Profil Informan 6 Hasil Penelitian

Dina dan keluarga merasa sedih sekali, padahal Dina lah yang pertamakali diketahui positif HIV akan tetapi suami yang meninggal terlebih dahulu. Dina pun berusaha untuk semangat dan menguatkan diri karena Dina mengingat kedua anaknya masih sangat membutuhkan dirinya setelah kehilangan seorang bapak.

4.2.6. Profil Informan 6

Informan 6 adalah Budi nama samaran. Seorang pria berusia 25 tahun. Tinggal di daerah Berastagi. Anak ke 4 dari 5 bersaudara, belum menikah. Pada tahun 2007 merantau ke Batam dan bekerja sebagai karyawan bagian pemasaran perusahaan perkreditan selam 3 tahun. Pada tahun 2011 Budi pindah pekerjaan ke Rumah Sakit Umum Kepuluan Riau sebagai kasir, yang mana abang Budi juga adalah pegawai Rumah Sakit tersebut. Budi bekerja sebagi karyawan honor Rumah Sakit Umum Kepulauan Riau. Budi mengetahui positif HIV pada bulan Desember tahun 2012 setelah melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Kepulauan Riau. Kepada peneliti, Budi menceritakan kehidupan masa lalunya yang sudah bebrapa kali melakukan hubungan sex hubungan intim dengan beberapa wanita, baik dengan pacar nya Santi nama samaran saat di Berastagi maupun dengan wanita di Batam tempat dia merantau. Menurut Budi, pacarnya yang bernama Santi ini adalah wanita tidak beres. Di Batam Budi melakukan hubungan intim lagi dengan Santi saat Santi datang ke Batam. Setahun setelah mereka melakukan hubungan intim itu, Budi mulai sering sakit dan pada saat itu tepatnya pada tahun 2011 pacarnya sudah meninggal dengan gejala yang mirip HIV, yaitu mengalami demam, mencret yang berkepanjangan, dan Universitas Sumatera Utara badan yang sangat kurus. Budi menduga kalau pacarnya terifeksi HIV. Budi pun mulai sering menagalami sakit seperti demam, mencret dan batuk berekepanjangan. Dalam 1 tahun Budi sudah 8 kali berobat ke dokter penyakit dalam dan opname, sampai suatu saat dokter menyuruh nya periksa HIV karena dokter tesebut curiga melihat keadaan Budi yang juga semakin kurus, hal ini diungkapkan Budi sebagai berikut: “…itupun saya udah berapa kali kalau saya hitung-hitung ada saya 8 kali berobat ke penyakit dalam, dokter ini kan sekarang udah canggih kan, ceklah coba darahnya katanya. Pas di tes positif gitu…dokterpun curiga gitu, kata dokter. Saya sempat juga konseling keruangan dokter itu ditanyain saya, pernah memakai jarum suntik katanya, nggak saya bilang, pernah ada tato katanya, nggak ada saya bilang, terakhir jangan tersinggung katanya pernah melakukan sex bebas katanya, ada empat hal satu pernah transfusi darah katanya, ngga pernah saya bilang. Yang terakir itulah saya akui jujur, karena berhubungan sex bebas. Jadi yang itu saya nggak bisa terbohongi kan, pernah saya bilang…” Ternyata hasil pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit Umum Kepri positif. Budi terkejut mengetahui hasil pemeriksaan tersebut dan menduga kalau dia tertular dari pacarnya Santi yang sudah meninggal karena mereka sering melakukan hubungan sex hubungan intim selama berpacaran.

4.2.7. Profil Informan 7