commit to user
69
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan dua kali yaitu uji homogenitas antara baris
uji homogenitas prestasi belajar matematika ditinjau dari model pembelajaran dan uji homogenitas antar kolom uji homogenitas prestasi belajar matematika
ditinjau dari kreativitas. Uji homogenitas antar baris dan uji homogenitas antar kolom tersebut sudah cukup untuk menunjukkan bahwa sampel berasal dari
populasi yang homogen, sehingga tidak perlu dilakukan uji homogenitas antar sel pada baris yang sama maupun uji homogenitas antar sel pada kolom yang sama.
Berdasarkan analisis perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: a.
Uji homogenitas pada model pembelajaran ditinjau dari prestasi belajar siswa diperoleh
χ2obs = 3,7449 dan χ2tabel = 3,841 , sedangkan daerah kritik DK = {
χ2 | χ2 3,841 } sehingga χ2 obs = 3,7449 ∉ DK. Jadi H0 diterima, ini berarti variansi-variansi prestasi belajar pada masing-masing model
pembelajaran kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sama atau homogen Perhitungan selengkapnya dapat dilihat Lampiran 20.
b. Uji homogenitas pada kreativitas siswa kelompok eksperimen 1 dan kelompok
eksperimen 2 diperoleh χ2obs = 1,1056 dan χ2tabel = 5,991, sedangkan
daerah kritik = { χ2 | χ2 5,991} sehingga χ2obs = 1,1056 ∉ DK. H0
diterima, ini berarti ketiga prestasi belajar pada masing-masing variansi kemampuan siswa tinggi, sedang dan rendah sama atau homogen
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat Lampiran 21.
commit to user
70
Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas Uji Homogenitas
k χ2 obs
χ20,05; n
Keputusan Kesimpulan model pembelajaran
2 3,7449
3,841 H0 diterima
Homogen Kreativitas
3 1,1056
5,991 H0 diterima
Homogen
D. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan 2x3 dengan sel tidak sama
disajikan dalam Tabel berikut: Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak sama
Sumber JK
dK RK
Fobs Ftab
Keputusan Metode A
513,0344 1
513,0344 6,1887
3,91343 Ho ditolak
KreativitasB 290,6948 2
145,3474 1,7533
3,0653 Ho
diterima Interaksi AB
49,5985 2
24,7993 0,2992
3,0653 Ho diterima Galat
10859,7248 131
82,8987 Total
11713,0525 136
Berdasarkan hasil analisis variansi seperti disajikan pada rangkuman di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Fa = 6,1887 Ftabel = 3,91343 , maka H0A ditolak. Hal ini berarti ada
perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran pada metode diskusi dan metode pemberian tugas pada materi
pokok pecahan. b.
Fb = 1,7533 Ftabel = 3,0653 , maka H0B diterima. Hal ini berarti tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai Kreativitas
commit to user
71
matematika tinggi, kreativitas sedang, dan kreativitas rendah pada materi pokok pecahan. Dengan kata lain tidak terdapat pengaruh kreativitas siswa
terhadap prestasi belajar matematika siswa. c.
Fab = 0,2992 Ftabel = 3,0653 , maka HAB diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model mengajar dan kreativitas siswa terhadap
prestasi belajar siswa pada materi pokok pecahan. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 22.
E. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Hipotesis Pertama H0A
Berdasarkan analisis variansi dua jalan sel tak sama diperoleh Fa= 6,1887 dengan F0,05:1,124 = 3,91343. Karena Fa lebih dari F0,05:1,131 sehingga H0A
ditolak. Dengan melihat rataan marginal prestasi belajar siswa pada masing- masing kelompok diperoleh rataan marginal model pembelajaran pada metode
diskusi sebesar 64,9861 sedangkan rataan marginal model pembelajaran pada metode pemberian tugas sebesar 68,8462, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar dengan model pembelajaran pada metode pemberian tugas lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran pada metode diskusi.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk hipotesis pertama bahwa prestasi belajar matematika dengan pembelajaran remedial pada metode
pemberian tugas lebih baik daripada pembelajaran remedial pada metode diskusi pada materi pokok pecahan.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Handayani 2007 yang menyatakan bahwa siswa yang mendapat perlakuan pemberian tugas
commit to user
72
terstruktur dengan umpan balik cenderung memperoleh prestasi belajar matematika lebih tinggi dari kelompok siswa yang diberi metode pembelajaran
kovensional.
2. Hipotesis Kedua H0B