Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep
yang  paling  kompleks.  Dalam  matematika  terdapat  topik  atau  konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya.
b. Macam-macam Koneksi Matematik
National Council of Teacher Mathematics  2000 menetapkan bahwa terdapat  5  keterampilan  proses  yang  perlu  dimiliki  siswa  melalui
pembelajaran  matematika  yang  tercakup  dalam  standar  proses,  yaitu:  1 problem  solving;  2    reasoning  and  proof;  3    communication;  4
connection;  dan  5    representation.  Keterampilan-keterampilan  tersebut termasuk pada berpikir matematika tingkat tinggi high order mathematical
thinking  yang  harus  dikembangkan  dalam  proses  pembelajaran matematika.
4
Salah satu daya matematis yang bisa dikembangkan oleh siswa adalah kemampuan  koneksi  matematik  connection.  Koneksi  matematik
merupakan  bagian  penting  yang  harus  mendapatkan  penekanan  di  setiap jenjang pendidikan.
Menurut Coxford, kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan menghubungkan    pengetahuan  konseptual  dan    prosedural,    menggunakan
matematika  pada  topik  lain,    menggunakan  matematika  dalam  aktivitas kehidupan,    mengetahui  koneksi    antar    topik  dalam  matematika.
5
Kutz berpendapat  hampir  serupa,  ia  menyatakan  koneksi  matematika  berkaitan
dengan  koneksi  internal  dan  koneksi  eksternal.  Koneksi  internal  memuat koneksi  antar  topik  matematika,  sedangkan  koneksi  eksternal  memuat
4
Yuniawatika,  Penerapan  pembelajaran  matematika  dengan  strategi  REACT  untuk meningkatkan  kemampuan  koneksi  dan  representasi  matematika  siswa  sekolah  dasar,  Jurnal
Edisi Khusus no.2, Agustus 2011, h. 108.
5
Kanisius  dkk.,  Kontribusi  Kemampuan  Koneksi,  Kemampuan  Representasi,  dan Disposisi  Matematis  terhadap  Prestasi  Belajar  Matematika  Siswa  SMA  Swasta  di  Kabupaten
Manggarai, Jurnal : Universitas Pendidikan Ganesha, 2013, h. 4
koneksi  dengan  mata  pelajaran  lain  dan  koneksi  dengan  masalah  dalam kehidupan sehari-hari.
6
Wahyudin  menyatakan  bahwa    bila  siswa  dapat  mengkaitkan  ide-ide matematis  maka  pemahaman  mereka  akan    menjadi  lebih  dalam  dan
bertahan lama.
7
Mereka dapat melihat hubungan-hubungan matematis saling berpengaruh antar  topik matematika, dalam konteks yang menghubungkan
matematika  dengan  mata  pelajaran  lain,  serta  di  dalam  minat-minat  dan pengalaman  mereka  sendiri.  Sedangkan  menurut  Suhenda  koneksi
matematik adalah hubungan satu ide atau gagasan dengan ide atau gagasan lain dalam lingkup yang sama atau bidang lain dalam lingkup yang lain.
8
Melalui  koneksi  matematika  maka  konsep  pemikiran  dan  wawasan siswa akan semakin terbuka terhadap matematika, tidak hanya terfokus pada
topik  tertentu  yang  sedang  dipelajari,  sehingga  akan  menimbulkan  sikap positif  terhadap  matematika  itu  sendiri.  Membuat  koneksi  merupakan  cara
untuk  menciptakan  pemahaman  dan  sebaliknya  memahami  sesuatu  berarti membuat  koneksi.  Membuat  koneksi  merupakan  standar  yang  jelas  dalam
pendidikan  matematika  yang  juga  menjadi  salah  satu  standar  utama  yang disarankan NCTM.
Menurut  NCTM  2000,  terdapat  tiga  tujuan  koneksi  matematik  di sekolah, yaitu:
9
Pertama,  memperluas  wawasan  pengetahuan  siswa.  Dengan  koneksi matematika, siswa diberikan suatu materi yang bisa menjangkau ke
berbagai  aspek  permasalahan  baik  di  dalam  maupun  di  luar sekolah,  sehingga  pengetahuan  yang  diperoleh  siswa  tidak
bertumpu pada materi yang sedang dipelajari saja.
6
Gusni  Satriawati  dan  Lia  Kurniawati,  Menggunakan  Fungsi-Fungsi  Untuk  Membuat Koneksi-Koneksi  Matematik,  Algoritma  Jurnal  Matematika  dan  Pendidikan  Matematika  vol.3
no.1, Juni 2008, h. 97
7
Kanisius dkk., loc cit.
8
Suhenda, op. cit., h. 7.22
9
Jahinoma Gultom, Perbedaan Kemampuan Koneksi Matematika Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Pengajaran Langsung. ISSN:2087
‐0922. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII UKSW, Salatiga,vol. 4 no. 1, 2013,  h. 210.