Pengajaran Remedial EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PECAHAN DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN KATINGAN

commit to user 14 d Alat-alat belajar mengajar yang diperlukan. e Waktu kapan kegiatan itu dilaksanakan. 6 Treatmeant perlakuan Pemberian bantuan sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosa. 7 Evaluasi Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui, apakah treatment yang telah diberikan berhasil dengan baik atau gagal.

4. Pengajaran Remedial

a. Pengertian Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan membuat menjadi baik. Jadi pengajaran remedial ini merupakan bentuk khusus pengajaran yang bermaksud untuk menyembuhkan gangguan atau hambatan yang terjadi dalam proses belajar- mengajar. Mulyono Abdurrahman 2003:20 Pengajaran remedial pada hakekatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah melakukan evaluasi formatif dan menemukan adanya anak yang belum mampu meraih tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Suharsimi Arikunto 1988:35 menyatakan bahwa ”Kegiatan perbaikan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa-siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, dengan maksud mempertinggi tingkat penguasaan terhadap mata pelajaran tersebut”. commit to user 15 Pendapat yang disampaikan oleh Sardiman A.M. 2001: 165 yaitu ”program remedial; yaitu kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum berhasil dalam belajarnya belum mastery”. Sedangkan Munawir Yusuf dkk 2003: 94 berpendapat bahwa ”pengajaran remedial direncanakan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar”. Sasaran akhir pengajaran remedial identik dengan pengajaran biasa pada umumnya, yaitu membantu setiap siswa dalam batas-batas normalitas tertentu agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tingkat penguasaan atau ketuntasan level of mastery tertentu, sekurang- kurangnya sesuai dengan batas-batas kriteria keberhasilan yang dapat diterima minimum acceptable perfomance. Abin Syamsyudin Makmun, 2004: 357 Berdasarkan penjelasan tentang remedial, maka dapat disimpulkan bahwa pengajaran remedial pada penelitian ini adalah pengajaran yang diberikan pada siswa yang mempunyai masalah dalam belajar dengan perencanaan yang baik untuk membantu siswa mencapai tingkat penguasaan atau ketuntasan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Fungsi Pengajaran Remedial

Fungsi pengajaran remedial yang dirangkum dari Suharsimi 1988: 136-138 sebagai berikut: 1 Fungsi Korektif Maksud dari fungsi ini adalah pengajaran dengan remedial dapat memperbaiki hal-hal yang menghambat tercapainya tujuan belajar berupa : perumusan tujuan, metode mengajar, cara belajar, materi pelajaran, alat pengajaran, evaluasi dan sifat atau kebiasaan siswa. commit to user 16 2 Fungsi Pemahaman Bagi guru : lebih memahami kondisi, prestasi siswa dan kemampua guru sendiri. Bagi siswa : lebih memahami dirinya sendiri sehingga dimungkinkan adanya upaya perbaikan. 3 Fungsi Penyesuaian Maksud dari fungsi ini adalah adanya penyesuaian siswa dengan tuntutan dalam belajarnya di mana siswa belajar sesuai dengan kemampuannya, sehingga mempunyai peluang untuk memperoleh prestasi yang maksimal. 4 Fungsi Pengayaan Fungsi pengajaran remedial ini dapat dipergunakan untuk pengayaan materi, khususnya untuk memberi materi yang tidak disampaikan dalam pengajaran reguler. Pengayaan ditujukan kepada siswa yang memiliki kecepatan belajar lebih bila dibandingkan dengan teman-temannya. 5 Fungsi Akselerasi Maksud dari fungsi ini adalah pengajaran remedial yang dapat mempercepat proses belajar-mengajar baik dilihat dari segi waktu maupun materi. 6 Fungsi Terapeutik Pengajaran remedial ini dimaksudkan untuk menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian siswa yang diperkirakan mengalami gangguan atau penyimpangan.

