lain:berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Khusus untuk makanan olahan pabrik, bila melewati tanggal kadaluwarsa, atau terjadi
karatkerusakan pada kemasan, makanan kaleng tersebut harus segera dimusnahkan.
2.7 Penyuluhan dan Perubahan Perilaku
Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kesehatan kelompok, atau masyarakat Blum,
1974. Upaya yang dilakukan untuk perubahan perilaku yaitu ada dua cara melalui paksaan atau koersi dan juga melalui pendidikan. Upaya perubahan perilaku
melalui paksaan bisa berupa undang-undang, peraturan-peraturan dan juga sanksi. Cara ini menimbulkan dampak yang cepat terhadap perubahan perilaku
akan tetapi tidak bersifat langgeng karena tidak didasari dengan pengertian dan kesadaran yang tinggi. Upaya perubahan perilaku melalui pendidikan dengan cara
persuasi, bujukan, imbauan, memberikan infomasi dan kesadaran. Dalam rangka peningkatan perilaku kesehatan masyarakat, pendekatan edukatif lebih tepat
dibandingkan dengan pendekatan koersi. Proses perubahan perilaku akan menyangkut aspek pengetahuan,
keterampilandan sikap mental, sehingga mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan perubahan-perubahandalam kehidupannya demi tercapainya
perbaikan kesejahteraan keluarga yangingin dicapai melalui pembangunan kesehatan.
Menurut Green dalam Notoatmodjo 2007 bahwa faktor perilaku sendiriditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu :
1. Faktor-faktor predisposisi
predisposing factors,
adalah faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara
lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya.
2. Faktor-faktor pemungkin
enabling factors,
adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan.
3. Faktor-faktor penguat
reinforcing factors
, adalah faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.
Berdasarkan teori Green tentang faktor yang menyebabkan perubahan perilaku, penyuluhan merupakan salah satu proses untuk meningkatkan faktor
predisposisi
predisposing factors
, yang termasuk pengetahuan dan sikap.
2.7.1 Proses Adopsi dalam Penyuluhan
Hasil perubahan perilaku melalui pemberian informasi akan bersifat lebih langgeng karena didasari oleh pengetahuan dan juga kesadaran. Menurut Rogers
dalam dalam Notoatmodjo 2003 bahwa individu akan melakukan perubahan perilaku dengan mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan, yaitu
awareness
kesadaran, yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu,
interest
tertarik, yakni orang tersebut mulai tertarik kepada stimulus,
evaluation
evaluasi, yakni orang tersebut mulai menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi,
trial
mencoba, yakni orang tersebut telah mulai mencoba perilaku baru,
adoption