Sejarah Bank DKI Syariah
Kondisi perekonomian nasional memotivasi bank-bank domestik untuk terus melebarkan aktivitas bisnisnya, mendorong pertumbuhan
perbankan yang mana masyarakat semakin banyak diberikan pilihan. Dan kecenderungan permintaan masyarakat atas layanan yang Islami serta lebih
menguntungkan bagi nasabah telah disambut secara positif oleh Bank DKI dengan membuka unit syariah.
41
Tahun 2002 Bank DKI mempersiapkan izin usaha Syariah, mulai dari menyiapkan sumber daya manusia, studi kelayakan, pengkajian dan
workshop bank syariah, hingga membentuk Dewan Pengawas Syariah. Hingga keluarnya surat dari Bank Indonesia mengenai izin prinsip nomor
5193DPbs tanggal 11 Desember 2003 serta izin operasional pembukaan cabang sesuai surat nomor 6371DPbs tanggal 8 Maret 2004, yang
diresmikan pada tanggal 16 Maret 2004 oleh Gubernur DKI Jakarta. Pembukaan Bank DKI Syariah merupakan konsekuensi logis dalam
merespon perkembangan perbankan di tanah air. Dengan bantuan modal kerja dari Bank DKI Kantor Pusat pada saat di
bentuknya unit usaha syariah sebesar Rp 2 M, Bank DKI Unit Usaha Syariah bertekad untuk dapat memberikan pelayanan kepada nasabah
sebaik-baiknya berdasarkan prinsip syariah, sehingga Bank DKI Syariah diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengguna jasa
perbankan yang mayoritas beragama Islam dalam berbisnis secara syariah.
41
Ibid
Kami menyadari bahwasannya Bank DKI Syariah bukanlah bank syariah yang pertama, akan tetapi kami hadir dan siap memberikan pelayanan
yanng optimal karena disertai sumber daya yang berkualitas untuk melayani semua kalangan masyarakat dengan berbagai macam pelayanan
dan jasa yang ada di Bank DKI Syariah.
42