Karakteristik Guru Profesional Profesionalisme Guru PAI
19
Selain itu, syarat profesi yang dikemukakan oleh N. A. Ametembun yang membagi syarat profesi kepada dua kategori, yaitu syarat primer dan
syarat sekunder. Masing-masing kategori tersebut memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a. Syarat primer, terbagi ke dalam dua kategori:
Pertama, syarat yang berhubungan dengan unsur mendidik sebagai transfer of values, yaitu:
1
Syarat personality, yaitu syarat yang menyangkut kepribadian seseorang menjadi guru; meliputi kegiatan fisik, kesehatan psycis,
kesehatan psychosomatic, dan integritas pribadi. 2
Syarat morality, yaitu syarat yang menyangkut masalah kesusilaan moral.
3 Syarat religiusitas, yaitu syarat yang berhubungan dengan norma-
norma sebagaimana yang dianut oleh seorang guru. Kedua, syarat yang berhubungan dengan interaksi proses belajar mengajar
sebagai transfer of knowledge dan skill, yaitu: 1
Syarat profesionality, yaitu syarat yang berhubungan dengan keahlian dibidang keguruan terdiri dari pengetahuan dan keterampilan.
2 Syarat sociability, yaitu syarat yang berhubungan dengan kemampuan
bergaul guru berdasarkan kompetensi sosial yang dimilikinya, sehingga mudah disegani anak didik.
b. Syarat sekunder, yaitu syarat formal, wewenang seseorang menjadi guru
yang berupa Surat Keputusan SK atau ijazah instansi yang berwenang. Dalam pasal 7 ayat 1 UU Guru dan Dosen, tentang guru profesional,
disebutkan bahwa profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia. c.
Memiliki kualifikasi dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugas.
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
20
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. h.
Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-
hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan bagi guru dan memiliki organisasi profesi keilmuan bagi dosen.
27