Instrumen Penelitian EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PECAHAN DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN KATINGAN

commit to user tertulis. Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kreativitas belajar siswa. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kreativitas belajar siswa. Butir pertanyaan angket mengacu pada kreativitas. Diberikan 5 pilihan jawaban yang sudah tersedia yaitu sangat sering, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Pemberian skor dilakukan dengan cara nilai 5 untuk jawaban sangat sering, nilai 4 untuk jawaban sering, nilai 3 untuk jawaban kadang-kadang, nilai 2 untuk jawaban jarang dan nilai 1 untuk jawaban tidak pernah.

c. Metode Tes

Menurut Budiyono 2003:54 metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek penelitian. Tes dalam penelitian ini memuat beberapa pertanyaan yang berisi materi pokok pecahan. Tes tersebut berupa tes objektif atau pilihan ganda sebanyak empat puluh butir soal untuk prestasi belajar pada pokok pecahan. Setiap soal obyektif tersedia empat alternatif jawaban.

3. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah tes untuk prestasi belajar matematika dan angket untuk mengetahui kreativitas belajar siswa. Sebelum digunakan, instrumen tes dan angket terlebih dahulu diujicobakan di SMP Negeri 3 Katingan Tengah untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Setelah dilakukan uji coba, dilakukan analisis butir soal tes dan angket sebagai berikut: commit to user

a. Tes Prestasi Belajar Matematika

Tujuan diadakan tes pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pembelajaran Pecahan. Untuk mendapatkan data yang akurat maka tes yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik. Prosedur penyusunan instrumen tes prestasi belajar adalah sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan instruksionalnya. 2 Membuat kisi-kisi soal. 3 Menyusun soal tes. 4 Menelaah soal tes. Sebelum instrumen tes dipergunakan, instrumen tes perlu di uji validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya. a. Uji Validitas Isi Menurut Budiyono 2003:58 suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Pada penelitian ini uji validitas dimaksudkan untuk menguji apakah isi tes sudah sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Agar tes hasil belajar mempunyai validitas isi, perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1 Bahan uji harus dapat mengukur seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai baik ditinjau dari materi maupun proses belajar. 2 Titik berat bahan yang diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang diajarkan. commit to user 3 Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak diajarkan untuk menjawab pertanyaan tes dengan benar. Untuk menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi yang tinggi, biasanya penilaian dilakukan oleh para pakar experts judgment. Dalam hal ini, para pakar menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pembuat tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi yang akan diukur. Langkah selanjutnya, para penilai menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan. b. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus: P = Js B dengan: P = indeks kesukaran setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar JS = banyaknya siswa yang memberi jawaban Suharsimi Arikunto,2004:212 Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika tingkat kesukaran soal tes berada pada: 0,30 ≤ P ≤ 0,70. c. Daya Pembeda commit to user Suharsimi Arikunto 2004: 211 mengemukakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh peserta didik yang pandai saja. Rumus untuk menentukan indekss daya pembeda adalah: B B A A J B J B D − = dengan: D = indeks daya pembeda BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar Ja = banyaknya kelompok atas Jb = banyaknya kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah D ≥ 0,2 Suharsimi Arikunto, 2004: 213-214

b. Angket

Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kreativitas belajar siswa. Sebelum angket disusun oleh peneliti, terlebih dahulu dibuat kisi- kisinya. Instrumen angket sebelum digunakan perlu diuji validitas, konsistensi internal butir angket, dan reliabilitasnya terlebih dahulu. 1. Uji Validitas commit to user Menurut Budiyono 2003:58 suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Pada penelitian ini uji validitas dimaksudkan untuk menguji apakah angket tersebut mampu mempresentasikan validitas seluruh isi hal yang akan diukur. Untuk analisis validitas angket harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pertanyaan harus representatif ditinjau dari materi yang akan dikaji. b. Titik berat pertanyaan harus sesuai dengan tujuan. c. Tidak terdapat pertanyaan yang mempunyai makna ganda. d. Tidak diperlukan pengetahuan yang tidak atau belum diketahui untuk menjawab pertanyaan. Pada penelitian ini, untuk mendapatkan validitas isi soal angket dinilai validitasnya oleh pakar atau validator. Validator angket yang digunakan pada penelitian ini adalah ahli psikologi yang berkompeten pada kreativitas belajar siswa. 2. Konsistensi Internal Menurut Budiyono 2003:65 konsistensi internal pada angket menunjukkan adanya korelasi positif antara skor masing-masing butir angket tersebut, sehingga butir-butir tersebut mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Untuk menghitung konsistensi internal untuk butir ke-i, rumus yang digunakan adalah rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut: commit to user ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy dengan: rxy = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i n = cacah subjek yang dikenai angket X = skor butir ke-i Y = skor total Dalam penelitian ini indekss konsistensi internal soal angket yang digunakandipakai adalah jika: rxy ≥ 0,3. c. Reliabilitas Menurut Budiyono 2003:65, suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan tetapi mempunyai kondisi yang sama pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Tingkat reliabilitas penelitian ini menggunakan rumus Alpha yaitu: ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ∑ 2 2 2 11 1 t i t s s s n n r dengan: r11 = indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen si2 = variansi butir soal ke-i st2 = variansi skor total yang diperoleh subjek commit to user Dalam penelitian ini soal angket dikatakan reliabel dan dapat digunakan atau dipakai jika: r11 0,7. Budiyono,2003:70

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini teknik statistik dengan uji variansi 2x3 dengan sel tak sama. Sebelum dilakukan analisis variansi, dilakukan uji prasyarat analisis variansi, yaitu uji normalitas populasi dan uji homogenitas variansi. Untuk lebih jelasnya, dalam uraian berikut akan ditampilkan beberapa uji statistik yang relevan dengan penelitian.

1. Uji Keseimbangan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP

0 3 111

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI PEMECAHAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Pecahan Ditinjau Dari Pemecahan Masalah Polya (Kelas VII SMP Negeri 23 Surakarta Tah

0 5 14

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT.

0 2 42

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA DENGAN REMEDIAL KELOMPOK DAN REMEDIAL BERSAMA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG (Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta).

0 0 7

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MODEL TUTOR SEBAYA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII MTsN WALEN.

0 0 10

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN2 Jetis Bantul.

0 4 144

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN- ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA.

0 0 8

REMEDIAL TEACHING UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

0 1 67