Berdasarkan Tabel 5, pemakaian bahan baku mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak sama. Pemakaian tertinggi bahan baku terjadi pada bulan
Februari, September, Oktober dan Desember. Hal ini dikarenakan adanya permintaan musiman. Permintaan musiman biasa terjadi pada tahun baru Imlek,
bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan tahun baru Masehi. Penurunan jumlah bahan baku yang digunakan pada bulan Januari disebabkan adanya
persediaan bahan baku di gudang pada bulan Desember 2008. Total pemakaian bahan baku selama Januari 2009 sampai desember 2009 sebanyak 77.134 kg.
5.1.5 Biaya Persediaan Bahan Baku
Biaya persediaan PT. Dagsap Endura Eatore secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan terdiri dari biaya administrasi, biaya telepon, biaya transportasi dan biaya upah pegawai serta biaya pembelian bahan baku. Sedangkan untuk
biaya penyimpanan terdiri dari biaya opportunity cost.
5.1.5.1 Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, berkenaan dengan dilakukannya pembelian bahan baku yang tidak
dipengaruhi oleh kuantitas bahan baku yang dipesan. Total biaya pemesanan adalah hasil dari perkalian antara frekuensi pemesanan dengan biaya per pesanan.
Komponen biaya pemesanan terdiri dari biaya administrasi, biaya telepon, biaya transportasi dan biaya upah. Secara terperinci biaya pemesanan per pesanan bahan
baku daging sapi terdapat pada Tabel 6.
Tabel 6. Komponen Biaya Pemesanan Per Pesanan Bahan Baku, Tahun 2009
No Komponen Biaya
Biaya Pemesanan Per Pesanan Rp
1. Biaya administrasi 10.000
2. Biaya telepon 15.000
3. Ongkos kirim 50.000
4. Upah angkut 100.000
Total 175.000
Sumber: Data primer diolah, 2010
Berdasarkan Tabel 6, bahwa total biaya pemesanan per pesanan terbesar bahan baku yang paling besar adalah pada upah angkut yaitu sebesar Rp 100.000.
Sedangkan untuk biaya administrasi sebesar Rp 10.000 dan biaya telepon sebesar Rp 15.000 dan biaya ongkos kirim Rp 50.000 untuk satu kali pesan. Berikut ini
merupakan perincian biaya pemesanan bahan baku tahun 2009. Tabel 7. Total Biaya Pemesanan Bahan Baku, Tahun 2009
No Komponen
Jumlah
1. Harga RpKg 36.000
2. Kuantitas Kg 83.133
3. Frekuensi kali 57
4. Biaya pemesanan Rp 175.000
5. Biaya pembelianRp 2.992.788.000
6. Total biaya pemesanan Rp 9.975.000
Sumber: Data primer diolah, 2010
Biaya pembelian adalah biaya yang berkaitan langsung dengan kegiatan pembelian bahan baku tersebut. Biaya pembelian merupakan hasil perkalian
antara harga bahan baku dengan kuantitas pesanan. Pada tahun 2009, PT. Dagsap Endura Eatore melakukan pembelian bahan baku mencapai Rp 2.992.788.000.
Maka total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pemesanan daging sapi pada perusahaan tahun 2009 sebesar Rp 9.975.000.
5.1.6.2 Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan merupakan biaya yang dikeluarkan karena perusahaan menyimpan bahan baku di gudang. Biaya penyimpanan adalah hasil perkalian dari
tingkat persediaan rata-rata dengan biaya penyimpanan bahan bahan baku per unit. Komponen biaya penyimpanan PT. Dagsap Endura Eatore meliputi biaya
gaji pegawai gudang, biaya gudang dan penyusutan serta biaya lain-lain termasuk biaya tetap sehingga dibebankan biaya overhead perusahaan. Biaya tetap tidak
tergantung dengan jumlah bahan baku yang disimpan, oleh karena itu tidak diperhitungkan dalam pengendalian persediaan. Komponen biaya penyimpanan
bahan baku hanya terdiri dari biaya kesempatan opportunity cost. Opportunity cost adalah biaya yang terjadi karena kehilangan pendapatan berupa bunga bank
yang seharusnya diperoleh oleh perusahaan karena uang yang ada digunakan untuk membeli persediaan.
Opportunity cost yang dibebankan perusahaan selama tahun 2009 ditentukan oleh tingkat suku bunga rata-rata investasi di bank, berdasarkan data
dari Bank Indonesia besar suku bunga rata-rata investasi antara bulan Januari 2009 sampai Desamber 2009 sebesar 7.14 persen dengan harga rata-rata
pembelian Rp 36.000kg.
Tabel 8. Komponen Opportunity Cost Bahan Baku, Tahun 2009
No Bulan
Persediaan Rata-rata Kg
Tingkat Suku Bunga Rata-rata
Nilai penyimpanan opportunity cost Rp
1. Januari 7.039
8,75 18.093.045,6
2. Februari 7.968,5
8,25 20.482.232,4
3. Maret 8.441
7,75 21.696.746,4
4. April 8.307,5
7,5 21.353.598
5. Mei 8.320
7,25 21.385.728
6. Juni 9.006,5
7 23.150.307,6
7. Juli 9.795
6,75 2.517.7068
8. Agustus 9.984
6,5 25.662.873,6
9. September 10.448,5
6,5 26.856.824,4
10. Oktober 11.250,5
6,5 28.918.285,2
11. November 11.618
6,5 29.862.907,2
12. Desember 12.144
6,5 31.214.937,6
Total 114.322,5
85,75 293.854.554
Nilai RpKg 7,14
2.570,4
Sumber: Data primer diolah, 2010
Berdasarkan Tabel 8, bahwa komponen opportunity cost termasuk biaya yang relevan dalam perhitungan biaya penyimpanan. Biaya penyimpanan ini
diperoleh dari perkalian jumlah persediaan bahan baku tiap bulan dengan harga bahan baku per kilogram dan nilai suku bunga pada tahun 2009, yaitu sebesar
85.73 persen dibagi dalam periode bulan. Biaya opportunity cost daging sapi terendah adalah pada bulan Januari dengan nilai sebesar Rp 26.414.715,6 dan
tertinggi adalah pada bulan Desember dengan nilai sebesar Rp 46.398.290,4. berikut ini disajikan komponen biaya persediaan tahun 2009.
Tabel 9. Komponen Biaya Penyimpanan Bahan Baku, Tahun 2009
Komponen Biaya Biaya Penyimpanan Daging Sapi
Per tahun Rpkg
Per bulan Rpkg
Per minggu Rpkg
Opportunity cost 2.570,4
214,2 53,5
Sumber: Data primer diolah, 2010
Berdasarkan Tabel 9, biaya penyimpanan yang dikeluarkan oleh perusahaan tahun 2009 adalah sebesar Rp 2.570,4kg per tahun. Biaya opportunity
cost timbul karena adanya investasi persediaan bahan baku yang dipengaruhi oleh harga per kilogram bahan baku dan tingkat suku bunga Bank Indonesia.
5.2 Analisis Pola Data Permintaan Bahan Baku