dibawah titik minimum persediaan yang ditetapkan reorder point maka tidak dilakukan pemesanan.
Menurut Noerbiant 2009:4 menjelaskan bahwa metode persediaan periodic review system adalah suatu sistem pengendalian persediaan yang jarak
waktu antar dua pesanan tetap, persediaan pengaman dalam sistem ini tidak hanya dibutuhkan untuk meredam fluktuasi permintaan selama lead time tetapi juga
untuk seluruh konsumsi persediaan konsumsi persediaan konsumsi persediaan konsumsi persediaan konsumsi persediaan konsumsi persediaan konsumsi
persediaan. Menurut Baroto 2002:76 menerangkan jumlah unit yang dipesan dalam metode ini berubah-ubah tergantung sisa atau jumlah persediaan saat
diperiksa. Jika pada saat diperiksa jumlah persediaan di gudang masih banyak maka dipesan sedikit atau sebaliknya.
2.4.3 Metode Persediaan Deterministik
Menurut Noerbiant 2009:3, metode persediaan deterministik adalah metode yang menganggap semua parameter telah diketahui pasti. Metode yang
dapat digunakan untuk pengendalian persediaan deterministik antara lain: Just In Time JIT, Economic Order Quantity EOQ dan Material Requirement Planning
MRP.
2.4.3.1 Metode Just In Time JIT
Menurut Nasution 2004:3 menerangkan bahwa ide dasar just in time sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan full system
atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat
diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Menurut Wikipedia 2010:1,
just in time adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin
dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya baik barang
maupun jasa sesuai kehendak konsumen tepat waktu. Menurut Mayhoneys 2008:1, JIT bukan hanya sekedar sebuah metode yang bertujuan untuk
mengurangi persediaan, tetapi JIT juga memperhatikan keseluruhan sistem produksi sehingga komponen yang bebas dari cacat dapat disediakan untuk
tingkat produksi selanjutnya tepat ketika mereka dibutuhkan – tidak terlambat dan
tidak terlalu cepat. Menurut Rangkuti 2007:89 menjelaskan konsep just in time bertujuan
untuk meminimalkan tingkat persediaan sehingga berakibat meminimalkan biaya penyimpanan. Apabila tingkat persediaan lebih rendah dari tingkat EOQ maka
ordering cost akan meningkat dan total biaya akan lebih tinggi daripada optimal. Sedangkan menurut Nasution 2004:1, tujuan utama just in time adalah untuk
meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.
2.4.3.2 Metode Econonic Order Quantity EOQ
Menurut Rangkuti 2007:11 menyatakan Economic Order Quantity EOQ merupakan jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan
biaya yang paling rendah. Hal ini sejalan dengan pernyataan Herjanto 2008:248
bahwa EOQ, yaitu jumlah pemesanan yang memberiakan biaya total persediaan terendah.
Menurut Handoko 2000:339, metode Economic Order Quantity EOQ atau Econonic Lot Size ELS dapat digunakan baik untuk barang-barang yang
dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Perbedaan pokoknya adalah EOQ merupakan nama yang biasa digunakan untuk barang-barang internal, sedangkan
ELS adalah biaya pemesanan meliputi biaya penyiapan pesanan untuk dikirimkan ke pabrik dan biaya penyiapan mesin-mesin yang diperlukan untuk mengerjakan
pesanan. Menurut Yamit 2005:246, metode EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan
persediaan dan biaya pemesanan pesediaan. Biaya C
Biaya total persediaan
Biaya penyimpanan HQ2 Biaya total
minimum Biaya pemesanan DSQ
EOQ Kuantitas pemesanan Q
Gambar 4. Biaya Total Sebagai Fungsi Dari Kuantitas Pemesanan Sumber: Handoko 2000:339
Berdasarkan Gambar 4, biaya pemesanan variabel dan biaya penyimpanan variabel mempunyai hubungan terbalik yaitu semakin tinggi frekuensi pemesanan,
maka semakin rendah biaya penyimpanan variabel. Agar biaya pemesanan
variabel dan biaya penyimpanan variabel dapat ditekan serendah mungkin, maka perlu dicari jumlah pembelian yang paling ekonomis, yaitu dengan rumus:
EOQ =
√
Dimana: D =
Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu S =
Biaya pemesanan per pesanan dan penyiapan mesin per pesanan H =
Biaya penyimpanan per unit per periode waktu Menurut Handoko 2000:341 menyebutkan bahwa model EOQ dapat
diterapkan bila anggapan-anggapan berikut ini dipenuhi: a.
Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui deterministik.
b. Harga per unit produk adalah konstan.
c. Biaya penyimpanan per unit per tahun H adalah konstan.
d. Biaya pemesanan per pesanan S adalah konstan.
e. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang diterima lead time – L
adalah konstan. f.
Tidak terjadi kekurangan barang atau back order.
2.4.3.3 Metode Meterial Requirement Planning MRP