Pentingnya Guru yang Profesional dalam Proses Belajar Mengajar

26 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Berdasarkan pengertian tersebut, sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain, sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik. National Commission On Educational Services NCES memberikan pengertian sertifikasi secara lebih umum. Certification is a procedure where by the state evaluates and reviews a teacher candidates credentials and providen him or her a license to teach. 36 Dalam hal ini sertifikasi merupakan prosedur untuk menentukan apakah seseorang calon guru layak diberikan izin dan kewenangan untuk mengajar. Hal ini diperlukan lulusan lembaga pendidikan tenaga keguruan sangat bervariasi, baik dikalangan perguruan tinggi negeri maupun swasta. Merujuk pada ketentuan Pasal 42 ayat 1 UU Sisdiknas, menuntut bahwa guru dan dosen wajib memiliki sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 37 Istilah sertifikasi dalam makna kamus berarti surat keterangan sertifikat dari lembaga yang berwenang yang diberikan kepada jenis profesi dan sekaligus pernyataan lisensi terhadap kelayakan profesi untuk melaksanakan tugas. Bagi guru agar dianggap layak dalam mengemban tugas profesi mendidik, maka ia harus memiliki sertifikat pendidik. Sertifikat 36 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h. 34 37 Undang-Undang SISDIKNAS, Sistem Pendidikan Nasional 2003..., h. 52-53 27 pendidik tersebut diberikan kepada guru dan dosen yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi secara yuridis menurut ketentuan Pasal 1 ayat 11 UUGD Undang-Undang Guru dan Dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Ada pun berkaitan dengan sertifikasi guru, dijelaskan dalam Pasal 1 ayat 7, bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru, dan dalam Pasal 1 ayat 12, bahwa sertifikat pendidik adalah sebagai tenaga profesional. Sedangkan dalam Pasal 11 ayat2, menyatakan sertifikat pendidikan tersebut hanya dapat diperoleh melalui program sertifikasi. 38 Untuk itu, guru memperoleh sertifikat pendidik minimum yang telah ditentukan S-lD-4 dan terbukti telah menguasai kompetensi tertentu empat kompetensi dasar. Berkaitan dengan ketentuan tersebut, maka untuk menjadi guru diperlukan dua syarat, yaitu kualifikasi akademik minimal ijazah S1D4 dan penguasaan kompetensi minimal sebagai guru. Kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan sertifikasi pendidikan. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa sertifikat pendidik, adalah surat keterangan yang diberikan suatu lembaga pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi sebagai bukti formal kelayakan profesi guru, yaitu memenuhi kualifikasi pendidikan minimum dan menguasai kompetensi minimal sebagai agen pembelajaran.

b. Dasar Hukum dan Tujuan Sertifikasi

Landasan hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan adalah sebagai berikut: 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 38 Undang-Undang Guru dan Dosen, UU Rl No 14 tahun 2005.., h. 3-7 28 4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. 5 FatwaPendapat Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.I.UM.01.02-253. 6 Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. 7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan melalui Jalur Pendidikan. 8 Keputusan Mendiknas Nomor 057O2007 tahun 2007 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. 9 Keputusan Mendiknas Nomor 122P2007 Tahun 2007 tentang Penetapan Perguruan tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan melalui Jalur Pendidikan. Ada dua sasaran yang menjadi tujuan dalam proses sertifikasi: Pertama, mereka para lulusan sarjana pendidikan maupun non kependidikan yang menginginkan guru sebagai pilihan profesinya. Kedua, para guru dalam jabatannya. 39 Sertifikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional. Oleh karena itu, proses sertifikasi dipandang sebagai bagian esensial dalam upaya memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Representasi pemenuhan standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam sertifikasi kompetensi adalah sertifikat kompetensi pendidik. Sertifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan profesi pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu. 39 Trianto dan Titik T.T., Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi dan Kesejahteraan Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006, h. 19-20.