Giro Obligasi Jasa Produk

b. Jasa

1. Jasa Produk

 BSM Card  Sentra Bayar BSM  BSM SMS Banking  BSM Mobile Banking GPRS  BSM Net Banking  Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM PPBA  Jual Beli Valas BSM  Bank Garansi BSM  BSM Electronic Payroll  SKBDN BSM Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri  BSM Letter of Credit  BSM SUHC Saudi Umroh haj Card

2. Jasa Operasional

 Transfer Lintas Negara BSM Western Union  Kliring BSM  Inkaso BSM  BSM Intercity Clearing  BSM RTGS Real Time Gross Settlement  Transfer Dalam Kota LLG  Transfer Valas BSM  Pajak Online BSM  Pajak Import BSM  Referensi Bank BSM  BSM Standing Order

3. Jasa Investasi

 Reksadana

C. Profil Bank DKI Syariah

1. Sejarah Bank DKI Syariah

40 PT. Bank DKI semula merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta berbentuk Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 yang merubah modal dasar dari sebesar Rp 50 M menjadi sebesar Rp 300 M sampai dengan tanggal 5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp 700 M. Perubahan bentuk dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas telah disetujui oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan 40 www.bankdki-syariah.com Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Februari 1999 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 4 tanggal 6 Mei 1999 serta telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99 tanggal 7 Mei 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283 tanggal 4 Juni 1999. Sesuai dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 101 tanggal 28 September 2007 yang merupakan pernyataan kembali atas akta notaris yang sama No. 25 tanggal 12 Juni 2007, Bank melakukan penambahan modal dasar dari Rp 1.000.000.000.000 menjadi Rp 1.500.000.000.000 dan modal disetor ditingkatkan dari Rp 553.917.000.000 menjadi Rp 600.325.000.000 yang berasal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penambahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-04111.HT.01.04- TH.2007 tanggal 22 November 2007. Penambahan modal disetor tersebut berasal dari hasil tagih sisa kredit Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN sejak April 2005 sampai dengan April 2006 sejumlah Rp 46.408.851.656. Sisa lebih besar sebesar Rp 851.656 dibukukan sebagai cadangan setoran modal bank.