3. Strategi Pemasaran Tabungan Haji Mabrur di Bank Syariah Mandiri,
Sidoarjo, Siti Nurul Kamalia IAIN Sunan Ampel Surabaya Bahwasannya, strategi pemasaran yang telah diterapkan pada BSM adalah
strategi pemasaran secara umum, yang mengemukakan tentang strategi persaingan serta mempertahankan konsumen yang ada.
Sedangkan yang membedakan dengan penelitian saat ini adalah keunggulan kompetitif produk tabungan haji antara bank syariah yang diteliti.
E. Kerangka Teori dan Skema Alur Penelitian
1. Produk Penghimpunan Dana
Bagi bank konvensional, selain modal, sumber dana lainnya cenderung bertujuan untuk menahan uang. Hal ini sesuai dengan pendekatan yang
dialkukan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga kegunaan : transaksi, cadangan jaga-jaga, dan investasi. Oleh
karena itu, produk penghimpunan dana pun disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan, dan deposito.
6
a. Giro
Pada umumnya, bank syariah mengggunakan akad al- wadi‟ah pada
rekening giro. Nasabah yang membuka rekening giro berarti menggunakan akad wadi‟ah titipan. Dalam fiqh muamalah, wadi‟ah
6
Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek Jakarta:Gema Insani Press,2004,cet ke 8h.155-157
dibagi me njadi dua macam : wadi‟ah yad al-amanah dan wadi‟ah yad
adh-dhamanah.
7
Akad wadi‟ah yad al-amanah adalah akad titipan yang dilakukan dengan kondisi penerima titipan bank tidak wajib mengganti
jika terjadi kerusakan. Biasanya, akad ini diterapkan bank pada titipan murni, seperti safe deposit box. Dalam hal ini bank hanya bertanggung
jawab atas nilai bukan fisik yang dititipkan. Adapun wadi‟ah yad adh- dhamanah adalah titipan yang dilakukan dengan kondisi penerima titipan
bertanggung jawab atas nilai bukan fisik dari uang yang dititipkan. Bank syariah menggunakan akad wadi‟ah yad adh-dhamanah untuk rekening
giro.
b. Tabungan
Bank syariah menerapkan dua akad dalam tabungan, yaitu wadi‟ah dan mudharabah.
8
Tabungan yang menerapkan akad wadi‟ah mengikuti prinsip-pr
insip wadi‟ah yad adh-dhamanah, srtinys tabungan ini tidak mendapatkan keuntungan karena ia titipan dan dapat diambil sewaktu-
waktu dengan menggunakan buku tabungan atau media lain seperti kartu ATM. Tabungan yang berdasarkan akad wadi‟ah ini tidak mendapatkan
7
Mustafa Abdullah al Hamsyari,al- a,mal al- mashrafiyyah wal-islam.Kairo:Majma Buhuth al-islamiyah,1985.Jihad Abdullah Husain Abu Uwaimir,Attarsyid Asysyarie lil-Bunuk Al-Qaimah
Kairo al-ittihadad-dauli lil-bunuk al-islamiah,1986
8
Hasan Abdullah al-amin,al-mudharabah asy- syar’iyyah wa tatbiqatuha al-haditsah
Jeddah,IRTI,IDB,1988
dari bank karena bersifat titipan. Akan tetapi bank tidak dilarang jika ingin memberikan bonushadiah.
Tabungan yang menerapkan akad mudharabah mengikuti prinsip- prinsip akad mudharabah. Di antaranya sebagai berikut. Pertama,
keuntungan dana yang digunakan harus dibagi antara shahibul maal nasabah dan mudharib bank. Kedua, adanya tenggang waktu antara
dana yang diberikan dan pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup.
c. Deposito
Bank syariah menerapkan akad mudharabah untuk deposito.
9
Seperti dalam tabungan, dalam hal ini nasabah deposan bertindak sebagai
shohibul maal dan bank selaku mudharib. Penerapan mudharabah terhadap deposito dikarenakan kesesuaian yang terdapat di antara
keduanya. Misalnya, akad mudharabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara penyetoran dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan.
Tenggang waktu ini merupakan salah satu sifat deposito, bahkan dalam deposito terdapat pengaturan waktu, seperti 30 hari, 90 hari dan
seterusnya.
9
Mahnud Mohammad Babily,al-Mashrafal-iskami Dharurah Hatmiyah Beirut:al-Maktab al- islami,1989