A. Gambaran Umum Produk Tabungan Haji Arafah pada Bank
Mu’amalat Indonesia 1.
Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Tabungan dalam Himpunan Fatwa Dewan Syariah Tahun 2001 :
a. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah yaitu tabungan
yang berdasarkan prinsip bunga. Tabungna yang dibenarkan yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan
Wadiah. b.
Dalam transaksi tabungan, nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudharib
atau pengelola dana. c.
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnyya mudharabah dengan pihak lain.
d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. e.
Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan
nasabah tanpa persetujuan nasabah.
2. Pengertian, Konsep, dan Tujuan Tabungan Haji Arafah.
45
Tabungan Haji Arafah adalah jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat bagi nasabah perorangan yang berminat untuk
melaksanakan ibadah haji secara terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang dikehendaki.
Ada dua macam produk Tabungan Haji yang ditawarkan oleh Bank Muamalat, yaitu :
1. Tabungan Haji Arafah adalah Menggunakan akad wadiah yaitu
tidak diberikan bagi hasil, namun dapat diberikan bonus sesuai dengan kebijakan Bank. Dan mendapatkan perlindungan Asuransi jiwa selama
menabung yang manfaatnya akan diterima oleh ahli waris. 2.
Tabunngan Haji Arafah Plus adalah Menggunakan akad mudharabah yaitu mendapat bagi hasil yang kompetitif untuk
menambah saldo dengan nisbah sesuai ketentuan Bank. Dan mendapatkan perlindungan Asuransi jiwa dan jasa layanan darurat
medis selama menabung serta ketika menjalankan ibadah haji di tanah suci.
Adapun tujuan yang diharapkan dengan lahirnya produk Tabungan Haji Arafah :
45
www.muamalatbank.com