Alasan Tinggal di Rumah Singgah Moderamen GBKP

mau. Jadwal dibuat kak, tapi terkadang ada pun jadwalnya tidak dilaksanakan kerjanya. Ya namanya serperti kita bilang kak masih bersyukur masih ada yang mau menampung seperti ini tapi kita kenapa tidak mau merawat” Beberapa informan mengetahui pentingnya menjaga kesehatan rumah akan tetapi karena ada juga informan yang tidak mau mengerjakan tugasnya menjadi masalah untuk menjaga kebersihan rumah. Selain itu kondisi fisik ODHA yang tidak selalu prima juga menjadi hambatan dalam mengerjakan tugas kebersihan rumah tersebut. Hal ini sejalan dengan pernyataan informan pendukung Bang Primus yang menyatakan rumah singgah tersebut tidak akan bisa bersih seperti yang kita harapkan kalau hanya mengandalkan mereka, karena kondisi kesehatan mereka yang belum tentu prima setiap waktu dan efek obat yang muncul yang menggnggu aktivitas mereka untuk membersihkan rumah singgah tersebut, jadi sangat dibutuhkan adanya orang lain selain ODHA yang bisa membantu dalam kebersihan rumah tersebut. Selain itu peneliti juga melihat ada banyak kucing yang berkeliaran bebas disekitar rumah singgah tersebut. Hal ini tidak lah baik bagi kesehatan ODHA. Yayasan Spiritia 2014 menyatakan seseorang yang kondisi kesehatannya kurang baik kadang tidak boleh memelihara binatang. Resikonya adalah tertular virus, bakteri atau parasit yang mungkin hidup pada binatang tersebut.

5.3.3. Alasan Tinggal di Rumah Singgah Moderamen GBKP

Informan sangat membutuhkan dukungan sosial ataupun bantuan dari orang lain. Sarafino 2011 dalam Diatmi dan Fridari 2014 menyatakan dengan adanya dukungan sosial ini maka seseorang akan merasa dihargai, dicintai, dan merasa Universitas Sumatera Utara menjadi bagian dari masyarakat, sehingga ODHA tidak merasa didiskriminasi yang nantinya dapat berdampak positif bagi kesehatannya. Dalam penelitian Diatmi dan Fridari 2014 yang berjudul “Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Orang Dengan HIV dan AIDS ODHA Di Yayasan Spirit Paramacitta” menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV dan AIDS ODHA di Yayasan Spirit Paramacitta. Dukungan Sosial yang diberikan Komisi HIV AIDS dan Napza GBKP adalah dengan adanya Rumah Singgah Moderamen GBKP. Informan mengetahui keberadaan Rumah Singgah Moderamen GBKP sebagai rumah sementara untuk ODHA dari keluarga dan dari pendamping ODHA yang merupakan staf dari Komisi HIV dan Napza GBKP yaitu Prisma Tarigan yang akrab dipanggil bunda atau bang primus. Bang Primus sering mengunjungi informan pada saat opname di RS Adam Malik Medan. Hal inilah yang membuat beberapa informan mengenal bang Primus. Menurut informan Cika, ketika dia drop dan mengalami efek dari obat, tidak ada keluarga yang tahu cara menanganinya, tetapi ketika dia berada di Rumah Singgah, ada banyak teman teman sesama ODHA yang tahu cara mengatasinya dan membantunya, sehingga ia bisa melewatinya dan sekarang kondisnya sudah lebih baik walau masih ada TB yang dideritanya dan sedang dalam pengobatan. Keseluruhan informan menyatakan bahwa sejak mereka menjalani perawatan di Rumah Singgah Moderaemn GBKP, kondisi mereka semakin baik, CD4 naik dan Universitas Sumatera Utara beberapa informan sudah sembuh dari infeksi Oportunistik seperti TB, jamur di mulut, dan diare dan mereka sudah bisa beraktivitas lagi. Peneliti menyimpulkan ada beberapa alasan informan memutuskan untuk tinggal di Rumah Singgah Moderamen GBKP selama perawatan adalah: 1. Ingin mengalami pemulihan total 2. Berlomba- lomba hidup sehat adanya motivasi untuk cepat sembuh 3. Adanya dukungan sesama ODHA dukungan kelompok sebaya 4. Mendapat arahan bimbingan dalam menjalani masa perawatan 5. Takut ditolak keluarga dikampung 6. Mendapat bantuan makanan dan susu Setiap orang sakit akan mencari tempatlayanan kesehatan yang bisa membantu mereka dlam mempercepat proses pemulihanpenyembuhan dari sakit yang mereka alami. Tindakan individu intuk mencari pengobatan dan pencegahan penyakitnya akan didorong pula oleh persepsi keseriusan penyakit tersebut Notoadmojo, 2010. Dalam hal ini informan mengetahui bahwa mereka sedang mengalami penyakit yang serius dan belum ada obatnya sehingga mereka harus bertindak untuk mendapatkan tempat dan orang orang yang bisa menolong mereka agar bisa cepat sembuh. Mereka mengetahui bahwa Rumah Singgah Moderamen GBKP ini adalah tempat yang tepat bagi mereka untuk sementara sampai kesehatan mereka mulai membaik. Hal ini juga diungkapkan sekretaris Komisi HIV dan Napza GBKP ibu Monalisa Ginting sebagai berikut; Universitas Sumatera Utara “Dimana bahwa Rumah Singgah itu sebagai rumah pemulihan, jadi secara umum kegiatannya itu adalah bagaimana agar mereka itu sehat. Khususnya setelah mereka opname dari rumah sakit, mereka kan butuh istirahat yang cukup, mereka terhindar dari setres mungkin akibat masalah-masalah dikeluarga dan sebagainya. Jadi untuk sementara di Rumah Singgah kita membuat mereka tenang dulu tanpa terbebani dengan masalah-masalah lain. Ini tujuan pertama. Yang kedua, GBKP menyediakan kebutuhan namun tidak 100 artinya GBKP hanya sebatas membantu, tidak menyediakan sepenuhnya jadi makanan, minuma, obat, susu, lauk-pauk, sayur-sayuran kita hanya membantu. Walau ekonomi mereka terbatas, dengan bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari” Bantuan yang diberikan Komisi HIV dan Napza GBKP ini sangat bermanfaat bagi kesehatan ODHA. Setelah mereka keluar dari Rumah Sakit Adam Malik Medan, mereka harus menjalani terapi ARV dan berobat jalan. Ada banyak hal penanganan HIV ini yang tidak diketahui keluarga, ditambah ada keluarga yang takut mereka ditolak lingkungan menjadikan penanganan HIV menjadi masalah yang kompleks bagi keluarga dan ODHA itu sendiri. Ketika Rumah Singgah Moderaemn GBKP ini ada dan membantu ODHA dalam perawatan dan pendampingan membuat ODHA punya semangat dalam menjalani pengobatannya.

5.3.4. Memiliki Aktivitas yang Bermakna dan Harapan akan Masa Depan