H = Biaya penyimpanan per unit per periode waktu
Teknik EOQ dapat diperoleh kuantitas pesanan optimal, maka dilakukan metode MRP seperti yang dilakukan dengan Lot For Lot, besar pesanan adalah
sebesar kelipatan dari EOQ dan terdekat dengan kebutuhan bersih. Biaya-biaya yang diperlukan dalam teknik ini yaitu biaya pemesanan dan
biaya penyimpanan. Biaya-biaya lain adalah konstan, sehingga dengan meminimumkan jumlah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan berarti juga
meminimumkan biaya total. Jika persediaan awal cukup besar, maka perusahaan tidak melakukan rencana penerimaan bahan baku sampai persediaan awal tersebut
tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan. Pesanan direncanakan akan diterima pada saat dan jumlah yang mencukupi dan mendekati
kebutuhan bersih sesuai dengan kelipatan EOQ yang telah dihitung sebelumnya.
3. MRP Teknik Period Order Quantity POQ
Teknik POQ, rata-rata permintaan digunakan dalam metode EOQ untuk mendapatkan rata-rata jumlah barang setiap kali pemesanan. Angka ini
selanjutnya dibagi dengan rata-rata jumlah permintaan per periode dan hasilnya dibulatkan kedalam angka integer. Angka terakhir menunjukkan jumlah periode
waktu yang dicakup dalam setiap kali pemesanan. Perhitungannya dapat diselesaikan dengan rumus:
Jumlah pesanan = EOQ
Permintaan rata-rata
4. MRP Teknik Part Period Balancing PPB
Teknik penyeimbang bagian periode part period balancing – PPB
merupakan pendekatan yang lebih dimanis untuk menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Dalam teknik PPB, besar pesanan dilakukan
sebesar kebutuhan pokok pada suatu periode yang dapat digabungkan. Penggabungan periode dilikukan untuk sebagian berurutan yang memiliki nilai
kumulatif bagian periode yang mendekati nilai Economic Part Period EPP. EPP dihitung dengan rumus:
Bagian periode dihitung dengan cara mengalikan persediaan ekstra yang ditanggung dengan periode yang ditanggung. Pesanan yang direncanakan akan
diterima pada saat jumlah yang mencukupi kebutuhan kotor sepanjang periode gabungan sesuai dengan perhitungan PPB berdasarkan EPP yang telah dihitung
sebelumnya. Sehingga pada suatu periode gabungan yang telah ditentukan tidak memiliki kebutuhan bersih, maka tidak ada rencana penerimaan pesanan. Dan
pada periode gabungan kedua dan ketiga dan seterusnya dari suatu gabungan periode, dimana kebutuhan kotornya sudah diterima pada periode pertama dari
gabungan periode, maka periode kedua, ketiga dan seterusnya tidak terdapat kebutuhan bersih, sehingga pesanan direncanakan yang akan diterima juga sama
dengan nol. Pada awal periode gabungan, rencana pesanan akan diterima sebesar kebutuhan kotor sepanjang periode gabungan.
Biaya pemesanan Biaya penyimpanan per unitperiode
EPP =
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN