mereka yang baru menerima obat ARV Antiretroviral akan banyak mengalami efek samping. Oleh karena itu, mereka harus tetap tinggal di sekitar Rumah Sakit Adam
Malik untuk dapat berkonsultasi dengan dokter kapan saja Moderamen GBKP, 2014.
2.5.4. Visi Misi Komisi HIVAIDS dan Napza GBKP
A. Visi
Menghargai kemanusiaan. B.
Misi 1.
Memberikan pemahaman yang benar bahwa semua manusia berharga baik yang terinfeksi HIV maupun yang tidak melalui sosialisasi HIV, pelatihan,
dan kampanye kepada seuruh masyarakat. 2.
Mencegah dan menghilangkan stigma, isolasi dan diskriminasi terhadap ODHA dan OHIDA melalui pendekatan dan pendampingan kepada
masyarakat umum. 3.
Melayani ODHA dan OHIDA secara menyeluruh melalui rumah singgah. 4.
Memberdayakan ODHA dan OHIDA melalui pelatihan dan keterampilan sebagai peningkatan ekonomi.
2.5.5. Program Komisi HIVAIDS dan Napza GBKP
A. Jangka Pendek
1. Melakukan sosialisasi HIV-AIDS kepada masyarakat dan jemaat
2. Melakukan pelatihan-pelatihan tentang HIV-AIDS
3. Melakukan pelayanan ke rumah singgah secara rutin
Universitas Sumatera Utara
4. Melakukan advokasi dan pendekatan kepada Pemerintah
B. Jangka Menengah
1. Membentuk tenaga-tenaga relawan HIV-AIDS yang pada akhirnya akan
menjadi rekan sekerja Komisi HIV dalam melakukan berbagai kegiatan. 2.
Mencari lahan untuk pembangunan rumah singgah yang permanen milik GBKP.
C. Jangka panjang
Membangun rumah pelayanan terhadap ODHA yang dilengkapi klinik, dan fasilitas-fasilitas yang mendukung pelayanan rumah singgah dan rumah
perawatan yang lengkap.
2.5.6. Kepengurusan Komisi HIVAIDS dan Napza GBKP
1. Ketua : Pt. Tuah Bastari Barus
2. Wakil Ketua : dr. Frida Adelina br Ginting, SPPK.
3. Sekretaris
: Pdt. Monalisa br Ginting, S. Si. Teol 4.
Wakil Sekretaris : Haslinda Sinulingga, SPd.
5. Bendahara
: M. Sukatendel 6.
Anggota : 1. Dra. Lusia Sukatemdel, MAP
2. dr. Emminiate br Perangin-angin 3. dr. Hormat Surbakti
4. dr. Immanuel Sembiring 5. Drs. Perisma Tarigan
Universitas Sumatera Utara
6. Jonsarep Tarigan, SKM 7. Rupina br Purba
2.5.7. Rumah Singgah Moderamen GBKP
Rumah singgah Moderamen GBKP adalah rumah singgah sementara bagi ODHA yang sedang menjalani pengobatan ARV. Syarat-syarat ODHA yang dapat
tinggal di Rumah Singgah Moderamen GBKP adalah: 1.
ODHA yang menjalani terapi ARV dan tempat tinggalnya jauh dari Medan. Biasanya mereka yang baru menerima ARV dan harus menjalankan penyesuaian.
Jadi harus tinggal di sekitar Rumah sakit Adam Malik. 2.
ODHA yang ditolak oleh keluarga atau masyarakat karena tingginya stigma dan diskriminasi.
3. ODHA yang berasal dari keluarga tidak mampu atau ekonomi lemah, karena
ODHA membutuhkan asupan gizi yang tinggi. Awal mulai adanya Rumah Singah Moderamen GBKP yaitu pada tahun 2011
dengan mengontrak rumah yang berada di Jalan Petunia Raya Perumahan BS No 36 Medan di belakang Rumah Sakit Adam Malik Medan , namun karena jumlah
ODHA yang semakin banyak dan tidak memadai lagi dalam menampung ODHA maka pada bulan Oktober tahun 2013 berpindah ke rumah yang lebih besar yang ada
di Jalan Bunga Law Gang Bunga Law No 1 Medan. Namun pada pertengahan bulan Desember tahun 2013 Rumah Singgah Moderamen GBKP yang berada di Jalan
Bunga Law ditutup, karena masyarakat sekitar rumah singgah tersebut menolak keberadaan ODHA di daerah mereka, hal ini terkait dengan stigma dan diskriminasi
Universitas Sumatera Utara
terhadap ODHA. Komisi HIVAIDS dan Napza GBKP sudah berusaha melakukan sosialisasi dan advokasi kepada aparat pemerintah dan masyarakat setempat, tetapi
tidak berhasil. Akhirnya komisi HIVAIDS dan Napza GBKP memutuskan untuk pindah ke Berastagi dan mendapat tempat di Gedung KWK jalan udara Berastagi
Moderamen GBKP, 2014. Jumlah ODHA yang tinggal di Rumah singgah moderamen GKBP Berastagi
sampai dengan bulan Juni tahun 2014 berjumlah 7 orang, 4 orang laki-laki dan 3 orang wanita dengan usia antara 25 sampai dengan 45 tahun.
1. Menyediakan kebutuhan makanan sehari-hari seperti nasi, lauk pauk, sayur, susu
dsb. Pelayanan yang
disediakan di rumah singgah antara lain:
2. Memberikan pelayanan konseling pastoral seminggu sekali.
3. Memberikan kegiatan keterampilan seperti membuat sabun cair.
4. Pendampingan ODHA.
Adapun sumber dana Rumah Singgah Moderamen GBKP diperoleh dari: 1.
UEM United Evangelical Mission Jerman 2.
Moderamen GBKP 3.
Donatur Rumah singgah Monderamen GBKP tidak memandang suku, agama dan latar
belakang ODHA.Kehadiran rumah singgah ini sangat membantu ODHA yang mengalami penolakan dari keluarga dan lingkungannya Moderamen GBKP, 2014.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Landasan Teori