43
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji
validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Software SPSS 20 for Windows dengan kriteria sebagai
berikut: 1.
Jika r
alpha
positif ≥ r 0,80maka dinyatakan reliabel.
2. Jika r
alpha
negatif r 0,80maka dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.925 27
Sumber: Pengolahan Data SPSS Agustus 2015
Berdasarkan Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa seluruh variabel sudah terbebas dari uji reliabilitas, sehingga kuesioner dapat disebar.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi
klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal
Situmorang Lufti, 2011:107.
44
2. Uji Heteroskedastisitas
Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya
ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat
kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang Lufti, 2011:119.
3. Uji Multikolinearitas
Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF
adalah 5 Situmorang Lufti, 2011:137, di mana: a.
Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas. b.
Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas.
3.11 Metode Analisis Data
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran
tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
3.11.2 Model Regresi Berganda
Untuk meramalkan variabel tidak bebas lebih baik memperhitungkan
variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas. Penelitian ini
45
menggunakan metode regresi berganda yang merupakan pengembangan dari regresi sederhana karena melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Dapat
dikatakan juga bahwa analisa regresi berganda merupakan suatu analisa yang secara stimulan menginvestasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada
suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana: -
Y = Kualitas Kerja
- a
= Konstanta -
b
1
-b
2
= Koefisien Regresi -
X
1
= Variabel Sistem Rekrutmen -
X
2
= Variabel Imbalan
3.11.3 Uji-F Uji Simultan
Uji F
hitung
dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F
hitung
ini adalah: H
o
: b
1
,b
2
, = 0 Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat
H
o
: b
1
,b
2
, ≠ 0 Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel terikat Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
1. H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
2. H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
46
3.11.4 Uji-t Uji Parsial
Uji t
hitung
bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Bentuk
pengujiannya H
o
: b
1
= 0 Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
H
o
: b
1
≠ 0 Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
1. H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2.
H ditolak jika t
hitung
≥ t
tabel
pada α = 5
3.11.5 Identifikasi Determinan R
2
Identifikasi determinan R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R². Koefisien determinan
menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Bank Mandiri Persero Tbk adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan kegiatan utama adalah menghimpun dana dari masyarakatdan memberikan kredit kepada masyarakat
yang membutuhkan, yang merupakan bank dengan aset terbesar di Indonesia. PT. Bank Mandiri Persero Tbk juga merupakan bank dengan jumlah cabang dan
jaringan terluas yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank Mandiri berdiri pada 2 Oktober 1998, setelah penggabungan empat bank yang dilakukan oleh Pemerintah
Indonesia guna merestrukturisasi perbankan Indonesia setelah terkena krisis moneter pada 1998. Walaupun Bank Mandiri baru berdiri pada 2 Oktober 1998,
namun saat ini Bank Mandiri adalah bank dengan aset terbesar di Indonesia.
4.2 Hasil Penelitian