commit to user
19 b
Kualitas pengajaran the quality instruction yang sesuai kondisi objektif siswa yang bersangkutan.
c Kematangan dan kesiapan maturation and readiness belajar siswa yang
bersangkutan.
5. Metode Pengajaran
a. Metode Diskusi
Metode diskusi diartikan sebagai siasat penyampaian bahan yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif
pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001: 124. Winarno Surakhmad 1990: 110 menyatakan bahwa
”Metode diskusi memberi kemungkinan pemecahan masalah terbaik”. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991: 172 menyatakan bahwa ”Metode diskusi
digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar yang dialami siswa”.
Metode diskusi dalam penelitian ini adalah metode penyampaian bahan dengan melibatkan siswa dalam memecahkan masalah. Mulyani Sumantri dan
Johan Permana 2001: 125-126 mengungkapkan kekuatan dan keterbatasan metode diskusi antara lain :
Kekuatan metode diskusi antara lain : a
Dapat mendorong partisipasi siswa secara aktif baik sebagai partisipan, penanya, penyanggah maupun sebagai ketua atau moderator diskusi.
b Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa, ataupun
terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah. c
Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan partisipasi demokratis.
commit to user
20 d
Melatih kestabilan emosi dengan menghargai dan menerima pendapat orang lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi
dan menerima take and give. e
Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berpikir sendiri.
Keterbatasan metode diskusi antara lain : a
Sulit menentukan topik masalah yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa dan yang memiliki relevansi dengan lingkungan.
b Memerlukan waktu yang tidak terbatas.
c Pembicaraan atau pembahasan sering meluas dan mengambang.
d Didominasi oleh orang-orang tertentu yang biasanya aktif.
e Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai.
f Kadang tidak merambat penyelesaian yang tuntas walaupun kesimpulan telah
disepakati namun dalam implementasi sangat sulit dilaksanakan. g
Perbedaan pendapat dapat mengundang reaksi di luar kelas bahkan dapat menimbulkan bentrokan fisik.
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991: 172-173 menyatakan kebaikan metode diskusi dalam rangka pengajaran perbaikan yaitu:
a Setiap individu dalam kelompok dapat mengenal diri dan kesulitannya dan
menemukan jalan pemecahannya. b
Interaksi dalam kelompok menumbuhkan sikap percaya mempercayai. c
Mengembangkan kerjasama antar pribadi. d
Menumbuhkan kepercayaan diri. e
Menumbuhkan rasa tanggung jawab.
commit to user
21
b. Metode Pemberian Tugas
Metode mengajar ialah cara tertentu yang digunakan oleh pengajar untuk menyampaikan bahan pengajar kepada para siswa. Tujuannya ialah untuk
memudahkan guru mengajar dan memudahkan siswa memahami bahan pengajar. ”Pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar
mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan siswa di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau kelompok” Mulyani Sumantri
dan Johar Permana, 2001: 130. Sedangkan Winarno Surakhmad 1990: 114 menyatakan bahwa ”Pemberian tugas memiliki arti yang lebih luas dari pekerjaan
rumah PR, yang memerlukan tujuan dan petunjuk yang jelas”. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991: 173 menyatakan bahwa metode tugas dapat digunakan
dalam rangka mengenal kasus dan dalam rangka pemberian bantuan. Dengan pemberian tugas-tugas tertentu baik secara individual maupun secara kelompok
siswa yang mengalami kesulitan dapat ditolong. Metode pemberian tugas pada penelitian ini adalah suatu cara interaksi
belajar mengajar dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan oleh siswa baik di rumah ataupun di sekolah dengan tujuan dan petunjuk yang jelas.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana 2001: 131-132 menjelaskan kekuatan dan keterbatasan metode pemberian tugas sebagai berikut :
Kekuatan metode pemberian tugas: a
Membuat peserta didik aktif belajar. b
Merangsang siswa untuk belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
c Mengembangkan kemandirian siswa.
commit to user
22 d
Lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam atau memperluas tentang apa yang dipelajari.
e Membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan
komunikasi. f
Membuat siswa bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan variasi. g
Membina tanggung jawab dan disiplin siswa. h
Mengembangkan kreativitas siswa. Keterbatasan metode pemberian tugas:
a Sulit mengontrol siswa apakah belajar sendiri atau dikerjakan orang lain.
b Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
c Tugas yang monoton dapat membosankan siswa.
d Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau siswa yang rajin dan
pintar. Hasil yang diharapkan dari metode pemberian tugas dalam pengajaran
perbaikan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991: 173 yaitu: a
Lebih memahami dirinya. b
Menumbuhkan kepercayaan diri. c
Menumbuhkan rasa tanggung jawab. Dari beberapa ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pemberian
tugas dapat merangsang peserta didik untuk belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun pada saat jauh dari guru didalam sekolah maupun diluar
sekolah dan mengembangkan kemandirian peserta.
commit to user
23
6. Kreativitas