Setiap orang jika ingin cepat sembuh harus lah tepat dalam minum obat yang diberikan oleh Dokter. Minum obat yang tepat dan benar yaitu waktu, cara dan dosis
obat harus tepat. ODHA yang menjalani terapi ARV harus lah mengetahui waktu, cara dan dosis yang tepat dalam minum obat, sebab jika tidak tepat dan benar maka
obat tersebut tidak lah efektif dan dapat menimbulkan resistensi. Seluruh ODHA sepertinya sudah tahu betul kalau mereka harus teratur dan tepat dalam minum obat
ARV. Mereka mengetahui akibat yang timbul jika mereka tidak teratur dan tepat dalam minum obat. Jika mereka lalai dalam minum obat maka ancama kematian pun
akan ada didepan mereka. Peneliti juga beberapa kali melihat ODHA saling mengingatkan jadwal minum obat. Peneliti melihat jam minum obat beberapa ODHA
adalah pukul 8 malam.
4.6. Alasan Informan Tinggal di Rumah Singgah Moderamen GBKP
Matriks 4.6. Jawaban Informan tentang Alasan Tinggal di Rumah Singgah Moderamen GBKP
Informan Jawaban
Aldo “Karna supaya bisa pemulihan total, ada kawan kawan awak, jadi gak
kepikiran sendiri biar gak jadi stress, kadang kalo sendiri berat rasanya, tapi kalo di rumah singgah ini malamnya bisa ketawa ketawa, gitulah,
dikuatkan, makin semangat awak selain semangat apalagi? berlomba lomba awak untuk sehat, apa abang makin sehat sekarang ini?
makin.kek ginilah kadangpun nanti dikasih minum susu, masak, minum vitamin, karna abang bunda itu dah lama berkecimpung di bidang ini
jadi lebih tau kek mana, kek gini dek kau makan…kek gini kau., kek gini bikin, ,jadi semangat awak, makan sop, atau makan apa, diajarin mana
yang jangan dimakan , mana yang boleh dimakan, istirahat cukup”
Ijul ”Waktu itu mama saya juga cukup menyetujui hal itu karena dia takut
saya diusir orang kampung. Masih lebih baik disini, karena dikampung kan belum terima”
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.6. Lanjutan
Cika “Awalnya aku ga mau disuruh ke sini, karena rumah kami kan dekatnya.
Tapi malam-malam udah parah aku, demam tinggi, masuk angin jadi takut aku. Pagi nya aku langsung ke sini. Kalau disini kan ada orang
yang bisa saya tanya, kalau begini gimana; gitulah. ”
Ucok Dina
Budi Rani
“Saya datangi dia dan menceritakan bahwa saya takut tidak akan diterima keadaan saya dikeluarga. Akhirnya saya masuk ke Rumah
Singgah… Sampai saat ini saya masih di Rumah Singgah karena kakak saya yang tertua masi belum mengijinkan saya keluar dan dekat dengan
keluarga” “Yah, kan waktu itu, 3 hari harus balik lagi, 1 minggu balik lagi; rasanya
ga kuat juga harus bolak-balik; masyarakat pun belum menerima. Jadi suami bilang kami tinggal di rumah singgah aja. Di Rumah Singgah ini
dengan adanya teman, kita juga makin semangat. Kalau tinggal dengan masyarakat, saya merasa saya lemah sendiri, orang lain kuatkan. Kalau
disini, melihat yang lain makin sehat, saya juga termotivasi bisa begitu juga, misalnya ada yang makin gemuk, saya juga termotivasi kalau saya
juga bisa gemuk. Selain itu apa lagi? Pelayananya juga, misalnya 1 kali seminggu datang pendeta, ada aja orang-orang yang datang untuk
kunjungin kami disini; sehingga semakin semangat”
“Atas inisiatif keluarga gitu kak, karena seperti yang saya bilang waktu saya pertama minum-minum obat virus itu ada efek-efek sampingnya
gitu, jadi kalau udah sesama kawan ini kan udah pengalaman apa efek- efek obat gitu kan, jadi ya merekalah satu bendera dengan saya lah gitu
kak, jadi kan tau apa gitu, mereka pun ngasih semangat kepada saya gitu kan, Jadi ya, memang ada juga kalau tinggal dirumah singgah ini kan
kita dibimbing dibina gitu”
“Kalau disini kan, penyakit kita entah ada keluhan, teman kita kan udah tahu, misalnya ngomong aku entah sama Budi entah sama Aldo; kok gini
do? Aldo kan ngasih masukan, oh gitu. Kalau di kampungkan orang itu belum ngerti semua tentang penyakit ini.”
Secara keseluruhan alasan informan tinggal di Rumah Singgah Moderamen
GBKP hampir sama, beberapa alasan diantaranya karena takut ditolak dikeluarga dan lingkungan, ingin mendapatkan teman-teman yang saling menolong sesama ODHA,
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan bantuan materi dan spiritual serta bimbingan dalam mengatasi penyakit yang mereka alami. ODHA tidak lagi dapat bekerja dan mereka sangat membutuhkan
bantuan materi untuk kelangsungan hidup mereka dan motivasi yang dapat memberi semangat bagi informan agar tidak putus asa dalam menghadapi penyakitnya.
Ada beberapa alasan informan tingggal di Rumah Singgah Moderamen GBKP diantaranya informan ditolak di kampungnya tempat tinggal nya, ditolak keluarga,
ingin mendapatkan bantuan materi untuk kelangsungan hidup mereka karena mereka sudah tidak bekerja lagi, mendapat bimbingan dan motivasi dari komisi HIV
Moderamen, dan mendapat teman sesama ODHA yang mengerti cara mengatasi sakit yang dihadapi dan saling mendukung untuk cepat pulih. Dari pernyataan semua
informan, mereka semakin sehat selama tinggal di Rumah Singgah Moderamen GBKP, hal ini dikarenakan saling membantu diantara sesama ODHA untuk cepat
pulih dan adanya pendampingan ODHA yang dilakukan, dimana mereka bisa konseling dengan pendamping dan dokter dari komisi HIV AIDS GBKP yang suka
berkunjung dimana mereka diajarkan cara mengatasi efek samping obat, cara minum obat yang tepat dan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan sehingga kesehatan
mereka terpantau oleh pendamping ODHA. Jika mereka tiba-tiba sakit atau drop, sesama ODHA sudah tahu apa yang harus dilakukan dan jika tidak sanggup
mengatasinya maka pendamping ODHA lah yang turun tangan dan biasanya penangan yang tidak dapat ditangani di puskesmas, klinik ataupun Rumah Sakit
Umum Kabanjahe maka akan dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.7. Upaya Informan Menjaga Kesehatan