D. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebanyak 9 kali pertemuan dengan rincian 8 kali
pertemuan untuk memberikan perlakuan dan 1 kali pertemuan untuk post test. Peneliti menggunakan dua kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditetapkan sebelum awal penelitian dilakukan.
Kelas VIII-1 terpilih sebagai kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee. Pada kelompok eksperimen,
setiap pertemuan masing-masing siswa diberikan Lembar Kerja Siswa LKS yang didalamnya memuat langkah-langkah penyelesaian masalah dengan strategi
pembelajaran heuristik vee yang terdiri dari tahap orientasi, pengungkapan gagasan siswa, pengungkapan permasalahan, pengkonstruksian dan evaluasi.
Berikut adalah gambaran saat kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan strategi heuristik vee dikelas eksperimen :
a. Ketika hari pertama pada kelas eksperimen, Sebelum siswa diberikan
pengarahan oleh guru pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee, dilakukan apersepsi yang di dalamnya disampaikan tujuan pembelajaran,
mengingatkan materi pra-syarat, dan memotivasi tentang materi yang akan dipelajari.
b. Lalu tahap orientasi siswa diberikan pengarahan oleh guru pembelajaran
menggunakan strategi heuristik vee dengan paparan power point. Tahap awal pembelajaran ini dimulai dengan mengaitkan konsep yang akan dipelajari baik
dengan kehidupan sehari-hari ataupun dengan pembelajaran sebelumnya. c.
Tahap orientasi siswa sudah mendapatkan pengetahuan awal, kemudian siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil, yang beranggotakan 4-5 orang.
Siswa dibagikan satu lembar kerja siswa serta selembar summary in heuristik vee. Sebagian besar siswa dalam kelas eksperimen antusias, di awal
pembelajaran memang suasana kelas agak sedikit berisik dan belum bisa dikondisikan hal ini dikarenakan baru pertama kalinya mereka melakukan
pembelajaran matematika menggunakan LKS dan summary in heuristik vee.
d. Selanjutnya, Tahap pengungkapan gagasan siswa . Guru memfasilitasi siswa
untuk menuangkan ide dan gagasannya pada LKS dengan cara berdiskusi kelompok, yang dimana LKS tersebut pada bagian knowing siswa diberikan
waktu untuk mengisi sesuai dengan pengetahuan yang sudah mereka dapatkan pada tahap orientasi, inilah yang menstimulus siswa membuat koneksi.
e. Tahap pengungkapan permasalahan pada LKS berisi problem dan process
mengenai suatu masalah yang dapat dijawab berdasarkan pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. Siswa dituntut untuk mengingat kembali
pengetahuannya yang sudah didapatkan pada tahap pengungkapan gagasan, dan mengidentifikasi informasi yang terdapat dalam soal. Pada langkah ini,
siswa mempresentasikan hasil dari hipotesisnya dan pengeneralisasiannya. Dalam proses ini siswa antar kelompok bisa bertukar informasi, sehingga antar
kelompok saling melengkapi informasi kelompok lainnya. Guru sebagai pengatur jalannya diskusi, serta membimbing siswa membuat kesimpulan
sementara. Gambar 4.6: Siswa berdiskusi kelompok untuk menuangkan ide
dengan pengetahuan yang sudah mereka dapatkan pada LKS