Pendidikan Agama Islam Pengertian Profesionalisme Guru PAI

17 Guru dikatakan berhasil bisa dilihat dari segi proses dan segi hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila ia mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam pembelajaran. Sedang dari segi hasil, dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengadakan perubahan perilaku pada sebagian besar peserta didik kearah yang lebih baik. 23 Untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlukan berbagai kemampuan mengajar. Adapun sikap dan karakteristik guru yang sukses mengajar secara efektif adalah sebagai berikut: a. Respek dalam memahami dirinya, dan dapat mengontrol dirinya emosinya. b. Antusias dan bergairah terhadap bahan, kelas, dan seluruh pengajarannya. c. Berbicara dengan jelas dan komunikatif. d. Memperhatikan perbedaan individual siswa. e. Memiliki banyak pengetahuan, inisiatif, kreatif, dan banyak akal. f. Menghindari sarkasme dan ejekan terhadap siswanya. g. Menjadi teladan bagi siswanya. 24 Sedangkan menurut rumusan Departemen Pendidikan Nasional; kompetensi guru dibagi menjadi 3 kompetensi yaitu sebagai berikut: a. Kompetensi Profesional Guru merupakan suatu jawaban profesi, jadi dalam melaksanakan fungsi dan tujuan di sekolah harus memiliki kompetensi yang dituntut agar mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. b. Kompetensi Personal Mempunyai arti bahwa guru harus memiliki kepribadian yang luhur sehingga patut diteladani dan ditiru. c. Kompetensi Sosial Yaitu bahwa seorang guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid, maupun dengan sesama teman guru, dengan 23 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi dan inovasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h. 187. 24 Ibid, h. 23. 18 kepala sekolah, dengan tata usaha, serta dapat berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan. Adapun yang menjadi indikator kompetensi guru profesional, adalah: a. Mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. b. Mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil. c. Mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan instruksional sekolah. d. Mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan belajar dalam kelas. 25

3. Syarat-syarat Profesionalisme

Sebagai suatu profesi, guru harus memiliki syarat-syarat profesional. Menurut Oemar Hamalik yang dikutip Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, mengemukakan syarat-syarat profesi guru meliputi dari: a. Persyaratan fisik, yaitu kesehatan jasmani yang artinya seorang guru harus berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular yang membahayakan. b. Persyaratan psikis, yaitu sehat rohani yang artinya tidak mengalami gangguan kejiwaan. c. Persyaratan mental, yaitu memiliki sikap mental yang baik terhadap profesi kependidikan, mencintai dan mengabdi serta memiliki dedikasi yang tinggi pada tugas dan jabatannya. d. Persyaratan moral, yaitu memiliki budi pekerti yang luhur dan memiliki sikap susila yang tinggi. e. Persyaratan intelektual, yaitu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi yang diperoleh dari lembaga pendidikan tenaga kependidikan, yang memberi bekal guna menunaikan tugas dan kewajibannya sebagai pendidik. 26 25 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi Jakarta: Bumi Aksara, 2004, h. 38. 26 Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999, cet. Ke-1, h. 9. 19 Selain itu, syarat profesi yang dikemukakan oleh N. A. Ametembun yang membagi syarat profesi kepada dua kategori, yaitu syarat primer dan syarat sekunder. Masing-masing kategori tersebut memiliki bagian-bagian sebagai berikut: a. Syarat primer, terbagi ke dalam dua kategori: Pertama, syarat yang berhubungan dengan unsur mendidik sebagai transfer of values, yaitu: 1 Syarat personality, yaitu syarat yang menyangkut kepribadian seseorang menjadi guru; meliputi kegiatan fisik, kesehatan psycis, kesehatan psychosomatic, dan integritas pribadi. 2 Syarat morality, yaitu syarat yang menyangkut masalah kesusilaan moral. 3 Syarat religiusitas, yaitu syarat yang berhubungan dengan norma- norma sebagaimana yang dianut oleh seorang guru. Kedua, syarat yang berhubungan dengan interaksi proses belajar mengajar sebagai transfer of knowledge dan skill, yaitu: 1 Syarat profesionality, yaitu syarat yang berhubungan dengan keahlian dibidang keguruan terdiri dari pengetahuan dan keterampilan. 2 Syarat sociability, yaitu syarat yang berhubungan dengan kemampuan bergaul guru berdasarkan kompetensi sosial yang dimilikinya, sehingga mudah disegani anak didik. b. Syarat sekunder, yaitu syarat formal, wewenang seseorang menjadi guru yang berupa Surat Keputusan SK atau ijazah instansi yang berwenang. Dalam pasal 7 ayat 1 UU Guru dan Dosen, tentang guru profesional, disebutkan bahwa profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip: a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. c. Memiliki kualifikasi dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugas. d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.