24
3. Analisis laporan keuangan perusahaan dengan perbandingan perusahaan. Analisis ini dapat berfokus pada variabel keuangan single univariate
analysis atau kombinasi variabel keuangan multivariate analysis.
4.
Variabel eksternal seperti return sekuritas atau peringkat obligasi.
E. Tingkat Kesehatan Bank
Kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu
memenuhi semua kewajibannya dengan baik dan dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku Sri, dkk, 2000:22.
Sebagaimana layaknya manusia, dimana kesehatan merupakan hal yang paling penting di dalam kehidupannya. Tubuh yang sehat akan meningkatkan
kemampuan lainnya. Begitu pula dengan perbankan harus dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam melayani para nasabahnya. Untuk
menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan unuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat,
cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk
bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan operasinya Kasmir, 2008:49.
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 610PBI2004 mengenai Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, penilaian tingkat kesehatan bank
mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut:
25
1. Capital
Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kecukupan, komposisi, dan proyeksi trend ke depan permodalan serta kemampuan permodalan bank dalam mengcover aset
bermasalah. b. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang
berasal dari keuntungan, rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses kepada sumber permodalan,
dan kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank.
2. Asset Quality
Penilaian terhadap faktor kualitas aset meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kualitas aktiva produktif, konsentrasi eksposur risiko kredit, perkembangan aktiva produktif bermasalah, dan kecukupan
penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP. b. Kecukupan kebijakan dan prosedur, sistem kaji ulang review
internal, sistem dokumentasi, dan kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.