63
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel Sistem Rekrutmen dan Imbalan terhadap Kualitas Kerja lebih kecil atau dibawah 5 VIF
5, ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Nilai Tolerance dari variabel bebas yakni, Sistem Rekrutmen dan
Imbalan lebih besar dari 0.1 Tolerance 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.
4.2.3 Uji Hipotesis Uji Simultan Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari sistem rekrutmen dan imbalan yang dimasukkan dalam model yang mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni kualitas kerja karyawan.Model hipotesis yang digunakan adalah:
H : b
1
,b
2,
= 0, artinya variabel bebas yang terdiri sistem rekrutmen dan imbalan secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
kerja karyawan. H
a
: b
1,
b
2,
≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri sistem rekrutmen dan imbalan secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja
karyawan. F
tabel
dapat dilihat pada α = 0,05 Dengan derajat pembilang = k-1= 3-1=2
Derajat penyebut = n-k = 91-3 = 88, F
tabel
0.05 2, 88 = 3.10
64
Tabel 4.11 Hasil Uji-F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
675.126 2
337.563 81.071
.000
b
Residual 366.412
88 4.164
Total 1041.538
90 a. Dependent Variable: KUALITAS
b. Predictors: Constant, IMBALAN, REKRUTMEN
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Agustus 2015
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
81.071 F
tabel
3.10, maka model regresi dinyatakan layak. Nilai signifikan 0.000 0.05, maka model
regresi dinyatakan layak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari sistem rekrutmen dan imbalan secara serentak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat yakni kualitas kerja karyawan.
Uji Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen bebas secara parsial masing-masing terhadap variabel
terikat dan mengetahui variabel bebas mana yang berpengaruh paling dominan.Dengan kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika t-
hitung
t-
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t-
hitung
t-
tabel
pada α = 5 Nilai T
tabel
dapat dilihat pada α = 5 yang diperoleh dari n-k n = jumlah sampel yaitu 91 responden
k = jumlah variabel yang digunakan yaitu 3 maka nilai T
tabel
5 88 adalah 1.662
Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
65
Tabel 4.12 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.777
2.406 .738
.462 REKRUTMEN
.292 .084
.301 3.483
.001 IMBALAN
.487 .074
.570 6.596
.000 a. Dependent Variable: KUALITAS
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Agustus 2015
Berdasarkan Tabel 4.12 maka model persamaan substrukturnya sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y = 1.777 + 0.292X
1
+ 0.487X
2
+ e
Dengan demikian pengaruh setiap variabel secara parsial sebagai berikut: a.
Variabel sistem rekrutmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.001 0.05
dan nilai t
hitung
3.483 t
tabel
1.662 artinya jika variabel sistem rekrutmen meningkat, maka kualitas kerja karyawan akan meningkat.Hasil pengujian
menunjukkan nilai t
hitung
sebesar 3.483 yang memiliki perbedaan besar dengan nilai t
tabel
yang artinya memiliki pengaruh kuat. b.
Variabel imbalan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.000 0.05
dan nilai t
hitung
6.596 t
tabel
1.662 artinya jika variabel imbalan meningkat, maka kualitas kerja karyawan akan meningkat. Hasil pengujian
66
menunjukkan nilai t
hitung
sebesar 6.569 yang memiliki perbedaan besar dengan nilai t
tabel
yang artinya memiliki pengaruh kuat.
Uji Koefisien Determinan R
2
Pengujian koefisien determinan R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.Koefisien
determinan berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R
2
≥ 1.Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X
terhadap variabel dependen Y adalah besar.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.13 Pengujian Koefisien Determinan R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.805
a
.648 .640
2.04053 a. Predictors: Constant, IMBALAN, REKRUTMEN
b. Dependent Variable: KUALITAS
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Agustus 2015
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: a.
R=0.805 berarti hubungan variabel faktor sistem rekrutmen dan imbalan terhadap variabel dependen kualitas kerja karyawan sebesar 80.5, yang
berarti hubungannya sangat erat. b.
R Square sebesar 0.648 berarti 64.8 variabel kualitas kerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel sistem rekrutmen dan imbalan. Sedangkan
sisanya sebesar 35.2 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
67
c. Standard Error of Estimate standar deviasi artinya menilai ukuran
variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 2.04053, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model
semakin baik.
4.3 Pembahasan