107 kemampuan diskriminan. Variabel dependen respons Y bertipe
kategorikdua pilihan yaitu: bank-bank yang bermasalah = 0 dan bank- bank yang tidak bermasalah = 1. Keterangan ini dapat dilihat dalam tabel
4.23 identifikasi data: Tabel 4.23
Identifikasi data
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal
Value Bermasalah
Tidak bermasalah 1
Sumber : data diolah Dalam penelitian ini dengan menggunakan metode regresi logistik
biner jumlah data yang diproses sebanyak 48 atau N = 48. Untuk melihat kelengkapan data yang diproses dalam penelitian ini dan tidak adanya
misssing case ditunjukan pada tabel Case Processing Summary:
Tabel 4.24 Data yang diproses
Case Processing Summary
Unweighted Cases
a
N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 48
100.0 Missing Cases
.0 Total
48 100.0
Unselected Cases .0
Total 48
100.0 a. If weight is in effect, see classification table for the
total number of cases. Sumber: data diolah
108
c. Ketepatan Model Prediksi
Untuk menilai model yang lebih baik untuk memprediksi kemungkinan bank bermasalah, dilihat dari nilai statistic -
2LogLikelihood yaitu pada blok pertama block number = 0 terlihat
nilai -2LogLikelihood sebesar 46.327 seperti yang terlihat pada: Tabel 4.25
Ketepatan Model dalam Memprediksi Kondisi Bermasalah Block Number = 0
Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant Step 0
1 46.685
1.250 2
46.329 1.453
3 46.327
1.466 4
46.327 1.466
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 46.327
c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : data diolah Kemudian perhitungan nilai -2LogLikelihood pada blok kedua
Block Number = 1terlihat nilai -2LogLikelihood sebesar 19.510 sehingga dapat dilihat terjadi penurunan pada blok kedua Block
Number = 1 yang ditunjukkan pada tabel 4.26 sebagai berikut:
109 Tabel 4.26
Ketepatan Model dalam Memprediksi Kondisi Bermasalah
Block Number = 1
Sumber : data diolah
d. Koefisien Cox Snell R Square and Nagelkerke R Square
Pada tabel model summary memberikan nilai statistik - 2LogLikelihood
sebesar 19.510. semakin kecil nilai -2LogLikelihood semakin baik. Koefesien Cox Snell R Square and Nagelkerke R
Square dapat diinterpretasikan sama seperti koefesien determinasi R
2
pada regresi linier berganda Uyanto, 2006: 235. Nilai maksimum Cox Snell R Square
biasanya lebih kecil dari satu, sedangkan Nagelkerke R Square
umumnya lebih besar dari nilai koefesien Cox Snell R Square
. Nilai Cox Snell R Square besarnya sama dengan 0.428, sedangkan Nagelkerke R Square besarnya sama dengan 0.691
ditunjukkan pada tabel 4.27 sebagai berikut:
Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
APM Step 1
1 27.430
-2.519 -.955
2 21.127
-4.322 -1.583
3 19.677
-5.709 -2.060
4 19.513
-6.373 -2.288
5 19.510
-6.489 -2.327
6 19.510
-6.491 -2.328
7 19.510
-6.491 -2.328
a. Method: Forward Stepwise Conditional b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 46.327 d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter
estimates changed by less than .001.