Sitiran Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007

Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009. 7 BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1. Sitiran

Sitiran atau sitasi dalam bahasa Inggris disebut dengan citation, yang berarti penyebutan suatu dokumen dalam dokumen lain. Sitiran dapat terletak dalam catatan akhir, catatan kaki, daftar referensi, teks ataupun bibliografi. Adakalanya istilah sitiran dianggap sinonim dengan referensi, sehingga perlu diberi batasan pengertian mengenai kedua hal tersebut. Referensi berarti menunjuk pada suatu dokumen, referensi tersebut dapat berupa catatan kaki dan ada pula yang disusun sebagai daftar bibliografi. Sedangkan pengertian sitiran menurut ALA Glossary of Library Information Science 1983:43 adalah suatu catatan yang menunjuk pada suatu karya yang dikutip atau beberapa sumber yang memiliki otoritas atau kewenangan atas suatu pernyataan atau masalah. Sulistyo-Basuki 1983:12 mendefinisikan sitiran sebagai karya yang dirujuk atau digunakan sebagai bibliografi pada sebuah artikel atau buku. Purnomowati 2005:3 menyatakan bahwa: “sitasi, sitiran atau citation adalah informasi ringkas tentang dokumen yang disitir yang disisipkan dalam teks, sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi”. Definisi citation atau sitiran dalam Harrod’s Librarian Glossary and Reference Book dalam Hasugian 2006:3 adalah suatu rujukan pada suatu teks atau bagian dari suatu teks yang menunjuk pada suatu dokumen di mana teks itu dimuat. Dari ketiga pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa sitiran adalah dokumen atau bahan perpustakaan yang dijadikan rujukan dalam menghasilkan Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009. 8 sebuah karya baru, dan sumber-sumber sitiran dapat dipergunakan untuk memperdalam pengetahuan tentang suatu karya yang diciptakan tersebut. Pengertian istilah citation atau sitasi menurut Sophia 2002 adalah sebagai berikut: 1. Action of citing any word or written passage, quotation 2. A reference to a passage in a book 3. To cite a book, author etc. for a particular statement or passage 4. To copy or repeat a passage, statement, etc. from book, document, speech, etc. with some indication that one is giving a word of another. Yang artinya bahwa: Sitasi adalah kegiatan mengutip pernyataan pengarang lain, alat penunjuk tentang sumber suatu kutipan, menyalinmengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap menyatakan bahwa kutipan tersebut adalah pernyataan orang lain. Latar belakang sitiran itu sendiri adalah adanya hubungan koheren antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir. Sebagai contoh, artikel Jurnal Perpustakaan Pertanian tahun 2002 yang berjudul Studi Kualitatif Mengenai Alasan Menyitir Dokumen: Kasus Pada Lima Mahasiswa Program Pascasarjana IPB karya Juznia Andriani ternyata tercantum pada daftar pustaka skripsi Yosefa Silaen tahun 2005 yang berjudul Analisis Relevansi Sitiran Terhadap Tesis Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya diketahui pula bahwa artikel ilmiah karya Juznia Andriani juga telah tercantum pada daftar pustaka skripsi Ainur Ridha Harahap tahun 2006 yang berjudul Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada A Journal Of Culture And African Women Studies JENDA Tahun 2004-2005. Hal ini menunjukkan bahwa karya Juznia Andriani telah mendapat dua sitiran. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa karya Yosefa Silaen dan Ainur Ridha Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009. 9 Harahap merujuk karya Juznia Andriani karena adanya subyek yang saling berhubungan di antara karya mereka. Untuk deskripsi yang lebih jelas, maka karya Juznia Andriani dianggap sebagai dokumen satu, disingkat dengan D1 sedangkan karya Yosefa Silaen dan Ainur Ridha Harahap dianggap sebagai dokumen x dan dokumen y, disingkat Dx dan Dy. Maka dalam istilah bibliometrika D1 disebut sebagai cited document dokumen yang disitir, Dx dan Dy disebut sebagai citing document dokumen yang menyitir. Gambar di bawah ini merupakan ilustrasi dari penjelasan di atas. D1 = sitiran = = dokumen yang menyitir = menyitir Dx Dy = disitir Dari ilustrasi di atas penulis dapat merumuskan bahwa antara dokumen yang menyitir dan dokumen yang disitir terdapat hubungan subyek pada tingkat tertentu. Menurut Weinstock dalam Harahap 2006:8, seorang peneliti akan menyitir karya orang lain, karena: 1. Memberikan penghargaan terhadap karya sebelumnya 2. Memberikan penghormatan pada karya yang berkaitan 3. Mengidentifikasi metode, peralatan dan sebagainya 4. Memberikan bahan bacaan sebagai latar belakang 5. Mengoreksi karya sendiri 6. Mengoreksi karya orang lain 7. Memberikan kritik atas karya sebelumnya 8. Mendukung klaim sebuah temuan 9. Memberitahukan kepada pembaca tentang karya yang akan terbit 10. Memberikan petunjuk kepada karya yang penyebarannya terbatas, tidak diindeks atau jarang dikutip oleh orang lain 11. Membuktikan keaslian data dan serangkaian fakta D1 Dx Dy Evy Sofia Manurung : Analisis Relevansi Subyek Dokumen Yang Menyitir Dengan Dokumen Yang Disitir Pada Journal Of Technology Education Tahun 2006-2007, 2009. 10 12. Mengidentifikasi terbitan asli, dimana suatu ide atau konsepnya dibahas 13. Mengidentifikasi publikasi original asli yang mendeskripsikan sebuah istilah atau konsep 14. Menyangkal karya atau gagasan orang lain 15. Memperdebatkan karya atau gagasan orang lain Pada dasarnya, artikel yang disitir oleh peneliti atau penulis sebagai bahan referensi dapat dipakai sebagai dasar untuk mengukur tingkat keterpakaian artikel dalam suatu majalah atau jurnal. Semakin tinggi frekuensi suatu artikel yang dirujuk, semakin besar pula dampaknya bagi ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.2. Sumber-Sumber Sitiran