dalam berinteraksi selama penyuluhan menggunakan buku cerita
bergambar selama 10 menit.
c.
Instruktur membagikan buku cerita bergambar kepada siswa.
d.
Siswa disuruh membaca buku cerita bergambar selama 20 menit.
e. Setelah selesai membaca, diberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya dan juga kesempatan untuk menceritakan kembali
isi buku cerita bergambar.
f. Instruktur menjelaskan kembali point-point penting seperti
singkatan dari B2SA, tumpeng gizi seimbang, makanan sumber energi, protein, vitamin, dan mineral, manfaat mengonsumsi
makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman, akibat dari makanan yang tidak aman, jumlah air yang harus dikonsumsi
perhari, dan ciri-ciri makanan yang tidak aman selama 15 menit.
g. Setelah selesai penjelasan diberikan kuis 3 buah pertanyaan dan
diberi hadiah bagi siswa yang bisa menjawabnya dengan benar
selama 15 menit.
5. Pengumpulan data tahap kedua
posttest
Pengumpulan data tahap kedua dilakukan pada hari sabtu tanggal 29 Agustus 2015, empat hari setelah pemberian penyuluhan gizi diberikan
pada anak sekolah, dilakukan pengumpulan data tahap kedua yaitu
posttest
, seperti halnya pada pengumpulan data tahap pertama dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang diberikan saat
posttest
adalah kuesioner yang sama dengan
pretest
.
6. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan
editing
dan
coding
serta dilanjutkan dengan
entry
data dengan menggunakan komputer. Selanjutnya dilakukan analisis data dan penyusunan laporan penelitian.
3.8 Aspek Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi adalah dengan menggunakan skala Guttman Riduwan,
2005.Sebelumnya setiap jawaban diberi nilai terlebih dahulu, setiap jawaban yang benar bernilai 1 dan jawaban yang salah bernilai 0. Kemudian nilai yang
ada ditotal secara keseluruhan. Berdasarkan jumlah nilai dari aspek pengetahuan yang ada, dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :
1. Baik, responden dikategorikan baik bila skor jawaban 75 dari nilai
tertinggi yaitu12 – 16.
2. Sedang, responden dikategorikan sedang bila skor jawaban 40-75 dari
nilai tertinggi yaitu 7
– 11.
3. Kurang, responden dikategorikan kurang bila skor jawaban 40 dari
nilai tertinggi yaitu 0 – 6.
Sikap diukur melalui pernyataan dengan menggunakan skala Guttman Riduwan, 2005, jika responden memilih sikap baik pada pernyataan akan diberi
nilai 1, jika memiliki sikap tidak baik akan diberi nilai 0. Berdasarkan jumlah nilai
dari aspek sikap yang ada, dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :
1. Baik, responden dikategorikan baik bila skor jawaban 75, dari nilai
tertinggi yaitu 7-8.
2. Sedang, responden dikategorikan sedang bila skor jawaban 40-75
dari nilai tertinggi yaitu 4 - 6.
3. Kurang, responden dikategorikan kurang bila skor jawaban 40 dari
nilai tertinggi yaitu 0 - 3. 3.9
Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.9.1 Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dilakukan dengan menggunakan
softwere
komputer. Melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1.
Editing
, kegiatan yang dilakukan untuk pengecekan kuesioner dan
perbaikan isi formulir.
2.
Coding
, setelah semua kuesioner diedit selanjutnya dilakukan peng “kodean” yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data atau angka bilangan.
3.
Data entry
atau
processing
, data yang sudah di “
coding
”, dimasukkan ke dalam program atau
software
komputer.
4.
Cleaning
, mengecek kembali apakah data yang sudah dimasukkan tidak
ada kesalahan-kesalahan kode ataupun ketidaklengkapan data. 3.9.2
Analisis Data
Data dianalisis dengan teknik analisa kuantitatif serta menggunakan uji
Paired sample t-test
untuk melihat perbedaan pengetahuan dan uji Wilcoxon untuk melihat perbedaa sikap sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan gizi
tentang makanan beragam, bergiziseimbang, dan aman melalui buku cerita bergambar pada anak SDN 060895 Medan dengan tingkat kemaknaan 95.
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 17.