Model-model Instrumen Sertifikasi Guru Prinsip Sertikasi Guru
32
kenaikan jabatan, penempatan maupun pemberian penghargaan bagi para guru.
Sertifikasi guru dapat dilakukan oleh Pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah, bekerja sama dengan pusat pengujian dan lembaga-
lembaga yang biasa melakukan pengujian dan pengetesan. Instrumen yang digunakan biasanya alat test dan nontest.
41
Dengan demikian, diharapkan dapat ditarik suatu kesimpulan yang utuh dan tepat terhadap setiap guru yang mengikuti uji kompetensi dalam
rangka sertifikasi guru, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, karena hanya dinilai dari salah satu segi. Adapun pihak-pihak yang berperan adalah sebagai
berikut: a.
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan merupakan kepanjangan tangan pemerintah, bertugas menyiapkan
perangkat kebijakan yang berkaitan dengan kuota sertifikasi guru dan proses pelaksanaan sertifikasi.
b. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, bertugas menyiapkan perangkat
kebijakan berkaitan dengan penetapan perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi guru dan pelaksanaan pendidikan profesi, dan perangkat
penilaian sertifikasi guru. c.
Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan KabupatenKota sebagai skala prioritas guru peserta sertifikasi, dan menetapkan peserta sertifikasi
guru berdasarkan seleksi internal. d.
Perguruan Tinggi penyelenggara sertifikasi guru yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai penyelenggara sertifikasi guru bertugas
melaksanakan proses penilaian guru secara objektif, transparan, dan akuntabel sesuai dengan standar dan indikator penilaian yang telah
ditetapkan, dan mengeluarkan sertifikat pendidik bagi guru yang telah memenuhi persyaratan.
Mekanisme pengujian sertifikasi guru meliputi tiga alur: Pertama, para guru harus memenuhi syarat administrasi; Kedua, sebagai bahan
41
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, h. 203.
33
pertimbangan pendukung
kepada guru
diwajibkan mencatat
dan mengumpulkan semua aktivitas yang dilakukan baik saat pembelajaran
maupun di luar pembelajaran dalam bentuk portofolio. Aktifitas-aktifitas dalam bentuk portofolio tersebut sebagai refleksi dari empat komponen dasar
guru sebagai agen pembelajaran yaitu, kompetensi pedagogik, kompotensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi sosial
42
; Ketiga, kesiapan mengikuti diklat.
Adapun langkah atau tahapan penyelenggara sertiflkasi adalah: 1 Penetapan jumlah peserta sertifikasi, 2 penyusunan kuota sertifikasi, 3
Rekrutmen peserta sertifikasi, 4 Penyusunan portofolio oleh guru, 5 Pelaksanaan sertifikasi guru, dan 6 Pemberian sertifikat pendidik.
43