Landasan Teori Dra. Lina Tarigan, Apt, M.S

2.6. Landasan Teori

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.2. Skema Teori Perilaku S_O_R Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua Notoatmodjo, 2003 : 1. Perilaku tertutup convert behavior, yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup convert. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan Stimulus Organisme • Perhatian • Pengertian • Penerimaan Reaksi Perubahan Sikap Reaksi Perubahan Praktik Universitas Sumatera Utara sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 2. Perilaku terbuka overt behavior, yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Landasan teori lain yang digunakan adalah Teori Snehandu B. Kar 1983, Kar mengidentifikasi adanya 5 faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu: 1. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatannya behavior itention. 2. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya social support. Didalam kehidupan sesorang di masyarakat, perilaku orang tersebut cenderung memerlukan legitimasi dari masyarakat sekitarnya. 3. Terjangkaunya informasi accessibility of information adalah tersedianya informasi-informasi terkait dengan tindakan yang akan diambil oleh seseorang. 4. Otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal mengambil tindakan atau keputusan personal autonomy. 5. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak action situation. 1. Menurut Herek and Capitanio 1999 dalam Siregar N 2012 stigma ODHA lebih jauh dapat dibagi menjadi tiga kategori: Stigma Instrumental ODHA yaitu refleksi ketakutan dan keprihatinan atas hal-hal yang berhubungan dengan penyakit mematikan dan menular. Universitas Sumatera Utara 2. 3. Stigma Simbolis ODHA yaitu penggunaan HIVAIDS untuk mengekspresikan sikap terhadap kelompok sosial atau gaya hidup tertentu yang dianggap berhubungan dengan penyakit tersebut. Stigma Kesopanan ODHA yaitu hukuman sosial atas orang yang berhubungan dengan issu HIVAIDS atau orang yang positif HIV. Peneliti memadukan ketiga teori tersebut dimana perilaku tertutup dalam hal ini yang peneliti bahas adalah pengetahuan dan sikap ODHA terkait status HIV mereka, dan adanya stigma dan diskriminasi yang ODHA alami yang mempengaruhi ODHA untuk bertindak untuk memperoleh kesehatan terhadap penyakit yang mereka alami perilaku terbuka.

2.7. Kerangka Pikir