commit to user 69

2. Uji Homogenitas

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP

0 3 111

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI PEMECAHAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Pecahan Ditinjau Dari Pemecahan Masalah Polya (Kelas VII SMP Negeri 23 Surakarta Tah

0 5 14

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT.

0 2 42

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA DENGAN REMEDIAL KELOMPOK DAN REMEDIAL BERSAMA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG (Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta).

0 0 7

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MODEL TUTOR SEBAYA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII MTsN WALEN.

0 0 10

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN2 Jetis Bantul.

0 4 144

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN- ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 0 8

REMEDIAL TEACHING UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

0 1 67