Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

siswa. Pengujian validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson yaitu sebagai berikut: 6 Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan dengan � pada taraf signifikansi 5, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Soal dikatakan valid jika nilai � , sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai � . Berdasarkan hasil perhitungan validitas dari 9 butir soal diperoleh 7 butir soal yang valid yaitu soal no 1,2,3,4,5,7, dan 9. lampiran 8 dan 9. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas berarti konsisten, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. 7 Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian adalah dengan menggunakan formula Alpha Cronbach, yaitu: 8 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 87 7 Sugiyono, loc cit, 8 Suharsimi Arikunto, opcit, h. 122 − √ − − − [ − ] Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n : banyaknya siswa X : skor butir soal Y : skor total Keterangan : : reliabilitas yang dicari : varians total : jumlah varians skor tiap-tiap item n : banyak butir soal Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,80 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat baik 0,60 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas baik 0,40 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas cukup 0,20 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah 0,00 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah Dari hasil uji reliabilitas pada 7 butir soal yang valid dan siap digunakan didapatkan nilai reliabilitas 0,658 lampiran 10 dan 11 dengan kategori reliabilitas baik, yang artinya instrumen tes tersebut dapat memberikan hasil ketetapan yang baik. 3. Uji Tingkat Kesukaran Soal Untuk mengetahui apakah soal test yang diberikan tergolong mudah, sedang atau sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran digunakan rumus-rumus berikut : 9 Keterangan : P = indeks kesukaran B = jumlah skor yang diperoleh siswa disetiap butir soal J s = jumlah skor maksimal seluruh siswa peserta test disetiap butir soal Kriteria untuk indeks tingkat kesulitan : 0,00 – 0,30 = soal kategori sukar 0,30 – 0.70 = soal kategori sedang 0,70 – 1,00 = soal kategori mudah 9 Ibid, h. 223 Hasil perhitungan uji taraf kesukaran diperoleh soal nomor 2, 4, 6, 8 dan 9 dengan kriteria sukar, soal nomor 1, 3, dan 7 dengan kriteria sedang dan soal nomor 5 dengan kriteria mudah lampiran 14 dan 15. 4. Daya Pembeda Soal Untuk menghitung daya pembeda soal, digunakan rumus sebagai berikut: 10 Keterangan: JA = Jumlah skor maksimal siswa pada kelompok atas JB = Jumlah skor maksimal siswa pada kelompok bawah BA = Jumlah skor yang dicapai siswa kelompok atas BB = Jumlah skor yang dicapai siswa kelompok bawah PA = Proporsi siswa kelompok atas PB = Proporsi siswa kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: Dari hasil perhitungan uji daya pembeda terhadap 9 butir soal diperoleh soal nomor 1, 3, 4, 5 dengan kriteria cukup, soal nomor 2 dan 6 dengan kriteria jelek, soal nomor 7 dan 9 dengan kriteria baik dan nomor 8 dengan kriteria sangat jelek lampiran 12 dan 13. 10 Ibid, h.228 − − D 0 : Sangat Jelek D: 0,00 - 0,20 : Jelek poor D: 0,21 - 0,40 : Cukup satisfactory D: 0,41 - 0,70 : Baik good D: 0,71 - 1,00 : Baik Sekali excellent.