Yashiki Oharae Harae (Upacara Penyucian) Dalam Shinto Di Jepang

3.10 Yashiki Oharae

屋敷お払え Yashiki Oharae bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah upacara penyucian rumah. Upacara penyucian ini adalah jalan untuk memperbarui banyak hal di dalam kehidupan penghuninya dan untuk menyambut ki 気 yang lebih segar. Pada umumnya anggota jemaat Shinto menyucikan rumah mereka oleh pendeta Shinto sebagai persiapan menyambut tahun baru. Berikut ini tata cara upacara yashiki oharae: Sebelum upacara, penghuni rumah terlebih dahulu harus membersihkan bagian dalam dan luar rumah, diikuti oleh pikiran dan hati mereka dari unsur- unsur kotor. Upacara ini dilakukan di depan altar Shinto keluarga kamidana. Di kamidana sudah dipersiapkan persembahan-persembahan berupa sayur-sayuran dan buah-buahan favorit kami. Pada saat memulai upacara, pendeta Shinto datang ke depan kamidana, menunduk dua kali, menepuk tangan sekali, dan menunduk sekali. Pendeta Shinto lalu menyucikan makanan untuk persembahan dan segala sesuatu yang digunakan pada saat upacara dengan mengucapkan doa penyucian. Setelah itu pendeta Shinto menyucikan seluruh penghuni rumah yang hadir dengan mengibaskan haraigushi. Saat haraigushi dikibaskan, semua anggota keluarga menunduk hormat. Setelah menerima penyucian dari pendeta Shinto, seluruh penghuni rumah membawakan harai no kotoba bersama-sama. Harai no kotoba ini didapat dari kuil lokal dan diberikan khusus oleh kuil untuk keluarga yang mengadakan upacara yashiki oharae. Setelah harai no kotoba selesai dibacakan bersama-sama, giliran pendeta Shinto membawakan doa sakral Shinto norito. Pendeta Shinto memohon kami memberikan berkat, menjauhi unsur- unsur negatif seperti penyakit, bencana, kekotoran kegare, dan mengembalikan Universitas Sumatera Utara kondisi yang bersih di dalam rumah. Selanjutnya pendeta Shinto menyucikan empat penjuru rumah dengan menyebarkan sake kemudian garam ke setiap sudut rumah yaitu timur laut, tenggara, barat daya, barat laut, dan di depan pintu masuk. Upacara dilanjutkan dengan memberikan persembahan oleh pendeta Shinto dan perwakilan keluarga dan diletakkan di kamidana. Persembahan yang diberikan kepada kami berupa tamagushi ranting kecil pohon sakaki. Harus diingat bahwa setelah memberikan persembahan orang tersebut harus menunduk dua kali, menepuk tangan dua kali, dan terakhir menunduk sekali. Upacara yashiki oharae telah berakhir dan ditutup dengan menunduk sekali oleh semua peserta upacara. Upacara yashiki oharae agak berbeda dengan susuharai 煤 払 い . Susuharai adalah tindakan penyucian menjelang tahun baru dimana seluruh anggota keluarga membersihkan rumah dari debunoda, termasuk di dalamnya membuat dekorasi kadomatsu dekorasi bambu dan cemara yang dibangun di depan pintu masuk untuk mengundang keburuntungan masuk ke dalam rumah, membuat omochi makanan tahun baru berupa nasi kukus yang ditumbuk dan dibentuk kedalam kue, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan