Karakteristik Guru PAI Gambaran Umum MTs N 12 Jakarta Barat

49 menambah pengetahuan anak juga bertanggung jawab terhadap perkembangan moral dan prilaku anak. Perkembangan moral dan prilaku pada anak dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Sehingga anak berprilaku baik bukan karena paksaan tapi karena kebiaaan dan ciri khas pada anak. Kehadiran guru dalam proses pembelajaran merupakan peranan yang penting, peranan guru itu belum dapat digantikan oleh teknologi seperti radio, televisi, tape recorder, internet, komputer maupun teknologi yang paling modern. Banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi kebiasaan dan keteladanan, yang diharapkan dari hasil proses pembelajaran yang tidak dapat dicapai kecuali melalui pendidik. 1 Maka untuk itu diperlukan guru-guru yang profesional yang mampu menanamkan nilai-nilai luhur dan kemampuan intelektual yang baik pada anak. Hal ini menjadi kebutuhan yang sangat penting di samping untuk menambah ilmu pengetahuan peserta didik. Untuk mendapatkan guru yang profesional maka diperlukan uji keprofesionalannya tersebut. Dengan adanya sertifikasi guru diharapkan guru yang sudah di sertifikasi benar-benar guru yang sudah memenuhi kompetensi-kompetensi sebagai seorang guru. Adapun untuk mengetahui profesionalisme guru PAI pasca sertifikasi, maka dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan para responden. 1. Kompetensi Pedagogik Tugas guru yang utama ialah mengajar dan mendidik murid di kelas maupun di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya di masa depan. 2 Berusaha menciptakan proses pembelajaran yang memberikan harapan, bukan yang menakutkan. Dalam proses mengajar dan mendidik itu, setiap guru perlu memiliki kesabaran dan kasih sayang terhadap para siswanya, hingga mereka benar-benar menjadi pribadi yang matang. Dan 1 H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: Kalam Mulia, 2008, h. 74 2 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, h. 30. 50 apakah itu terlaksana dengan baik bagi guru PAI pasca sertifikasi di MTs N 12 Jakarta Barat ini. Dra. Hj. Makiyah M. Pd menuturkan bahwa: “Adanya peningkatan kompetensi pedagogik untuk guru PAI pasca uji sertifikasi guru. Karena mereka para guru PAI yang sudah disertifikasi sekarang lebih bisa memahami setiap materi yang akan mereka ajarkan, mereka pun melakukan pembelajaran yang efektif dan efisien serta mengikuti perkembangan dalam membuat silabus dan juga RPP.” 3 Perihal perkembangan RPP dan silabus adalah suatu yang fundamental dalam sebuah proses pembelajaran. Karena itu adalah pedoman bagi seorang guru untuk mencapai hasil yang memuaskan. Maka hal senada pun disampaikan juga oleh guru PAI pasca uji sertifikasi. Seperti yang tertulis dalam wawancara bahwa: “Setelah adanya sertifikasi guru maka kami pun mendapatkan pelatihan-pelatihan dalam mengembangkan silabus dan RPP di setiap pembelajaran. Contohnya kalau di RPP dahulu tidak ada yang namanya eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Nah ketiganya ini masuk dalam inti kegiatan di setiap RPP. Dulu hal ini belum ada. Dan di sosialiasasikan melalui pelatihan yang kami dapatkan. Dan sungguh hal ini menjadikan pembelajaran lebih terarah dan sesuai dari pada tujuan pembelajaran.” 4 Pendapat dari ibu kepala sekolah diperkuat oleh salah satu guru bidang studi IPS yaitu Bapak Dasiman yang mengatakan bahwa: “Guru PAI pasca uji sertifikasi lebih meningkat. Mereka memberikan pembelajaran dengan beberapa metode, strategi, dan juga media pembelajaran, mereka juga setelah selesai memberikan materi, selalu mengevaluasi pada mater i yang telah mereka ajarkan.” 5 Ucapan dari Pak Dasiman pun sesuai dengan wawancara dengan salah satu dari pada guru PAI yang sudah disertifikasi bahwa: “Kami para guru PAI yang telah disertifikasi memang selalu berupaya meningkatkan mutu pengajaran kami. Diantaranya ialah kami selalu mengikuti perkembangan dalam proses pembelajaran yaitu dengan memperkaya proses belajar mengajar dengan menggunakan beberapa 3 Hasil wawancara dengan Dra. Hj. Makiyah, M. Pd pada tanggal 6 Desember 2012 4 Hasil Wawancara dengan Bapak H. Bukhori, S. Ag pada tanggal 13 Januari 2013 5 Hasil Wawancara dengan Bapak Dasiman, M. Pd pada tanggal 6 Desember 2012 51 metode yang sudah kami sebutkan didalam RPP. Hal ini kami dapatkan setelah kami mendapatkan pelatihan-pelatihan bagaimana membuat pembelajaran lebih mengasyikkan di dalam kelas. Kalau dulu sebelum sertifikasi kami hanya terpaku pada metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Dan juga adanya tambahan seperti elaborasi, eksplorasi dan konfrmasi yang belom lama disosialisakan. Dan hal semacam ini akan terus berkembang.” 6 Penuturan dari beberapa responden ini sejalan dengan UU Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademikdan kompetensi guru bahwa: “Kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: a Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan; b Pemahaman tentang peserta didik; c Pengembangan kurikulumsilabus; d Perancangan pembelajaran; e Pelaksanaan yang mendidik dan dialogis; f Evaluasi hasil belajar; g Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.” 7 Dari beberapa penuturan dari sumber rujukan dan para responden maka analisis dalam kompetensi pedagogik guru PAI pasca uji sertifikasi guru terbilang memuaskan. Karena para guru PAI betul-betul mengasah keterampilan mereka dalam mengajar. Hal ini dapat terlihat dari pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di MTs N 12 Jakarta Barat pada mata pelajaran PAI dalam upaya menarik perhatian siswa memiliki teknis yang b erbeda. Hal ini diantaranya dilakukan dengan “penyampaian manfaat yang akan diperoleh oleh siswa setelah proses pembelajaran, melakukan interaksi yang menyenangkan bagi siswa, dengan variasi gaya interaksi dengan siswa dalam mengajar.” 8 Dan juga dari beberapa jawaban yang diteliti yaitu: Pertama, mereka para guru PAI sudah bisa menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran di setiap proses belajar mengajar. Seperti dengan memberikan game yang masih ada kaitannya dengan pembelajaran. Dengan memberikan game ini diharapkan siswa dapat aktif dan lebih fokus. Selain itu juga dapat dilakukan dengan memberikan gambar-gambar yang menarik 6 Hasil Wawancara dengan Ibu Suhani S. Ag pada tanggal 13 Januari 2013 7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 8 Obervasi pada pelaksanaan pembelajaran berlangsung di MTs N 12 Jakarta Barat pada tanggal 7 Desember 2012