c. Prosedur Pelaksanaan Pengajaran Remedial

Dalam proses belajar mengajar akan terlihat perbedaan individu dalam pengusaan materi yang diberikan oleh guru. Mengacu dari hasil belajar siswa commit to user 17 maka idealnya ada dua kegiatan yang dilakukan guru setelah mengadakan tes formatif yaitu pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai penguasaan tuntas dan pengajaran bagi anak yang belum mencapai penguasaan tuntas. Seperti yang diungkapkan oleh Mulyono Abdurrahman 2003:20 bahwa ”Pengajaran remedial pada hakekatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah melakukan evaluasi formatif dan menemukan adanya anak yang belum mampu meraih tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya”. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan perbaikan ialah : 1 Sifat kegiatan perbaikan. 2 Jumlah siswa yang memerlukan. 3 Tempat untuk memberikan. 4 Waktu umtuk diselenggarakan. 5 Orang yang harus memberikan. 6 Metode yang harus digunakan. 7 Sarana atau alat yang dipergunakan. 8 Tingkat kesulitan belajar siswa. Sardiman, A.M, 2001 : 166 Muhibbin Syah 2006:179 menyatakan bahwa ”Dalam menyusun program pengajaran perbaikan diperlukan adanya ketetapan sebagai berikut: tujuan pengajaran remedial, materi pengajaran remedial, metode pengajaran remedial, alokasi waktu, dan teknik evaluasi pengajaran remedial”. Pengajaran remedial dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut: 1 Mengganti metode mengajar dengan metode mengajar lain. 2 Menyuruh siswa membaca buku-buku sumber yang mengandung konsep yang sama. commit to user 18 3 Tutor sebaya. Suharsimi Arikunto 1988 : 63 Sejalan dengan pendapat tersebut diungkapkan oleh Oemar Hamalik 1989: 113, bahwa kegiatan perbaikan dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas dengan tiga teknik yaitu: 1 Bantuan tutor teman sekelas. 2 Guru mengajarkan kembali bahan yang berhubungan dengan pokok uji. 3 Siswa yang belajarnya belum memuaskan memilih sendiri daftar perbaikan yang telah disediakan. Pengajaran remedial Strategi Bloom cenderung menggunakan pengajaran korektif dan cenderung menggunakan bermacam-macam korektif instruksional pengajaran remedial, yang dipilih secara ekpilisit karena menyajikan materi unit, melibatkan siswa. Pemikiran pokok yang mendasari strategi Bloom adalah tidak ada gunanya meminta siswa mengulangi materi aslinya bila hendak membantu siswa tersebut mengatasi kesulitan belajarnya. Siswojo 1981: 25 Abin Syamsudin 2004: 356 mengatakan bahwa ”Pengembangan prosedur sistem pengajaran remedial didasari oleh pokok-pokok pikiran yang berlaku untuk prinsip belajar tuntas mastery learning”. Pokok tersebut dirangkum dari Abin Syamsyudin, yaitu: 1 Terdapat keseragaman individu di dalam kemampuan kecepatan belajar. 2 Sampai batas normalitas tertentu, setiap individu mungkin dapat mencapai penguasaan level of mastery prestasi belajar tertentu seperti yang dicapai oleh temannya, asalkan: a Diberikan waktu yang cukup sesuai dengan keperluannya. commit to user 19 b Kualitas pengajaran the quality instruction yang sesuai kondisi objektif siswa yang bersangkutan. c Kematangan dan kesiapan maturation and readiness belajar siswa yang bersangkutan.

5. Metode Pengajaran

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP

0 3 111

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI PEMECAHAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Pecahan Ditinjau Dari Pemecahan Masalah Polya (Kelas VII SMP Negeri 23 Surakarta Tah

0 5 14

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT.

0 2 42

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA DENGAN REMEDIAL KELOMPOK DAN REMEDIAL BERSAMA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG (Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta).

0 0 7

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MODEL TUTOR SEBAYA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII MTsN WALEN.

0 0 10

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN2 Jetis Bantul.

0 4 144

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN- ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 0 8

REMEDIAL TEACHING UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

0 1 67