jumlah  permintaan  yang  tidak  sama  dalam  beberapa  periode.  Menurut  Hartiasih 2008:46  menjelaskan  bahwa  dalam  teknik  POQ,  ukuran  lot  ditetapkan  sama
dengan kebutuhan aktual dalam jumlah periode yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga jumlah persediaan yang mungkin timbul dalam kebijakan EOQ.
Menurut Kurniawan 2008:54, keunggulan kebijakan POQ dibandingkan dengan kebijakan EOQ adalah dalam mengurangi biaya penyimpanan persediaan
bila  kebutuhan  tidak  uniform  seragam  karena  persediaan  berlebih  dapat dihindarkan.  Untuk  menghitung  jumlah  periode  kebutuhannya  harus  dipenuhi
oleh satu lot tunggal, digunakan perhitungan sebagai berikut: Jumlah pesanan =
EOQ Permintaan rata-rata
4. MRP Teknik Part Period Balancing PPB
Menurut  Herjanto  2008:290,  PPB  merupakan  salah  satu  pendekatan dalam menentukan ukuran lot untuk suatu kebutuhan material yang tidak seragam,
yang bertujuan memperkecil biaya total persediaan. Menurut Munawar 2008:52 menegaskan bahwa metode ini dapat menggunakan jumlah pesanan yang berbeda
untuk  setiap  pesanan,  dikarenakan  jumlah  permintaan  setiap  periode  tidak  sama. Menurut  Hartiasih  2008:47  untuk  mencari  ukuran  lot  dilakukan  dengan
menggunakan  pendekatan  sebagian  periode  ekonomis  Economic  Part  Period –
EPP yaitu dengan membagi biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan per unit per periode. Rumus mencari besarnya EEP adalah sebagai berikut:
EPP = biaya pemesanan
biaya penyimpanan per periode
2.5 Penelitian Terdahulu
Wawan  Kurniawan  2008,  Program  Sarjana  Ekstensi  manajemen Agribisnis,  Fakultas  Pertanian,  Institut  Pertanian  Bogor  yang  berjudul  Analisis
Pengendalian Persediaan Bahan Baku di Perusahaan Kecap Segitiga, Majalengka. Sistem  pengadaan  dan  pengendalian  bahan  baku  di  Perusahaan  kecap  segitiga
belum  optimal  dari  segi  biaya  persediaan  bahan  baku.  Hal  ini  ditunjukkan  biaya persediaan yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan sistem pengendalian
menggunakan  metode  MRP  teknik  EOQ  dan  POQ.  Sedangkan  menggunakan teknik  LFL  biaya  persediaan  yang  akan  ditanggung  perusahaan  mengalami
peningkatan sebagai akibat dari tingginya frekuensi pemesanan. Biaya  yang  dikeluarkan  oleh  Perusahaan  kecap  segitiga  untuk  persediaan
bahan  baku  sebesar  Rp  14.106.009,43  dengan  biaya  pembelian  sebesar  Rp 1.340.240.482,00  sedangkan  dengan  teknik  LFL  biaya  persediaan  sebesar  Rp
27.659.748,70, teknik EOQ biaya persediaan sebesar Rp 9.365.809,48, dan teknik POQ  biaya  persediaan  sebesar  Rp  8.278.409,65.  Tiga  metode  yang  digunakan
dalam  menganalisis  pengendalian  persediaan  bahan  baku,  didapat  hasil  bahwa penghematan  terbesar  diperoleh  dari  teknik  POQ  dengan  tingkat  penghematan
sebesar  Rp  5.827.599,78  41,3  dari  biaya  aktual  yang  dikeluarkan  oleh Perusahaan kecap segitiga. Metode MRP teknik POQ menghasilkan penghematan
terbesar  dibandingkan  dengan  kondisi  aktual  perusahaan  saat  ini  dari penghematan biaya persediaan maupun biaya pembelian bahan baku.
Mariyam,  Murda  2008,  Jurusan  Sosial  Ekonomi  PertanianAgribisnis, Fakultas  Sains  dan  Teknologi,  Universitas  Islam  Negeri  Syarif  Hidayatulah,