Tujuan Manfaat dan Keuntungan

Tanggal 13 Agustus 1998, tabungan haji merupakan setoran awal sesuai tahun yang dikehendaki, sehingga diatur prosedur pembukaan rekening tabungan haji dengan persyaratan berikut : a. Yang dapat menjadi penabung adalah setiap lapisan masyarakat secara perorangan atau pribadi yang mempunyai niat untuk menunaikan ibadah haji dengan terencana. b. Pembukaan rekening tabungan haji bank syariah, mendaftarkan penabung ke SISKOHAT dan dinyatakan sah sebagai calon haji sesuai tahun keberangkatan yang dikehendaki jika sudah mencapai saldo minimum. c. Pembukaan rekening dilakukan di kantor cabang Bank Syariah yang diinginkan yang berdomisili sama dengan domisili penabung, hal ini diperlukan untuk keperluan Departemen Agama dalam pembuatan paspor dan mengatur keberangkatan haji. d. Calon penabung atas nama pribadi penabung sendiri datang ke Bank Syariah membawa kartu identitas diri asli yang masih berlaku KTPSIMPaspor dan satu lembar foto copynya dan melakukan pembayaran setoran pertama. e. Bank Syariah mendaftarkan pemilik tabungan haji ke dalam SISKOHAT dengan memasukkan data dalam SISKOHAT meliputi nama calon haji, nomor rekening, alamat, jumlah setoran, dan tahun keberangkatan. f. Penabunag menerima Surat Pendaftaran Pergi Haji SPPH dari kantor Departemen Agama KabupatenKodya untuk dilengkapi pengisian biodata tersebut. Kelengkapan data calon haji berdasarkan SPPH tersebut dimasukkan dalam SISKOHAT oleh petugas kantor Departemen Agama. g. Penabung sebagai calon haji yang telah memiliki tabungan haji dan telah melaporkan diri ke petugas kantor Departemen Agama sesuai domisili dan terdaftar dalam SISKOHAT dinyatakan sah sebagai calon haji sesuai tahun yang dikehendaki. Mengenai prosedur di atas, calon nasabah baru akan didaftarkan ke SISKOHAT ketika saldo yang dimiliki sudah mencapai saldo minimum BPIH ditetapkan DEPAG. Maka jika belum mencapai saldo minimum, calon jamaah haji masih terus berhubungan dengan Bank Syariah untuk mencapai saldo minimum BPIH, dikarenakan setelah mencapai saldo minimum dana nasabah disetorkan langsung ke rekening Menteri Agama melalui bank-bank yang ditunjuk oleh Menteri Agama setelah mendapat pertimbangan Gubernur Bank Indonesia yang hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 pasal 10 ayat 1 tentang pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH.