Rasio Perbandingan model logit dan model multiple discriminant analysis (MDA) sebagai early warning sytems (EWS) untuk memprediksi kondisi bermasalah pada Bank-Bank umum swasta Nasional Devisa dan Non devisa di Indonesia

44 menguji pengukuran rasio-rasio keuangan CAR Capital Adequacy Ratio, NPL Non Performing Loan, ROA Return on Assets, BOPO Biaya OperasionalPendapatan Operasional, dan LDR Loan to Deposit Ratio terhadap prediksi kondisi bermasalah pada bank persero dan bank umum swasta nasional periode tahun 2004 hingga 2007. Permasalahan dari penelitian ini adalah karena adanya kontradiksi researh gap dari penelitian sebelumnya. Dari hasil analisis menunjukkan hasil secara parsial bahwa variabel CAR dan ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kondisi bermasalah. Sedangkan variabel NPL, BOPO, dan LDR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah pada sektor perbankan. Kemudian hasil estimasi regresi logistik menunjukkan kemampuan prediksi dari 5 variabel bebas tersebut terhadap kondisi bermasalah sektor perbankan sebesar 49,1 sedangkan sisanya, yaitu sebesar 50,9 dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Penni Mulyaningrum 2008 menganalisis rasio keuangan bank untuk memprediksi kebangkrutan bank di Indonesia. Variabel yang digunakan sejumlah tujuh rasio keuangan bank yakni CAR, LDR, NPL, BOPO, ROA, ROE dan NIM. Data penelitian diperoleh secara sensus yang berarti keseluruhan populasi digunakan dalam penelitian yang sejumlah 130 bank pada tahun 2006. Alat analisis yang digunakan adalah regresi logit. Hasil uji multivariate memperlihatkan bahwa variabel LDR signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas kebangkrutan bank di Indonesia pada α = 5 namun tidak mempunyai tanda yang sama dengan yang diprediksikan. Variabel CAR, NPL, BOPO, ROE, dan NIM mempunyai tanda yang sama dengan yang diprediksikan namun tidak signifikan. Variabel ROA tidak signifikan dan 45 mempunyai tanda yang berbeda dengan yang diprediksikan. Secara umum, hasilnya tidak menerima keseluruhan H a . Ketepatan prediksi kebangkrutan bank tahun 2006 sebesar 94.6. Tingkat kesalahan yang dilakukan dalam memprediksi kebangkrutan adalah tipe II yaitu bank yang diprediksi bangkrut ternyata tidak bangkrut. Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningtyas 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda 2000- 2002” dengan sampel penelitian yang terdiri dari 16 bank sehat, 2 bank yang mengalami kebangkrutan, dan 6 bank yang mengalami kondisi kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini digunakan kondisi bermasalah suatu bank sebagai variabel dependen sedangkan variabel independennya menggunakan rasio keuangan CAMEL CAR, ATTM, APB, NPL, PPAPAP, PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi logistik dan penentuan sampel digunakan metode purposive sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah rasio CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM, dan BOPO secara statistik berbeda untuk kondisi bank bangkrut dan mengalami kesulitan keuangan dengan bank yang tidak bangkrut dan tidak mengalami kondisi kesulitan keuangan. Penelitian ini juga memberikan bukti bahwa hanya rasio keuangan CAR dan BOPO yang secara statistik signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan.