Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

5 Tentukan kriteria pengujian H , yaitu: Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak Jika F hitung ≥ F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima 2. Uji Hipotesis Perbedaan Dua Rata-rata Setelah uji persyaratan analisis dilakukan, kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan antara kemampuan koneksi matematik siswa kelompok eksperimen dan kontrol dengan uji t satu pihak dengan taraf signifikansi α = 0,05. Untuk menguji hipotesis pada uji t ini digunakan rumus statistik sebagai berikut: a. Jika varians sampel homogen 13 2 1 2 1 1 1 n n S X X t gab    dengan Keterangan: t hitung = harga t hitung 1 X = nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen 2 X = nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol 2 1 S = varians data kelompok eksperimen 2 2 S = varians data kelompok kontrol gab S = simpangan baku kedua kelompok 1 n = jumlah siswa pada kelompok eksperimen 2 n = jumlah siswa pada kelompok control 13 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, h. 239 √ − − − Setelah harga t hitung dioeroleh, kita lakukan pengujian kebenaran kedua hipotesis dengan membandingakan besarnya t hitung dengan t tabel , dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus: dk = n 1 + n 2 – 2 dengan diperolehnya dk, maka dapat dicari harga t tabel pada taraf kepercayaan 95 atau taraf siginifikansi = 5 Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika t hitung ≤ t tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak Jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima b. Namun, jika varians sampel tak homogen 14 Mencari nilai t hitung dengan rumus: 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t    Keterangan: t hitung = harga t hitung 1 X = nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen 2 X = nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol 2 1 S = varians data kelompok eksperimen 2 2 S = varians data kelompok kontrol 1 n = jumlah siswa pada kelompok eksperimen 2 n = jumlah siswa pada kelompok control 14 Ibid., h.241 Jika normalitas tidak terpenuhi yaitu kelompok eksperimen atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka dilakukan uji non-parametrik dan Jika ukuran sampelnya lebih besar dari 20, maka distribusi sampling U menurut Mann dan Whitney akan mendekati distribusi normal dengan rata-rata dan standar error: 15 dan √ Sehingga variabel normal standarnya dirumuskan: − − √ Dengan − − Keterangan: Peringkat sampel kelas eksperimen. Peringkat sampel kelas kontrol Jumlah sampel kelas eksperimen. Jumlah sampel kelas kontrol U = min U 1 , U 2 15 Kadir, op. cit., h. 275

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H : 2 1    H 1 : 2 1    Keterangan : : Rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelas eksperimen. : Rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelas kontrol H : Rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih kecil atau sama dengan rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok kontrol. H 1 : Rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok kontrol 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Ciledug Tangerang di kelas VIII, yaitu kelas VIII-1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelompok kontrol. Sampel yang digunakan sebanyak 80 siswa, 40 siswa di kelompok eksperimen dan 40 siswa di kelompok kontrol. Kelas VIII-1 sebagai kelompok yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee dan kelas VIII-2 sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Materi matematika yang diajarkan adalah materi pythagoras dengan delapan kali pertemuan pembelajaran. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan koneksi matematika siswa, yang terdiri dari 6 butir soal berbentuk uraian yang meliputi 4 soal tergolong koneksi internal koneksi antar topik matematika dan 2 soal tergolong koneksi eksternal koneksi di luar topik matematika. Tes kemampuan koneksi matematika ini diberikan kepada kedua kelompok sampel setelah menyelesaikan pokok bahasan mengenai Pythagoras, setelah diberikan perlakuan treatment yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, selanjutnya kedua kelas tersebut diberikan tes akhir post test yang sama berbentuk uraian. Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan akhir. Data pada penelitian ini ialah data yang terkumpul dari tes yang diberikan kepada siswa SMPN 3 Ciledug, berupa data hasil tes kemampuan koneksi matematika. Adapun kemampuan koneksi matematika siswa yang diperoleh dari kedua kelompok tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Eksperimen

Data hasil tes akhir kemampuan koneksi matematika siswa kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee diperoleh nilai terendah 42 dan nilai tertinggi 87. Data hasil tes kemampuan koneksi matematika kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Koneksi Matematik Kelompok Eksperimen No Interval Frekuensi Absolut Relatif Kumulatif 1 42-49 4 10 4 2 50-57 6 15 10 3 58-65 4 10 14 4 66-73 11 27,5 25 5 74-81 8 20 33 6 82-89 7 17,5 40 Jumlah 40 100 Berdasarkan Tabel 4.1 distribusi frekuensi di atas dapat dilihat bahwa banyak kelas interval 6 kelas dengan panjang interval kelas adalah 8. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai rata-rata atau mean kemampuan koneksi matematik siswa pada kelas eksperimen adalah 68,30 lampiran 20. Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi diketahui bahwa terdapat 14 siswa atau 35 mendapatkan skor di bawah interval rata-rata dan 15 siswa atau 37,5 mendapatkan skor di atas interval rata-rata. Sedangkan siswa yang mendapatkan skor yang berada pada interval rata-rata adalah 11 siswa atau 27,5. Nilai yang paling banyak diperoleh siswa kelompok eksperimen terletak pada interval 66 – 73 yaitu sebesar 27,5 11 siswa dari 40 siswa. Sedangkan nilai yang paling sedikit diperoleh siswa yaitu terletak pada interval 42 – 49 dan 58 – 65 yaitu sebesar 10 4 siswa dari 40 siswa. Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 37,5, yaitu 15 siswa. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 62,5, yaitu 25 siswa pada kelas interval rata-rata yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 11 siswa dengan persentase 27,5. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh median sebesar 59,86, modus sebesar 71,10, varians sebesar 162,63, simpangan baku sebesar 12,75, koefisien kemiringan sebesar –0,37 kurva landai ke kiri, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 0,296 distribusinya adalah distribusi leptokurtik atau bentuk kurva runcing lampiran 20. Secara visual distribusi frekuensi kemampuan koneksi matematik siswa kelompok eksperimen tersebut dapat dilihat dalam grafik histogram dan poligon frekuensi pada gambar 4.1 Gambar 4.1: Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Eksperimen 10 11 5 7 9 2 8 6 4 3 1 Frekuensi 41,5 49,5 57,5 65,5 73,5 89,5 81,5 Nilai