Kegagalan Keuangan Financial Distressed
                                                                                22 berbagai  situasi  tau  keadaan  khususnya  berhubungan  dengan  efektivitas  dan
efesiensi  operasinya.  Kesulitan-kesulitan  keuangan  yang  menuju  kearah terjadinya  kebangkrutan  dapat  dianalisa  dan  dapat  diidentifikasikan  melalui
tahap-tahap yang tercakup dalam proses perjalanan yang berakhir ada keadaan kebangkrutan  tersebut.  Adapun  tahap-tahap  itu  adalah
Harnanto,  1984:426 dalam
Adnan dan Kurniasih 2000 :
1.  Tahap permulaan atau tahap awal. 2.  Tahap dimana perusahaan mengalami kekurangan kas dan alat-alat likuid
lainnyatahap kesulitan likuiditas. 3.  Tahap  dimana  perusahaan  tidak  solvabel  dalam  kegiatan  komersial  dan
keuangan. 4.  Bangkrut secara total.
Dalam perbankan,  setiap badan usaha bank wajib menyampaikan kepada Bank Sentral Indonesia, segala keterangan dan penjelasan mengenai usahanya
menurut tata cara yang ditetapkan oleh Bank Sentral Indonesia. Dalam hal ini apabila  suatu  bank  mengalami  kesulitan  yang  membahayakan  kelangsungan
usahanya  maka  Bank  Sentral  Indonesia  dapat  melakukan  tindakan  agar Herman Darmawi, 2006:40:
a.  Pemegang saham menambah modal b.  Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan atau direktur bank.
c.  Bank menghapusbukukan kredit macet dan memperhitungkan kerugian dengan modal bank.
d.  Bank melakukan mergerkonsolidasi dengan bank lain.
23 e.  Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih keseluruhan
kewajiban. Apabila berbagai tindakan yang dilakukan Bank Sentral Indonesia tersebut
belum cukup untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh bank atau bahkan keadaan  bank  tersebut  menjadi  lebih  buruk  dan  dapat  membahayakan  sistem
perbankan,  maka  Bank  Sentral  Indonesia  mengusulkan  kepada  Menteri Keuangan  untuk  mencabut  izin  usaha  bank  yang  bersangkutan  Herman
Darmawi, 2006:41.
Menurut Foster 1986, ada beberapa indikator atau sumber informasi tentang kemungkinan dari kebangkrutan:
1.  Sebuah analisis arus kas periode sekarang dan masa mendatang. Manfaat dari  penggunaan  sumber  informasi  ini  yakni  fokus  secara  langsung  pada
dugaan  kebangkrutan  untuk  periode  yang  menjadi  perhatian.  Estimasi arus kas termasuk pada analisis ini merupakan variabel kritis pada asumsi
yang mendasari persiapan anggaran. 2.  Analisis  strategi  perusahaan.  Analisis  ini  mempertimbangkan  kompetitor
potensial dari perusahaan atau institusi, struktur biaya relatifnya, ekspansi gedung  pada  industri,  kemampuan  perusahaan  untuk  meneruskan
kenaikan  biaya,  kualitas  manajemen  dan  sebagainya.  Dalam  teori, pertimbangan  ini  juga  akan  mendasari  analisis  arus  kas.  Bagaimanapun
sebuah  fokus  yang  terpisah  pada  persoalan  strategi  dapat  menyoroti konsekuensi  dari  perbedaan  yang  tiba-tiba  terjadi dalam  sebuah  industri.
Contoh: pengujian BEP dan struktur biaya.
24
3.  Analisis  laporan  keuangan  perusahaan  dengan  perbandingan  perusahaan. Analisis  ini  dapat  berfokus  pada  variabel  keuangan  single  univariate
analysis atau kombinasi variabel keuangan multivariate analysis.
4.
Variabel eksternal seperti return sekuritas atau peringkat obligasi.
                