Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
17
Tabel-1: Tingkat relevansi, definisi dan contohnya
Kategori Relevansi Definisi
Contoh Relevan
3 tiga digit pertama notasi klasifikasi subyek sitiran =
subyek dokumen yang menyitir Subyek sitiran Young
People : 305.23 = subyek dokumen yang menyitir
Women : 305.400 Relevan Marginal
2 dua digit pertama notasi klasifikasi subyek sitiran =
subyek dokumen yang menyitir Subyek sitiran Interracial
Marriages : 306.846 = subyek dokumen yang
menyitir Women : 305.400 Noise
Notasi klasifikasi subyek sitiran subyek dokumen yang
menyitir Subyek sitiran Sociological
Jurisprudence : 340.115 subyek dokumen yang
menyitir Women : 305.400
Dari beberapa pendapat di atas, maka penulis memutuskan untuk menggunakan pendapat Silaen sebagai dasar teori untuk melakukan penelitian
tentang tingkat relevansi. Pendapat Silaen dianggap berhubungan langsung dengan subyek klasifikasi yang dibahas oleh penulis.
2.6. Metode Relevansi Subyek
Untuk mengetahui subyek suatu dokumen maka dilakukan analisis subyek. Hasil analisis subyek tersebut dapat memberikan gambaran apakah dokumen yang
disitir tersebut memiliki subyek yang relevan dengan dokumen yang menyitir. “Idealnya karya yang disitir harus benar-benar mendukung karya ilmiah yang
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
18 menyitir. Penyitiran dilakukan terhadap ide, konsep, teori yang dijadikan sebagai
bahan pijakan karya yang menyitirnya” Andriani, 2002:30. Ketentuan-ketentuan secara ilmiah dalam menulis sangat diperlukan agar
subyek karya ilmiah yang menyitir relevan dengan subyek dokumen yang akan disitir sehingga menghasilkan karya ilmiah yang baik. Menurut Sundari dalam
Putra 2007:14 menyatakan bahwa: “Ada empat 4 langkah dalam penulisan relevansi subyek yakni: tentukan subyek bahan pustaka, terjemahkan subyek,
pelajari bagan utama, dan penggunaan indeks subyek”. Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa :
1. Sebelum menentukan notasi klas suatu bahan perpustakaan, terlebih dahulu dilakukan analisis subyek untuk menentukan subyek. Karena penelitian ini
menggunakan jurnal ilmiah sebagai unit analisis, maka seluruh judul artikel dari daftar bibliografi yang akan dianalisis subyeknya. Judul artikel seringkali
mewaliki seluruh isi pokok tulisan didalamnya sehingga melalui judul dapat ditentukan subyek dari artikel tersebut.
2. Setelah subyek artikel tersebut sudah ditentukan, terjemahkan ke dalam bahasa Inggris sesuai dengan bahasa yang digunakan DDC edisi-22. Apabila
dokumen yang dikaji merupakan karya ilmiah berbahasa Inggris maka tidak perlu melakukan terjemahan.
3. Untuk menentukan nomor klasifikasi, subyek yang telah diketahui dicari pada indeks subyekindeks relative. Jika telah paham, maka notasi klas
dapat dicari secara langsung pada bagan utama. 4. Penggunaan indeks subyek merupakan alat pencarian notasi klas yang
berisikan daftar subyek verbal dalam bahasa Inggris dan disusun menurut abjad dan menunjuk kepada notasi klas yang dapat membantu dalam pencarian nomor
klas.
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian