Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
10 12.
Mengidentifikasi terbitan asli, dimana suatu ide atau konsepnya dibahas 13.
Mengidentifikasi publikasi original asli yang mendeskripsikan sebuah istilah atau konsep
14. Menyangkal karya atau gagasan orang lain
15. Memperdebatkan karya atau gagasan orang lain
Pada dasarnya, artikel yang disitir oleh peneliti atau penulis sebagai bahan referensi dapat dipakai sebagai dasar untuk mengukur tingkat keterpakaian
artikel dalam suatu majalah atau jurnal. Semakin tinggi frekuensi suatu artikel yang dirujuk, semakin besar pula dampaknya bagi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2.2. Sumber-Sumber Sitiran
Untuk memperoleh informasi yang akurat, penulis atau peneliti perlu melakukan studi penelitian pada literatur primer dan sekunder. Sulistyo-Basuki
1993:161 mendefinisikan literatur primer sebagai berikut: Literatur primer adalah literatur yang memuat hasil penelitian asli, kajian
mengenai sebuah teori baru, atau penjelasan sebuah gagasan dalam semua bidang. Yang termasuk literatur primer adalah majalah ilmiah selanjutnya
disebut majalah, laporan penelitian, jurnal, disertasi, tesis, paten, kertas kerja lokakarya, dan kartu informasi.
Perkembangan literatur primer berjalan begitu dinamis. Pertumbuhannya yang sangat pesat disebabkan karena rasa ingin tahu dan kebutuhan manusia
dalam meneliti suatu bidang ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahu seseorang muncul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya sedangkan
dikarenakan kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan dan bagaimana cara memecahkan
masalah tersebut.
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
11 Hasil penelitian juga telah dikemas dalam beragam bentuk, tidak hanya
dalam bentuk tercetak tetapi dewasa ini sudah banyak yang dalam bentuk elektronik dan dipublikasikan melalui media internet.
Literatur sekunder hanya sebagai alat untuk menelusuri lebih lanjut keberadaan informasi primer. Contohnya, informasi yang tersimpan dalam buku
atau majalah sari abstrak, majalah indeks atau indeks artikel yang dibukukan, kartu katalog, file bibliografi, terjemahan, kamus dan ensiklopedia.
2.3. Analisis Sitiran
Untuk mengetahui jenis dan sumber literatur yang dibutuhkan para peneliti, dapat dilakukan dengan suatu kegiatan analisis tentang kebutuhan. Salah
satu bentuk analisis yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan para peneliti adalah dengan melakukan analisis sitiran pada setiap tulisan hasil penelitian yang
digunakan sebagai bahan rujukan atau daftar pustakareferensi. Analisis sitiran didasarkan pada hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang
menyitir. Hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir dapat ditelusuri melalui motivasi, tujuan, dan fungsi sitiran Mustikasari,
2002:13. Menurut Brittain dan Line dalam Sutarji 2003:15, analisis sitiran
merupakan jenis penelitian yang dimaksudkan: 1.
Mengidentifikasi literatur atau judul inti 2.
Mengelompokkan sumber-sumber menurut literatur yang disitir yang memiliki kesamaan
3. Melihat cakupan bahan-bahan dalam jasa sekunder
4. Mengetahui ukuran dan struktur literatur menurut bahasa, usia, Negara
asal, subyek, bentuk atau gabungan dari parameter ini 5.
Mengetahui pemakaian literatur yang lainnya oleh para penulis menurut bahasa, usia, dsb.
6. Mengetahui rata-rata pertumbuhan literatur
7. Mengetahui penyebaran pengetahuan terekam
8. Mengetahui kegiatan penyitiran
Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009.
12 Analisis sitiran merupakan bagian dari bibliometrika dimana metode
bibliometrika tersebut dapat dilakukan dengan cara penghitungan analisis sitiran langsung direct citation counting. Pritchard dalam Beny 1999:18
mendefinisikan bahwa: “Bibliometrika adalah aplikasi metode statistik dan matematika terhadap informasi terekam”. Hal yang diselidiki dalam analisis
sitiran mencakup subyek, pengarang, sumber-sumber dokumen dan tahun dokumen. Sulistyo-Basuki 1998:6 menyatakan bahwa:
Analisis sitiran digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari pengarang yang disitir, karena beberapa studi sitiran literatur
digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan dan banyak aspek kualitatif dari penelitian dan publikasi.
Dari beberapa pendapat tersebut, penulis merumuskan bahwa analisis sitiran adalah kajian atas sejumlah sitiran atau sejumlah rujukan yang terdapat
dalam karya ilmiah yang didasarkan pada hubungan antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir.
2.4. Kriteria Penilaian Dokumen yang Disitir