dua bentuk, yaitu mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan utama diantara keduanya terletak pada
ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini, bank syariah
bertindaksebagai mudharib pengelola dana. Bank syariah dalam kepastiannya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertindak dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah
dengan pihak lain.
25
4. Fungsi Tujuan dan Manfaat Tabungan
Islam sebagai agama yang universal mengatur umatnya tidak hanya dalam aspek ibadah tetapi mengatur juga aspek social, politik bahkan
ekonomi. Semua norma dan nilai ekonomi diatur dalam sumber hokum Islam, yaitu al Qur‟an dan as-Sunnah. Hal inimeletakkan ekonomi Islam
jauh lebih unggul dan terbukti dibandingkan ekonomi kapitalis dan sosialis. Islam adalah agama sederhana yang umatnya senantiasa
diarahkan untuk hidup hemat dan tidak berbelanja secara berlebihan, penghematan ini perlu dilakukan dengan mengurangi kecenderungan
untuk menggunakan barang keperluan. Jumlah keuntungan pendapatan
25
Adiwarman Karim, Bank Islam:Analisis Fikih dan Keuangan, Jakarta:Raja Grafindo Persada,2004 h.272
yang tinggal dari penggunaan itu, pada gilirannya. Akan memungkinkan seseorang muslim untuk cenderung menabung lebih banyak. Larangan
berbelanja secara berlebihan dan tuntutan agama untuk menggunakan barang berdasarkan konnsep halal dan haram,mendorong umat Islam
supaya menabung. Ini adalah tanda bahwa seorang muslim yang baikyang senantiasa mematuhi panduan syarriah akan cenderung menabung lebih
banyak dibandingkan bukan Islam. Tidak sedikit ayat al Qur‟an ada secara langsung atau tidak langsung. Yang mendorong umat Islamsupaya
menabung. Konsep kesederhanaan dalam berbelanja sangat tegas disebutkan oleh Allah SWT terhadap pemubaziran atau pemborosan ini
adalah cukup beralasan karena ia akan menyebabkan kehidupan masa depan seseorang menjadi tidak pasti karena tidak mempunyai perencanaan
ekonomi. Mereka yang tidak menabung akan menghadapi kesulitan ekonomi yang tidak diduga pada masa depan.
Oleh karena itu, al Qur‟an meminta umatnya untuk tidak berbelanja secara berlebih-lebihan dan tidak
terlalu kikir, seperti disebutkan dalam beberapa ayat berikut ini :
ا إ
ارس ̸
٧ :
٩ Artinya:” Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada
lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya Karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” QS. Al Isra 17 : 29
ا ا
إ ارس
̸ ٧
: ٧
Artinya :”Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” QS. Al
Isra 17 : 27
ناقرفلا ̸
: ٧
Artinya :” Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di
tengah- tengah antara yang demikian.” QS. Al Furqan 25 : 67
أا فارع
̸ ٧
: Artinya :”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
memasuki mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih- lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan.” QS. Al A‟raf 7 :31
Sementara itu Rasulullah saw telah memberi peringatan kepada umatnya supaya menabung sebagai cara terbaik untuk berjaga-jaga dari
kemungkinan buruk yang dapat terjadi di masa yang akan datang, karena kita tidak mengetahui tentang kehidupan kita kelak.